Demo BEM

Demo Mahasiswa Usai Bakar Ban dan Robohkan Beton Barier, Kombes Susatyo: Tangkap Provokator!

Menjelang maghrib, demo BEM SI masih terus berjalan. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo perintahkan tangkap provokator.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Rusna Djanur Buana
Wartakotalive.com/nuri yatul hikmah
Seorang peserta demo BEM mencoba membakar ban. Massa aksi terbagi dua. Massa aksi sisi kiri anarkis, bakar ban hingga robohkan beton barier. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR — Polisi menangkap sejumlah provokator yang membuat gaduh saat demo dan merusak infrastruktur keamanan berupa beton barier dan kawat berduri.

Diketahui, aksi mahasiswa berlangsung di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023) sejak siang.

Aksi itu membawa sejumlah tuntutan yang berkaitan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Namun aksi cenderung anarkis akibat ulah sejumlah provokator. Provokator itu ditangkap usai Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengintruksikannya lewat pengeras suara.

Pasalnya, Kombes Susatyo sudah memeringatkan para massa aksi berulang kali, namun tak digubris.

"Tolong untuk tidak menjatuhkan road barier. Yang tidak pakai almamater, keluar dari barisan. Silakan mundur," perintah Kombes Pol Susatyo yang tak dihiraukan.

Baca juga: Tiga Mahasiswa yang Coba Dekati Istana Negara Ditangkap, Sempat Diinjak-injak, Dipiting dan Dipukuli

Walhasil, 15 menit kemudian dia memerintahkan agar pasukannya meringkus dua orang proa berjaket hitam yang dianggap sebagai provokator.

"Saya perintahkan polisi tangkap yang buat keributan. Itu yang pakai jaket hitam," ucap Kombes Susatyo melalui pengeras suara.

Sesudahnya, dia meminta agar massa aksi yang menggunakan almamater merapatkan barisan dan meyampaikan aspirasi dengan tertib.

"Silakan sampaikan aspirasi dengan tertib, tenang. Korlap tolong diatur," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, suasana demo mahasiswa yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023) sempat diwarnai dengan kericuhan.

Diketahui, ratusan mahasiswa datang dengan membawa sejumlah tuntutan yang berkaitan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Baca juga: Demonstrasi Menolak Putusan MK di Patung Kuda Memanas, Massa Mulai Bakar Ban dan Rusak Barier Beton

Hanya saja berdasar pantauan Wartakotalive.com di lokasi sekira pukul 16.40 WIB, massa aksi nampak terbagi menjadi dua bagian.

Bagian sisi kiri dari Istana Negara, berkumpul ratusan mahasiswa beralmamater lengkap yang tergabung dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI).

Sementara di sisi kanan Istana Negara, terdapat sejumlah mahasiswa yang membawa bendera Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), melakukan aksi yang mengandung provokasi meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit.

Beberapa dari mereka nampak tak mengenakan atribut almamater. Kebanyakan, para massa aksi itu memakai pakaian hitam dan bermasker.

Mereka juga mengenakan topi, sehingga hanya sedikit yang terlihat wajahnya.

Kendati begitu, aksi yang dilakukan oleh tim kiri itu cukup mengundang atensi polisi lantaran proses penyampaiannya dilakukan secara anarkis.

Mulanya, mereka merobohkan sejumlah beton barier yang dipasang di area depan Istana Negara.

Mereka merobohkannya ke arah dalam, sehingga kawat berduri yang dipasang pihak kepolisian, ikut tertimpa beban beton tersebut.

Mereka juga membakar sebuah ban dengan bensin di antara beton barier tersebut.

Lama-lama, aksi mereka tambah brutal lantaran semua beton di jajaran paling depan pertahanan, dirobohkan satu persatu oleh mereka.

Baca juga: Demo Terbagi Dua Kubu, Kelompok Misterius Berpakaian Hitam Anarkis, Coba Merangsek ke Istana Negara

Mereka memaksa bisa masuk ke dalam istana, bahkan menunjuk-nunjuk pagar betis polisi.

Bahkan, kubu mahasiswa sebelah kiri memeringati sisi kanan untuk tidak terprovokasi.

Sempat juga terlibat bentrok antara sisi kanan dan kiri.

"Hati-hati provokasi, hati-hati," teriak orator dari atas mobil komando.

Polisi yang menyaksikan itu pun geram. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo langsung memerintahkan agar massa aksi mundur terutama yang tidak mengenakan almamater.

"Tolong untuk tidak menjatuhkan road barier. Yang tidak pakai almamater, keluar dari barisan. Silakan mundur," perintah Kombes Pol Susatyo yang tak dihiraukan.

Hingga berita ini ditayangkan, polisi masih melakukan pengamanan ketat.

Satu buah ban juga masih dibakar di sekitar beton barier tersebut.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved