Berita Jakarta
Potret Kekeringan di Kampung Apung Cengkareng, Makam Lama yang Terendam Kembali Muncul
Untuk bisa masuk ke kampung apung tersebut, Warta Kota perlu melewati sebuah gang sempit yang hanya bisa dilewati oleh dua motor secara bergantian.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Sementara itu, Siti Robiah (60) yang sudah tinggal di tempat tersebut sejak tahun 1980-an, menyebut jika menyusutnya air tersebut sudah terjadi hampir tiga bulan lalu.
Menurutnya selain karena musim kemarau, keringnya genangan air tersebut juga lantaran kerap disedot untuk membantu pemadam kebakaran mendapatkan air.
"Itu dari tiga bulan apa dua bulan. Soalnya ini ditambah disedot juga waktu ada kebakaran di AKR itu nyari air susah, jadi di sini nyedot airnya," kata Siti saat ditemui.
Dia berujar, air tersebut mulanya berasal dari banjir yang menerjang Jakarta beberapa tahun silam, ditambah dengan air hasil pemakaian rumah tangga yang juga masuk ke area tersebut.
Lama-lama, air itu bertumpuk dan tak bisa dikeluarkan lagi hingga menjadi sebuah genangan.
"Iya dulunya pemakaman. Dulu mah enggak ada air, soalnya dulu di sana terbuka belum dibikin ruko," katanya."Jadi air hujan besar (masuk) enggak bisa keluar. Dulu mah kuburannya enak buat main anak kecil. Kalau sekarang air dari mana-mana masuk sini. Masuk bisa, keluar enggak bisa," lanjutnya.
Sehingga, Siti mengaku rumahnya kerap terendam apabila kali di sekitar wilayah tempat tinggalnya itu meluap dan mengisi seluruh area pemakaman di kampung apung.
Meski begitu, Siti enggan beranjak dari tempat tinggalnya lantaran telah merasa nyaman.
Selain itu, apabila tidak sedang hujan, ia merasa tak ada masalah hidup di atas genangan air yang menenggelamkan ratusan makam di bawahnya.
"Ya bagaimana ya orang anak saya dari kecil ya betah di sini, pulang kampung juga enggak betah, soalnya udah betah di sini aman," pungkasnya. (m40)
| Foto-foto Gubernur Pramono Tinjau Pelayanan dan Fasilitas RSUD Cengkareng |
|
|---|
| Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Alhabib Umar Bin Hafidz di Monas, Polisi Kerahkan 495 Personel |
|
|---|
| Pria Depresi di Pasar Rebo Jaktim Sandera Dua Anak Kandungnya di Ruko |
|
|---|
| Car Free Day Jakarta Ditiadakan pada 26 Oktober, Dishub: Ada Jakarta Running Festival |
|
|---|
| Polisi Ungkap Terapis yang Tewas di Lahan kosong Gunakan KTP Kerabat untuk Lamar Pekerjaan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.