Ganjar-Mahfud Dapat Nomor Urut 3, Loyalis Optimis Menang Total Pilpres 2024

Beberapa saat kemudian, sekitar pukul 18.00 WIB, capres Prabowo Subianto tiba di lokasi dengan mengenakan kemeja yang sama.

Dalam momen ini, Gibran menyambut langsung kedatangan Prabowo Subianto.

Terlihat, Gibran memberikan senyum kepada Prabowo dan menyalami Ketua Umum Partai Gerindra tersebut dengan postur badan membungkuk.

Setelahnya, pasangan capres-cawapres dari KIM itu langsung bergegas masuk ke dalam Rumah Indonesia Maju tanpa ada sepatah katapun yang dilontarkan.

Baca juga: VIDEO Suasana KPU RI Jelang Pengundian Nomor Urut Capres-Cawapres 2024

Sebelumnya Gibran makan bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan istrinya, Arumi Bachsin di Area 47, Menteng, Jakarta. Gibran tampak datang dengan mengenakan kemeja berwarna biru langit. Gibran ditemani oleh eks Stafsus Milenial Jokowi, Aminuddin Ma'ruf.

Di Area 47, tampak Emil Dardak dan Arumi Bachsin sudah menunggu kedatangan Gibran.

Gibran yang hendak ditanya oleh wartawan langsung mengisyaratkan bahwa dirinya ingin makan terlebih dahulu.

"Kwetiau wae," ujar Gibran kepada pelayan.

Setelah itu, sambil makan, Gibran berbincang-bincang dengan Emil dan Arumi.

Tidak terdengar jelas apa yang mereka sedang bicarakan jelang pengundian nomor urut Capres-Cawapres 2024.

"Alasan memilih beliau berdua kenapa? Saya pilih Pak Emil dan Bu Emil saya pilih orang yang paling mirip saya dan istri saya Selvi Ananda. Tapi saya versi yang paket hemat," ujar Gibran.

Lalu, Gibran mengaku sudah mengagumi sosok Emil Dardak sejak dulu. Gibran menyebut Emil sudah bisa menjadi bupati sejak usianya masih muda, yakni 31 tahun.

Sedangkan Gibran baru menjabat sebagai wali kota ketika berusia 33 tahun.

"Beliau ini luar biasa. Dan beliau ini salah satu idola dan salah satu alasan saya masuk politik itu ya beliau anak muda, berprestasi, dan mau mengabdi untuk bangsa dan negara. Alasannya itu ya," imbuh Gibran.

Gibran menunjuk jubir supaya awak media bisa melakukan bertanya atau wawancara mengenai isu seputar dirinya kepada Emil dan Arumi. Sebab, Gibran ingin fokus blusukan ke pasar dan warga di kampung.