Pilpres 2024

Survei Ipsos, AMIN Melonjak, Putaran Kedua Prabowo-Gibran Keok, Ganjar-Mahfud Menang Telak

Sejumlah lembaga melakukan survei, ternyata pasangan AMIN melonjak di putaran pertama, Putaran kedua Ganjar-Mahfud gulung Prabowo-Gibran.

Editor: Valentino Verry
wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti
Sesuai ramalan pujangga Jawa, Ronggowarsito, pasangan Ganjar-Mahfud akan memenangi Pilpres 2024. Hasil survei terbaru Ipsos, mereka mengalahkan Prabowo-Gibran di putaran kedua dengan angka telak. 

Metode survei multistage random sampling. Margin of eror survei plus minus 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam simulasi head to head di putaran kedua, pasangan Ganjar-Mahfud unggul cukup telak melawan Prabowo-Gibran.

“Ganjar Pranowo-Mahfud MD 48,72 persen dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 41,67 persen,” ucap Arif Nurul Imam.

Sebelumnya, pengamat politik sekaligus dosen Ilmu Politic & International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menyebut ada risiko besar jika Prabowo Subianto memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi pendampingnya di Pilpres 2024.

Pilihan itu akan membawa Prabowo ke "ladang pembantaian" dan dengan akan mudah dihabisi oleh lawan-lawan politiknya.

Menurutnya, pilihan itu akan membuat lawan politik Prabowo memilik segudang amunisi untuk menyerang pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju itu.

Hingga saat ini Prabowo memang belum menentukan siapa yang akan menjadi bakal calon wakil presiden di kontestasi Pilpres tahun depan.

Namun dalam beberapa hari terakhir santer disebut Gibran akan mendampingi Prabowo melalui jalur Golkar.

Seperti diketahui, saat ini Gibran masih tercatat sebagai kader PDI Perjuangan.

"Menurut saya, ada banyak risiko jika Gibran berpasangan dengan Prabowo," ujarnya.

"Mulai dari serangan politik dinasti, tudingan penyalahgunaan kekuasaan untuk mengatur independensi kehakiman, masih terbukanya celah kontroversi mekanisme legal-formal atas implementasi putusan Mahkamah Konstitusi," imbuhnya.

"Belum lagai semakin membuncahnya kebencian PDIP terhadap keluarga Jokowi, yang membuka ruang bersatunya kekuatan PDIP dengan Koalisi Perubahan di putaran kedua Pilpres 2024 mendatang," lanjut Umam, Sabtu (21/10/2023) dilansir dari Tribunnews.

Umam mengatakan jika Prabowo memaksakan diri memilih Gibran dan tidak berani menjelaskan kepada Jokowi untuk mengambil nama Cawapres alternatif yang lain, sama saja Prabowo berpeluang terjebak dalam medan "killing ground".

"Dia akan menjadi sasaran tembak yang akan mudah terbantai di tangan para kompetitor, rival politik, dan juga kekuatan civil society yang tegas menolak praktik nepotisme dan politik dinasti," kata Umam.

Umam menyarankan Prabowo juga mempertimbangkan variabel NU dalam memilih cawapresnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved