Pilpres 2024
PDIP tak Berani Pecat, Komarudin Watubun: Gibran Otomatis tidak Lagi Kader Kami!
Nyali PDIP untuk memecat Gibran Rakabuming Raka sedang diuji. Buktinya, hingga kini PDIP tak berani tegas, beda perlakuan dengan kader lain.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi didaftarkan sebagai pasangan capres-cawapres Pilpres 2024.
Keduanya didaftarkan oleh tujuh partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023) atau hari terakhir pendaftaran.
DPP PDI Perjuangan (PDIP) buka suara terkait hal itu.
Menurut Ketua Dewan Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun, putra sulung Presiden Jokowi (Jokowi) itu tidak patuh pada keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
"Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDIP telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi cawapres dari Koalisi Indonesia Maju," ucapnya, Jumat (27/10/2023).
"Dalam organisasi partai, keluar, pindah, berhenti dan beralih itu hal yang biasa," imbuhnya.
Komarudin pun menyesalkan Gibran tidak tegak lurus dengan keputusan partai.
Baca juga: Jokowi Restui Gibran, PDIP Takut Pecat, Olly Dondokambey: Itu Hak Orang, Masak Kita Permasalahkan
Komarudin mengaku tak merasa kehilangan Gibran, sebab masih banyak kader PDIP lainnya yang loyal atas keputusan partai.
"Bahwa saat ini Gibran tidak tegak lurus dengan instruksi partai, maka dia otomatis tidak lagi di PDIP," ujarnya.
"Tapi ingat, keluar satu kader, ada banyak kader-kader partai baru yang potensial bergabung dengan partai dan TPN Ganjar-Mahfud," jelasnya.
Menurut Komarudin, meski belum memecatnya, PDIP telah memberikan teguran pada Gibran setelah mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Solo pada 19 Mei 2023.
Adapun setelah pertemuan itu, Gibran dipanggil DPP PDIP.
Baca juga: Hakim MK Arief Hidayat Bandingkan Rezim Jokowi dengan Orla dan Orba: Sekarang Kekuatan Terpusat!
Dia menyebut sebab pertemuan tersebut bukan sebatas antara Wali kota Surakarta dan Menteri Pertahanan.
Karena itu, pihaknya, melakukan klarifikasi dengan mengundang Gibran ke Jakarta pada 22 Mei 2023.
"Sebagai kader yang junior, kami tidak menjatuhkan sanksi," ucapnya.
"Kami berikan nasihat untuk patuh pada aturan Partai. Saat itu Gibran menyampaikan terima kasih atas nasihatnya dan sebagai kader muda berjanji akan tetap tegak lurus sesuai arahan ibu ketua umum," tegasnya.
Oleh karena itu, Komarudin menekankan melalui kejadian ini publik akan tahu, mengenal, menilai dan memutuskan tentang sosok, ahlak, karakter, dan prilaku calon pemimpin bangsa Indonesia ke depan.
Baca juga: Prabowo-Gibran Telah Jalani Pemeriksaan Kesehatan: Lebih Baik Saya Terjun 10 Kali Ketimbang Disuntik
"Kalau mau dibandingkan sesama calon wapres, siapa yang meragukan Prof. Mahfud MD dengan latar belakang pendidikan, integritas, pengalaman, dan karakter-nya. Jadi tenang dan optimis saja. Terus kerja dan turun ke bawah," tandasnya.
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, mengatakan langkah Gibran menjadi cawapres Prabowo Subianto bertentangan dengan keputusan PDIP.
Pasalnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah memutuskan mengusung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Apa alasan PDIP tak pecat Gibran?

Menurut Ahmad Basarah, sejatinya Gibran telah keluar dari PDIP.
"Jadi tanpa harus diberhentikan secara resmi sebenarnya rakyat telah menganggap Mas Gibran keluar dari PDIP, karena telah mengambil keputusan keluar dari dari garis politik partai yang resmi," ucapnya.
Basarah pun menyayangkan langkah Gibran menjadi cawapres Prabowo, tapi saat yang bersamaan masih menjadi kader PDIP.
Ia menegaskan, seharusnya Gibran memahami aturan main dalam sebuah organisasi partai politik (parpol).
"Dia harusnya tahu persis aturan main dalam organisasi partainya PDIP mulai dari ADRT maupun partai-partai politik lain," tegas Basarah.
Ahmad Basarah juga menilai, Gibran seharusnya berbesar hati keluar dari PDIP setelah diusung KIM menjadi cawapres Prabowo.
"Harusnya dia (Gibran) mengundurkan diri secara resmi ketika dia mengambil keputusan politik keluar dari keputusan PDI Perjuangan," katanya, Kamis, dilansir Kompas.com.
Ia menuturkan, langkah Gibran menerima pinangan sebagai cawapres Prabowo telah bertentangan dengan garis keputusan politik PDIP.
"Maka, dengan sendirinya dia keluar dari aturan main kepartaian," kata Basarah.
"Maka setelah dia mengambil sikap keluar dari aturan resmi partai, yang tersisa dari Mas Gibran itu adalah sebuah etika politik," jelas dia.
PDIP Sindir Etika Politik Gibran
Sementara itu, Ahamd Basarah menyebut, dalam sebuah organisasi maupun partai politik, memiliki aturan main.
"Organisasi apapun mulai dari organisasi negara, partai politik termasuk keluarga ada yang namanya rule of game, ada yang namanya aturan main," ungkapnya, Kamis.
Sehingga, dirinya meyakini Gibran memahami aturan main dalam berorganisasi partai.
"Maka ketika dia telah mengambil langkah di luar rule of game partai, bicara di atas semua itu adalah etika politik," kata dia.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menegaskan belum ada pernyataan Gibran mundur dari PDIP.
Gibran juga disebut belum mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.
Menurut Puan, Gibran hanya berpamitan kepadanya untuk menjadi cawapres Prabowo.
"Sudah ketemu, ngobrol-ngobrol dan banyak hal yang kita bicarakan dan ya sudah enggak masalah."
"Mas Gibran pamit, ingin menjadi cawapres dari Mas Prabowo," katanya di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
Adapun Prabowo dan Gibran telah mendaftar sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Rabu (25/10/2023).
Saat ditanya posisi dirinya di PDIP, Gibran menegaskan, ia sudah berbicara dengan Puan Maharani.
"Saya sudah ketemu Mbak Puan," ungkapnya kepada awak media di KPU RI, Jakarta, Rabu.
Sementara itu, Prabowo Subianto sempat mengaku pihaknya tidak masalah menunjuk Gibran menjadi cawapres, meski masih berstatus kader PDIP.
Kala itu, Prabowo ditanya apakah Gibran sudah mengundurkan diri dari PDIP sejak dipinang menjadi cawapres.
Terkait hal ini, Prabowo tidak tahu apakah Wali Kota Solo itu sudah mengundurkan diri dari PDIP.
"Saya sendiri belum jelas apakah beliau keluar atau tidak keluar," ujarnya seusai acara Konser Pilpres Santuy 'OJO RUNGKAD' di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Prabowo menyatakan, status Gibran yang masih menjadi kader PDIP bukanlah persoalan.
Sebaliknya, Prabowo justru merasa bagus jika Gibran masih berstatus kader PDIP.
"Bagi kami tidak ada masalah, bagi kami tidak ada masalah karena memang."
"Kami rasa kan bagus jadi kami menganggap semua partai adalah rekan seperjuangan sama-sama anak bangsa Indonesia jadi enggak ada masalah, tidak ada masalah," ungkap Prabowo.
"Jadi kita senang aja kalau beliau tetap sebagai kader PDIP," imbuhnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.