Pilpres 2024

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Partai NasDem Mengaku Rindu Pemilu yang Fair dan Pilpres Beradab

Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim, mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka maju di Pilpres 2024.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: PanjiBaskhara
kitaindonesia.com
Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim, mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka maju di Pilpres 2024. Foto: Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim 

Tak hanya mundur sebagai Wakil Komisaris Utama (Wakil Komut) PT Pertamina (Persero), Rosan Rosani juga mundur sebagai Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS).

Rosan yang dilantik Presiden Jokowi menjadi Wamen BUMN pada Senin, 17 Juli 2023.

Saat itu dia menggantikan Pahala N. Mansury yang digeser menjadi Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).

Namun, sejak kemarin, Selasa (24/10), dia mengajukan surat pengunduran diri ke Presiden Jokowi dan disetujui hari ini.

Dengan begitu, Rosan baru menjabat sebagai Wamen BUMN selama kurang lebih 3 bulan.

Koordinator Staf Presiden Ari Dwipayana mengungkapkan, Presiden Jokowi telah menyetujui permohonan pengunduran diri Rosan.

"Presiden telah mengabulkan permohonan pengunduran diri Wamen BUMN, Rosan P. Roeslani," kata Ari kepada wartawan, Rabu (25/10).

Dilansir dari Kompas.com Ari mengatakan, Rosan telah mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai Wamen BUMN terhitung tanggal 24 Oktober 2023.

Dengan demikian, Rosan telah diberhentikan dengan hormat melalui Keputusan Presiden tanggal 25 Oktober 2023.

Pidato Gibran Minta Prabowo Tenang

Pidato cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka yang meminta Prabowo Subianto tenang karena dirinya sudah hadir, memiliki makna bahwa Gibran merasa dirinya adalah penentu kemenangan pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dalam tayangan Kompas TV yang dilihat WartaKotalive.com, Kamis (26/10/2023).

"Mas Gibran misalnya mengatakan di awal 'Pak Prabowo tenang, Saya sudah hadir di sini'. Ada kesan bahwa Pak Prabowo tidak mungkin menang kalau tidak ada Mas Gibran," kata Yunarto.

Suka atau tidak kata Yunarto hal itu dalam konteks Ayah Gibran, Presiden Jokowi masih berkuasa.

"Variabel kekuasaan yang dimiliki oleh Mas Gibran itulah, yang mungkin dianggap sebagai faktor pemenang. Itu yang menyebabkan pertanyaan mengenai Pak Jokowi mendukung siapa, berakhir anti klimaks menjadi isu terkait pelanggangan kekuasaan," ujar Yunarto.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved