Demo BEM

Mahasiswa Tuntut Sidang Istimewa di Gedung MPR/DPR

Kecewa karena tidak dipertemukan oleh Presiden Jokowi, ratusan mahasiswa mengancam akan kembali berunjuk rasa yang lebih besar.

Rangga Baskoro
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan berada di tengah para pengunjukrasa di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (12/1/2017) malam. 

WARTA KOTA, GAMBIR - Kecewa karena tidak dipertemukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), ratusan mahasiswa mengancam akan kembali melakukan aksi unjuk rasa yang lebih besar.

Realisasinya akan menunggu respon dari pemerintah terhadap 5 tuntutan mereka saat menggelar aksi unjuk rasa bela rakyat 121.

"Kami akan kembali lagi dengan massa yang lebih banyak. Perjuangan kami masih panjang, kami akan buat sidang istimewa di Gedung DPR/MPR," kata orator di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2017).

Kapolda : akan dikawal

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan menyatakan bahwa aparat kepolisian akan mengawal kepulangan mahasiswa usai membubarkan diri.

"Kami akan memberikan pengawalan," kata Iriawan.

Sebelumnya, terdapat lima tuntutan yang akan mereka sampaikan ke pemerintah pada aksi bela rakyat 121, yaitu:

1. Menolak dengan tegas PP No.60 Tahun 2016 dan menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) untuk mencabut PP tersebut.

2. Menuntut Presiden Jokowi-JK untuk membuat kebijakan yang pro terhadap rakyat.

3. Mengecam keras pemerintah dan jajarannya yang saling cuci tangan dengan kebijakan yang dibuatnya.

4. Menuntut pemerintah untuk transparansi dan sosialisasi dalam setiap menentukan suatu kebijakan.

5. Menolak kenaikan tarif listrik golongan 900 VA dan mendesak dikembalikannya subsidi untuk tarif listrik golongan 900 VA. (Rangga Baskoro)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved