Pilpres 2024
Prabowo Subianto Puji Jokowi Menerapkan Ekonomi Pancasila: Ini Negara Berpihak Membela Orang Miskin
Bacapres Prabowo Subianto memuji sosok Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menerapkan ekonomi Pancasila karena berbagai program dan kebijakannya.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: PanjiBaskhara
"Saya bersama tim saya kita sekarang membuat sebuah strategi yang kita sebut strategi transformasi bangsa. Kita tidak mau lagi bicara memperbaiki ini dan itu. Sudah tidak zamannya kita bicara reformasi," kata Prabowo.
"Kita tidak mau bicara pembangunan, kita mau bicara transformasi. Kita mau mengubah, kita mau membawa Indonesia menjadi negara maju dan makmur," sambungnya.
Dalam paparannya, Prabowo pun berencana membawa Indonesia menjadi negara produsen bahan-bahan jadi, bukan sekadar bahan mentah.
Prabowo menyebutkan, jika barang-barang modern yang bisa diproduksi di Indonesia bukan hasil impor.
"Kita mau Indonesia menjadi negara produsen bahan-bahan modern, bukan produsen bahan mentah. Kita mau Indonesia bikin dan punya mobil buatan Indonesia,"
"Kita mau Indonesia punya dan bikin motor Indonesia, TV Indonesia, komputer Indonesia, jam tangan Indonesia, semua buatan Indonesia oleh anak-anak Indonesia, itu tujuan kita," kata Prabowo.
Tak hanya itu, Menteri Pertahanan itu juga menegaskan, jika tak akan membiarkan RI menjadi negara tukang minta bantuan.
Sebaliknya, Prabowo ingin Indonesia negara yang bisa memberikan bantuan kepada negara lain.
"Kita tidak mau lagi menjadi tukang minta-minta bantuan. Kita mau jadi negara yang bisa memberi bantuan kepada negara-negara lain," pungkasnya.
Simbol Lewat Pernyataan Pemimpin yang Kuat
Perlahan tapi pasti dukungan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Prabowo Subianto makin nyata.
Selain merestui putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo, Jokowi juga kerap melonarkan pernyataan Indonesia harus dipimpin oleh pemimpin yang kuat.
Tafsir tersebut jatuh pada Prabowo Subianto, demikian yang diungkapkan pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin.
"Itu jelas merupakan dukungan, Presiden membicarakan calon pemimpin yang kuat lalu memuji acara pencak silat membicarakan pencak silat dan kemudian menyebut Prabowo," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut nama Prabowo Subianto saat membicarakan karakter kepemimpinan yang kuat di acara Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta Timur, Selasa, (7/11/2023).
Presiden menyinggung nama Prabowo saat memuji penampilan acara pencak silat dalam rangkaian pembukaan Rakernas LDII tersebut.
Ditampilkannya pencak silat tersebut kata Jokowi sudah benar karena Prabowo merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI).
"Sekali lagi, dibutuhkan kepemimpinan yang kuat. Tadi yang ditampilkan tadi pencak silat tadi bener. Karena ketuanya Pak Prabowo. Sekjennya Pak Teddy. LDII, kalau gini pinter pinter banget. Memberi simbol-simbol gitu loh," kata Jokowi.
Ujang menilai pernyataan Jokowi tersebut merupakan bentuk dukungan kepada Prabowo.
Sebagai orang Jawa, Jokowi menyampaikan dukungannya melalui statment dan simbol-simbol.
Menurut Ujang, dukungan Presiden Jokowi tersebut bukan hanya karena Gibran menjadi cawapres Prabowo.
Presiden memberikan dukungan kepada Prabowo karena dinilai memiliki kapabilitas untuk melanjutkan pemerintahan.
Prabowo kata dia merupakan mantan prajurit militer yang sekarang ini menjadi Menteri Pertahanan.
Prabowo pernah menduduki berbagai jabatan strategis di militer.
"Prabowo kan dulu prajurit, pernah menduduki berbagai posisi di militer, kemudian sekarang menjadi menteri pertahanan, sehingga sebagian orang menilai sebagai calon pemimpin kuat," katanya.
Selain itu, menurut Ujang, pernyataan Presiden tersebut juga ingin menunjukan bahwa pencalonan Prabowo di Pilpres 2024 sangat kuat, mulai dari elektabilitas hingga dukungan Partai politik.
"Selain itu saya melihatnya bahwa calon pemimpin yang kuat seperti yang disinggung Presiden adalah kuat secara elektabilitas serta kuat dukungan dari masyarakat dan partai politik," katanya.
Saat HUT Ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023), Presiden Jokowi juga berkomentar soal kondisi politik di Tanah Air jelang Pemilu 2024.
"Saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah, terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, seharusnya yang dikedepankan dalam kontestasi Pilpres adalah pertarungan gagasan bukan malah pertarungan perasaan.
"Mestinya kan pertaruangan gagasan, mestinya pertarungan ide-ide bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita," kata Jokowi.
Hanya saja Jokowi tidak menjelaskan lebih jauh mengenai drama korea seperti apa yang dimaksud atau pertarungan perasaan seperti apa yang terjadi.
Jokowi enggan melanjutkan pernyataannya tersebut karena khawatir melebar kemana-mana.
"Tidak usah saya teruskan karena nanti kemana-mana," kata Jokowi.
Memuji Golkar
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan bahwa pada tahun 2030, sebanyak 68 persen penduduk Indonesia adalah penduduk berusia produktif.
Sehingga dominasi tersebut bakal mengisi ruang pemikiran hingga semangat dari kalangan generasi muda.
"Di tahun 2030, 68 persen penduduk Indonesia adalah penduduk berusia produktif. Artinya generasinya generasi muda. Pemikirannya didomonasi pemikiran anak-anak muda, dan semangatnya juga didominasi semangat anak-anak muda," kata Jokowi.
Jokowi pun menyebut momentum bonus demografi tersebut harus digunakan untuk memajukan Indonesia.
Pasalnya kata mantan Wali Kota Solo ini, momentum tersebut hanya terjadi satu kali dalam peradaban sebuah bangsa atau negara di dunia.
"Dan di dalam peradaban sebuah negara, di dalam peradaban sebuah bangsa ini hanya terjadi satu kali," katanya.
Berkenaan dengan ini, Jokowi mengaku senang dengan Partai Golkar yang memiliki kepekaan atas momentum dilibatkannya anak muda.
"Oleh sebab itu saya senang Partai Golkar sebagai salah satu partai besar Indonesia, kelihatannya memiliki kepekaan terhadap hal ini," ungkap Jokowi.
Dalam acara tersebut, Jokowi sebelumnya menonton video Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang notabene putra sulungnya, saat dicalonkan oleh Partai Golkar sebagai Cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Dalam tangkapan layar raksasa yang dipasang disamping panggung acara, terlihat Jokowi menyaksikan secara seksama video Gibran tersebut.
Ekspresi Jokowi tampak datar saat para peserta yang hadir bertepuk tangan.
Seperti diketahui, majunya Gibran sebagai cawapres menuai pro kontra di lini masyarakat.
Terutama karena prosesnya yang sarat nepotisme, tak sesuai dengan semangat reformasi.
(Wartakotalive.com/M32/Tribunnews.com)
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.