Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta: Mampang Prapatan dari Pusat Peternakan Susu Sapi Hingga Kawasan Sibuk

Mampang Prapatan yang kini menjadi salah satu daerah tersibuk di Jakarta ternyata memiliki banyak sejarah Jakarta.

Editor: Desy Selviany
Warta Kota/Alex Suban
Pengerjaan Underpass Mampang di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan terus dilakukan seperti yang terlihat Senin (2/4/2018). 

WARTAKOTALIVE.COM - Mampang Prapatan yang kini menjadi salah satu daerah tersibuk di Jakarta ternyata memiliki banyak sejarah Jakarta.

Beragam versi asal usul Mampang Prapatan menurut sejumlah sejarawan.

Saat ini Mampang Prapatan menjadi salah satu kecamatan di Jakarta Selatan. Kecamatan Mampang Prapatan saat ini memiliki lima kelurahan.

Kelima kelurahan itu yakni Kelurahan Kuningan Barat, Kelurahan Pela Mampang, Kelurahan Bangka, Kelurahan Tegal Parang, dan Kelurahan Mampang Prapatan.

Kecamatan Mampang Prapatan pada mulanya meliputi wilayah Pancoran. Hingga pada tanggal 18 Desember 1990, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 1990.

Peraturan itu mengatur pembentukan kecamatan baru di wilayah DKI Jakarta.

Bagian timur Kecamatan Mampang Prapatan pada akhirnya dimekarkan dan menjadi kecamatan baru, yaitu Kecamatan Pancoran.

Di Kecamatan Mampang Prapatan terdapat jalan protokol yang dinamakan Jalan Mampang Prapatan.

Jalan sepanjang 2,1 km itu merupakan salah satu jalan tersibuk di Jakarta. Namun ternyata Jalan Mampang Prapatan punya sejarah yang panjang.

Pada sejarah Mampang Prapatan yang ditulis oleh Zaenuddin HM dalam bukunya berjudul 212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe (2012) disebutkan asal usul nama Mampang Prapatan diduga berasal dari dua kata yakni Mampang dan Prapatan

Mampang dalam artian terpampang sehingga terlihat jelas, dan prapatan alias perempatan jalan.

Sehingga kemungkinan nama Mampang Prapatan ialah kawasan yang memiliki simpang empat jalan yang sangat mudah terlihat dengan jelas terutama bagi para pejalan kaki dan pengguna kendaraan bermotor yang melintas di kawasan itu.

Diketahui hingga saat ini lokasi Mampang Prapatan sangat strategis karena menjadi
perlintasan kendaraan yang hendak menuju ke Pasar Minggu, ke Blok M, dan ke Kuningan.

Karena itu tidaklah heran bila pada siang hari, lalu lintas kendaraannya sangat padat dan sering mengalami kemacetan yang cukup parah.

Bahkan di era Megawati Soekarnoputri jadi presiden, 2001-2004, Presiden Megawati sering melewati Jalan Mampang sepulang dari Istana Kepresidenan menuju rumah pribadinya di Kebagusan, Jakarta Selatan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved