Pilpres 2024
Misteri Tidak Hadirnya Gibran saat Deklarasi KIM, Pengamat: Dia Tidak Hargai Partai Pengusung
Ketidakhadiran Gibran saat deklarasi dukungan KIM di rumah Prabowo dinilai janggal dan tidak menghormati ketua umum partai pengusung. Masih misteri.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Rusna Djanur Buana
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Deklarasi Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 masih menyisakan misteri.
Pasalnya Gibran justru tidak hadir saat deklarasi, sesuatu yang sangat penting dalam proses pencalonan pasangan capres dan cawapres. Prabowo mengatakan Gibran tidak bisa hadir karena ada rapat APBD Solo.
Saat resmi diusung Partai Golkar sebagai Cawapres melalui mekanisme Rapimnas, Gibran juga tidak memberikan pidato di atas panggung.
Padahal sebelumnya Prabowo, yang juga hadir di Rapimnas, dielu-elukan dan diminta berpidato di panggung.
Bahkan Prabowo kemudian memakai jaket Golkar yang diberikan oleh Ketua Umum Airlangga Hartarto.
Hal itu sama sekali tidak berlaku untuk Gibran.
Tidak masuk akal
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai ketidakhadiran Gibran saat deklarasi di rumah Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, tidak masuk akal.
Apalagi, kata dia, karena alasannya Gibran ada rapat APBD di Solo.
"Alasan itu tentu tidak masuk akal, karena deklarasi cawapres itu pada Minggu malam.
Pada saat itu tentu tidak ada rapat APBD karena hari libur," ujar Jamiluddin kepada Kompas.com, Senin (23/10/2023).
Baca juga: Gibran Resmi Cawapres Prabowo, Ganjar Pranowo: Mari Bertarung secara Fair dan Sehat
Menurut Jamiluddin, jika akan ada rapat, maka kemungkinan akan dilaksanakan pada hari Senin hari ini.
Karena itu, Jamiluddin menilai, Gibran seharusnya masih punya waktu untuk menghadiri deklarasinya sebagai cawapres.
"Sebab, waktu tempuh Jakarta-Solo via darat hanya sekitar 6 jam, sehingga masih bisa dikejar untuk menghadiri rapat APBD pada Senin pagi. Gibran bisa juga naik pesawat pertama pada pagi hari dari Jakarta-Solo," tuturnya.
Jamiluddin menduga ada yang aneh perihal ketidakhadiran Gibran saat deklarasi cawapres Prabowo. Padahal, semua ketua umum partai pengusung Prabowo hadir langsung saat deklarasi tersebut.
"Kesannya, Gibran seperti tidak menghargai kehadiran ketua umum partai yang mengusungnya menjadi cawapres. Gibran seolah menyepelekan para ketua umum partai pengusung.
Hal itu tentu menjadi catatan kurang baik terhadap sosok Gibran yang kerap dikesankan santun," jelas Jamiluddin.
Meski demikian, Jamiluddin menduga, bisa saja ketidakhadiran Gibran ini disengaja untuk memberi kesan bahwa dia tidak ambisius menjadi cawapres.
Gibran disebut mau menjadi cawapres karena semata diminta oleh partai politik, khususnya dari partai pengusungnya.
Baca juga: Gibran Berpasangan dengan Probowo, Megawati Minta Kader Tak Banyak Komentar: Kerja Sat-Set
"Kesan itu bisa saja sengaja ingin dibentuk untuk meng-counter bahwa Gibran sosok ambisi menjadi cawapres.
Kesan yang sama juga ingin dihilangkan, khususnya Joko Widodo, ayahnya tercinta," katanya.
"Jadi, kesan yang ingin dibentuk, Gibran dan ayahandanya tidak punya ambisi apa pun terkait posisi cawapres. Semua itu hanya keinginan para ketua umum partai pengusung," imbuh Jamiluddin.
Ragukan kualitas Gibran
Secara terpisah Pengamat Politik Kebijakan Publik Universitas Indonesia, Vishnu Juwono menilai pemilihan Gibran telah memicu diskusi sengit dalam diskursus politik Indonesia.
Menurut Juwono, pencalonan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut memunculkan pertanyaan di tengah publik tentang arah masa depan negara.
Hal tersebut didasarkan pada pengalaman Gibran yang masih minim khususnya dalam perpolitikan nasional.
“Bila kita membandingkan Gibran dengan wakil presiden sebelumnya seperti Sultan Hamengkubuwono IX, B J Habibie, dan Jusuf Kalla, tentu sangat jauh" kata Juwono, Senin (23/10/2023).
Jika melihat wakil presiden di masa lampau, tokoh-tokoh tersebut memiliki rekam jejak luas dalam kancah politik nasional bahkan internasional.
"Jelas terlihat bahwa tokoh-tokoh ini memiliki pengalaman luas dalam kancah politik nasional bahkan internasional," ujarnya.
Juwono memandang, rekam jejak politik nasional Gibran yang terbatas menjadi tantangan baginya untuk merumuskan visinya sebagai cawapres.
Baca juga: Gibran Sang Rising Star, 2018 Cuma Ingin Bisnis, 2019 Masuk PDIP, 2023 Calon Presiden Prabowo
"Rekam jejak kiprah politik nasional Gibran yang terbatas merupakan tantangan besar baginya untuk segera merumuskan dan mengartikulasikan visinya sebagai calon wakil presiden,” pungkasnya.
Daftar ke KPU
Seperti diberitakan sebelumnya KIM resmi mendeklarasikan pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Menurut rencana, pasangan ini akan mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (25/10/2023) lusa.
Dalam deklarasi tersebut semua ketua umum hingga sekjen partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) menghadiri deklarasi tersebut. Diketahui, KIM terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Garuda, dan Prima.
"Baru saja Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari delapan partai politik, yang dihadiri lengkap oleh ketum masing-masing dan sekjen masing-masing kita telah berembug secara final, secara konsensus.
Seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029 dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden," ujar Prabowo dalam jumpa pers di kediamannya, Minggu (22/10/2023).
Usai mendeklarasikan Gibran sebagai cawapresnya, Prabowo menegaskan pilihan tersebut merupakan keputusan yang bulat.
Baca juga: Pengamat: Jika Pilih Gibran sebagai Cawapres, Prabowo Terjebak dalam Killing Ground, Mudah Dihabisi
Namun, dalam deklarasi tersebut, Gibran tidak hadir. Prabowo Subianto mengungkapkan, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut sedang rapat di Solo sehingga tak bisa hadir dalam deklarasi.
"Ada rapat APBD. Kalau enggak salah iya (di Solo)," ujar Prabowo.
Prabowo turut menegaskan, keputusan pencalonan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka merupakan keputusan aklamasi, bulat, dan konsensus.
Prabowo mengatakan, KIM siap maju bersama Prabowo-Gibran demi Indonesia maju ke depannya.
"Saya kira tidak perlu ada pertanyaan lagi. Ini keputusan aklamasi, bulat, dan konsensus. Dan kita siap maju untuk Indonesia Maju!" ujar Prabowo
"Pada tanggal 25 hari Rabu kita akan daftar di KPU," ujar Prabowo.
Mereka akan berangkat bersama-sama dari rumahnya di Jalan Kertanegara sebelum ke KPU. Namun, Prabowo tidak menjelaskan secara rinci perihal rencana pendaftaran ke KPU.
"Saya kira itu pengumuman yang sudah ditunggu-tunggu," ucapnya.
"Ini sekaligus adalah deklarasi yang kita sampaikan ke masyarakat umum," imbuh Prabowo.
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.