Pilpres 2024

Ridwan Kamil dan Khofifah Indar Parawansa Sedang Dibahas untuk Masuk ke Dalam TKN Prabowo-Gibran

Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa Ridwan Kamil dan Khofifah Indar Parawansa turut dibahas untuk masuk dalam TKN Prabowo-Gibran.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Yolanda Putri Dewanti
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut dibahas untuk masuk dalam TKN Prabowo-Gibran. 

Hal itu diungkapkan Anis Matta seperti dikutip Kompas.com, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Golkar Siapkan Khofifah Indar Parawansa untuk Perkuat TKN Prabowo-Gibran di Wilayah Jatim

Anis mengaku awalnya mengusulkan kepada Jokowi agar merangkul Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada tahun 2019.

Dia menilai, legacy Jokowi ketika sudah tidak menjabat Presiden lagi bukan infrastruktur, melainkan konsolidasi elite politik.

"Saya waktu itu usulkan ke Pak Jokowi supaya rangkul Pak Prabowo, 'legacy Bapak yang paling besar itu nanti bukan infrastruktur, tapi konsolidasi elite'. Jadi, legacy Pak Jokowi saya bilang, 'Pak, bukan infrastruktur. Tapi legacy-nya adalah rekonsiliasi politik, itu konsolidasi elite'. Nah, ini terjadi," ujar Anis.

Anis menjelaskan, ketika Prabowo dirangkul masuk ke kabinet pada 2019, itu adalah peristiwa yang luar biasa.

Pasalnya, Prabowo dan Jokowi sama-sama menghadapi perbedaan pemikiran para pengikutnya.

BERITA VIDEO: Arahan Prabowo ke Pimpinan TNI Soal Pengaruh Geopolitik Global

"Pak Prabowo tentu kalau tengok balik ke pengikutnya pasti dia pikir, 'saya dituduh pengkhianat ini'. Pak Jokowi juga kalau dia tengok ke pengikutnya dia juga pikir, 'terus ngapain kita bertengkar selama ini, capek-capek kan. Habis itu gabung lagi'," tuturnya.

Anis mengaku mengusulkan agar rekonsiliasi ini perlu dilanjutkan ke depannya. Caranya, kata dia, adalah dengan mewariskan suatu koalisi besar pada Pemilu 2024.

Masalahnya, pemerintahan Jokowi sudah agak pecah saat itu karena Nasdem telah mendeklarasikan Anies Baswedan.

"Jadi satu (Nasdem) sudah mulai, tapi tidak keluar dari pemerintah. Tapi maksudnya koalisi pemerintah ini beda-beda. Itu bulan Februari," katanya. Pertahankan rekonsiliasi Anis menyebutkan, Jokowi setuju dengan ide koalisi besar demi mempertahankan rekonsiliasi.

Walhasil, Anis menyarankan kepada Jokowi untuk mengumpulkan semua yang tersisa dari pemerintahan ke satu koalisi yang sama.

Jokowi pun kala itu disebut menyetujui ide Anis Matta untuk menciptakan koalisi besar.

"Dan beliau mengatakan, 'ini ide yang luar biasa. Kalau begitu silahkan coba ngobrol sama para pimpinan partai'. Kita cuma punya niat baik," tutur Anis.

Selanjutnya, Anis bergerak dengan mengajak Prabowo bicara di bulan yang sama dan saat Ramadhan 2023.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved