Berita Jakarta

Syafrin Liputo Benarkan Bekas Anak Buahnya Otak Percobaan Pembunuhan Anggota Polda Metro Jaya

Percobaan pembunuhan terhadap anggota Polda Metro Jaya dilakukan anak buah Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo.

Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo membenarkan anak buahnya melakukan percobaan pembunuhan pada anggota Polda Metro Jaya 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Percobaan pembunuhan terhadap anggota Polda Metro Jaya dilakukan anak buah Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo.

Syafrin Liputo membenarkan hal itu bahwa salah satu daru ketiga tersangka yang kini sudah ditangkap merupakan pekerja harian lepas (PHL)

AI pegawai Dishub ini menjadi komplotan untuk membunuh Bripka Taufan Febrianto.

Syafrin pun menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

“Dishub DKI menyerahkan dan mendukung sepenuhnya proses hukum yang dilakukan pihak berwenang terhadap kasus yang menimpa saudara AI,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (9/11/2023).

Dalam kasus tersebut, AI bertindak sebagai otak yang merancang aksi kejahatan tersebut dengan turut mengajak dua rekannya.

Baca juga: Kronologi Lengkap Penyekapan dan Percobaan Pembunuhan Bripka Taufan Febrianto oleh Calo Dishub DKI

Syafrin ini pun mengaku sudah menindaklanjuti adanya laporan dugaan penipuan yang sebelumnya oleh AI.

“Terkait dengan pemberitaan tentang dugaan kasus penipuan yang dilakukan oleh saudara AI, Dishub DKI telah menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan,” ujarnya.

Tak hanya itu, Syafrin juga memastikan, Dishub DKI telah memberikan sanksi tegas berupa pemecatan terhadap AI.

“Kami juga sudah memutus hubungan kerja terhadap saudara AI terhitung sejak awal Oktober 2023,” tuturnya.

Dilatarbelakangi Sakit Hati

Ketiga pelaku adalah AI, N, dan S. Peristiwa percobaan pembunuhan ini terjadi di ruas jalan tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang pada Rabu (18/10/2023) malam sekira pukul 20.30 WIB.

Dari ketiga tersangka, AI merupakan otak yang merancang aksi percobaan pembunuhan terhadap Bripka Topan.

Aksi nekat itu dilatarbelakangi rasa sakit hati AI terhadap istri korban yang dianggap memberitahu alamat rumah dan tempat kerja tersangka.

AI pun merasa tak terima dan sakit hati karena tengah bermasalah dengan seseorang yang sudah dijanjikannya bekerja di Dishub DKI.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved