Pilpres 2024

Dapat Ucapan Selamat Ultah dari Anies, Prabowo Disindir PDIP Soal Deklarasi Cawapres: Kabarnya Gitu

Prabowo Subianto diucapkan selamat ulang tahun oleh Anies Baswedan, namun PDIP justru menyindir Prabowo Subianto soal adanya deklarasi cawapres.

|
Penulis: Nurmahadi | Editor: PanjiBaskhara
Kolase Wartakotalive.com/Istimewa
Bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari Bacapres Anies Baswedan, namun perlakuan berbeda dilakukan Politisi PDIP, Deddy Yevri Sitorus yang menyindir soal akan digelarnya deklarasi cawapres bertepatan Ultah ke-72 Prabowo Subianto, Selasa (17/10/2023). 

Prabowo unggul dengan elektabilitas sebesar 44,2 persem, dan Anies di posisi kedua dengan 25 persen sedangkan Ganjar di posisi ketiha dengan 21,8 persen.

Hal serupa juga ditemukan dalam survei Polling Institute terbaru yakni periode 1-3 Oktober 2023.

Prabowo mendapat elektabilitas sebesar 37,8 persen dan di posisi kedua ada Anies dengan 25,1 persen.

Sedangkan Ganjar masih tetap berada di posisi ketiga dengan 22 persen.

Hasil ini membuktikan bahwa Prabowo semakin digdaya di Jawa Barat sedangkan Ganjar semakin tertinggal di Tanah Pasundan.

Gelombang Dukungan dari Jawa Tengah

Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mendapatkan limpahan dukungan yang besar dari para relawan dan juga masyarakat yang ada di Jawa Tengah.

Limpahan dukungan yang besar tersebut diyakini bisa memberikan keuntungan yang masif bagi Prabowo Subianto.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin membenarkan adanya gelombang dukungan untuk Prabowo Subianto dari Jawa Tengah.

Ia menjelaskan, melimpahnya dukungan kepada Prabowo Subianto dari berbagai macam lapisan masyarakat di Jawa Tengah tentu memberikan keuntungan yang masif.

Menurutnya, peluang untuk bisa merebut suara mayoritas di Jawa Tengah sedikit demi sedikit mulai terbuka.

"Jadi itu keuntungan yang masif untuk Prabowo mendapat dukungan dari masyarakat Jawa Tengah" kata Ujang, Senin (16/10/2023).

Tak berhenti sampai disitu, Ujang juga menegaskan, jika ingin mendapatkan dukungan yang lebih besar lagi, maka Prabowo Subainto harus lebih intens berkunjung ke Jawa Tengah.

Maka dari itu, Ujang meyakini jika Prabowo bisa menaklukkan Jawa Tengah, tentu akan menjadi sebuah keuntungan yang signifikan bagi Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto di saat yang sama juga harus lebih banyak, lebih masif lagi mendapatkan dukungan untuk taklukkan Jawa Tengah, karena saya yakin tidak mudah bagi Prabowo,” tuturnya.

Karenanya, Ujang menerangkan peluang Prabowo untuk bisa perlahan-lahan mendapatkan dukungan dari Jawa Tengah bisa terbuka.

Namun, ia juga membeberkan keadaan ini tentu saja tidak seperti membalikkan telapak tangan.

"Ya tidak mudah untuk membalikkan telapak tangan, dukungan yang masif dari para relawan di Jawa Tengah maupun masyarakat Jawa Tengah untuk Prabowo" pungkasnya.

Di sisi lain, limpahan dukungan ke Prabowo Subianto terus mengalir dengan deras dari relawan dan juga masyarakat yang ada di Jawa Tengah.

Baru-baru ini, ribuan sopir angkutan perkotaan (angkot) yang ada di Jawa Tengah resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo.

“Berjanji setia dengan solid mendeklarasikan dukungan kepada Bapak Prabowo Subianto sebagai calon presiden pilihan masyarakat pada Pilpres 2024,” kata Ketua Paguyuban Sopir Angkot Semarang Raya, Arifin.

Tak hanya itu, dukungan kepada Prabowo juga terus berdatangan. Kali ini dari para relawan Jokowi yang melebur ke dalam Jaringan Sahabat Prabowo (Jaspro) 08 yang memutuskan diri mendukung penuh Prabowo pada kontestasi Pilpres 2024.

Koordinator Jaspro 08 Agustiar Zanzawi tegaskan, meleburnya para relawan Jokowi ke dalam bagian dari Jaspro karena dukung penuh Prabowo Subianto jadi Presiden Indonesia berikutnya.

Para relawan Jokowi itu ingin Prabowo Subianto bisa meneruskan kerja-kerja dari pemerintahan sebelumnya.

"Setulus hati menyatukan barisan, menginisiasi dan membentuk Jaringan Sahabat Prabowo atau Jaspro 08 untuk memenangkan Prabowo Subianto bersama masyarakat melanjutkan Indonesia maju" kata Agus.

Adapun beberapa Relawan Jokowi Jawa Tengah yang tergabung dalam Jaspro 08 terdiri dari berbagai macam elemen hingga komunitas masyarakat.

Antara lain, Gerakan Satu Aspal Jokowi atau GAS JKW, Gerakan Akademisi Pendukung Jokowi, Gerakan Milenial Jokowi, dan Gaspol JKW.

Potensi Kemenangan Prabowo Subianto

Menjelang Pilpres 2024, Menteri BUMN Erick Thohir dinilai jadi Cawapres yang tepat untuk Calon Presiden Capres Prabowo Subianto.

Menurut Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara mengaku Prabowo Subianto memiliki peluang menang jika menggandeng Erick Thohir sebagai cawapres.

"Potensi kemenangan Prabowo itu jauh lebih besar jika menggandeng Erick Thohir ketimbang kandidat cawapres lainnya,” kata Igor, dalam keterangan tertulisnya, pada Senin (16/10/2023).

Karena, Erick Thohir memiliki potensi yang dibutuhkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu dalam upaya memenangkan Pilpres 2024 dan memimpin Indonesia.

Salah satunya memiliki daya tarik kinerja luar biasa eks Presiden Inter Milan tersebut.

Erick Thohir pun menunjukkan komitmennya dalam pengembangan ekonomi dan pembangunan nasional.

Erick Thohir berhasil memulihkan ekonomi masyarakat dan negara setelah pandemi Covid-19.

Kerja positif Erick Thohir sukses menambah kenaikan laba BUMN hingga Rp 303,7 triliun serta dividen untuk negara mencapai Rp 80 triliun.

Tidak hanya itu, kebijakan 'Bersih-Bersih BUMN' diluncurkan menteri Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ini juga berhasil membongkar kasus korupsi besar semisal Jiwasraya, ASABRI, Garuda Indonesia, Waskita Beton Precast, dan Pelindo.

Berkat keberhasilan kerjanya di pemerintah, Erick Thohir meraih dukungan besar dari berbagai latar belakang pemilih.

Maka tak heran jika nama Ketum PSSI ini masuk sebagai kandidat cawapres yang tepat untuk Prabowo Subianto.

Dalam rilis survei SPIN periode Oktober 2023, pada simulasi pasangan yang cocok untuk Prabowo Subianto terdapat enam nama kandidat mencuat.

Dalam pantauan, terlihat nama Erick Thohir berada di posisi pertama dengan hasil 25,7 persen kalahkan Gibran 23,1 persen, dan Ridwan Kamil 19,1 persen.

"Karakteristik kepemimpinan Erick Thohir yang disukai banyak kalangan sehingga tidak mengherankan hadir banyak dukungan," pungkas Igor.

PAN Yakin Prabowo Pilih Erick Thohir

Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) apresiasi dan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK), terkait batas usia capres dan cawapres.

Putusan itu diharap dapat memberikan kepastian dalam penentuan batas usia pasangan capres dan cawapres.

Selain itu, putusan ini diharapkan dapat meminimalisir berbagai praduga tidak baik yang sempat berkembang belakangan ini.

Demikian disampaikan Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay, kepada wartawan Senin (16/10/2023).

"Walau sering banyak pertanyaan pengandaian, kami konsisten tidak mau mendahului putusan MK. Nah, ternyata MK menolak gugatan batas usia yang diajukan berbagai pihak."

"Artinya, aturan yang berlaku masih tetap sama, batas usia capres dan cawapres adalah 40 tahun. Ini adalah putusan final dan mengikat. Kita semua harus hormati dan patuhi," kata Saleh.

Dengan putusan itu, PAN yakin Menteri BUMN Erick Thohir dipilih menjadi bacawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto di pilpres 2024.

"Putusan ini tentu semakin memperkuat harapan PAN agar Erick Thohir bisa disandingkan dengan Prabowo. Dari semua sisi, kami yakin Erick akan dipilih. Komposisi Prabowo-Erick akan saling melengkapi," ujarnya.

PAN, lanjut Saleh, berharap agar putusan ini menghentikan berbagai spekulasi dan perdebatan yang ada selama ini.

Bahkan, spekulasi dan perdebatan tersebut sering sekali mendeskreditkan pihak-pihak tertentu.

"Saatnya semua pihak berbaik sangka. Fokus pada pelaksanaan pemilu yang jujur, adil, terbuka, dan bermartabat. Putusan MK ini pun tidak perlu ditafsirkan terlalu jauh."

"Cukup dipahami dan diterima. Itu adalah bagian dari kesepakatan kita untuk menetapkan MK sebagai lembaga penjaga konstitusi," tandasnya.

Baca juga: Tolak Gugat Usia Capres Cawapres 35 Tahun, MK: Merupakan Kebijakan Pembentukan UU

Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) menolak kabulkan gugatan batas usia capres cawapres menjadi 35 tahun.

Mulanya, UU Pemilu mensyaratkan usia minimal capres cawapres berusia 40 tahun.

"Amar putusan, mengadili menolak permohonan para pemohon untuk seluruhnya" kata Ketua MK Anwar Usman dalam ruang sidang MK, Jakarta Senin (16/10/2023).

Salah satu pertimbangannya, MK sebut pengaturan persyaratan usia minimal capres cawapres, original intent terhadap Pasal 6 ayat (2) UUD 1994 serta putusan-putusan MK terkait dengan batas usia jabatan publik. 

"Persyaratan batas minimal usia calon presiden dan calon wakil presiden merupakan pilihan kebijakan pembentuk undang-undang yang terbuka kemungkinan untuk disesuaikan dengan dinamika dan kebutuhan usia calon presiden dan calon wakil presiden," ujar Hakim Saldi Isra saat membaca pertimbangan

Bagi MK, lanjut Saldi Isra, yang penting penentuan batas minimal usia capres cawapres tak boleh menimbulkan kerugian hak konstitusional warga negara, yang dalam penalaran wajar potensial diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu selaku capres atau cawapres.

Sebagaimana diketahui, sejumlah penggugat mengajukan uji materil terhadap Pasal 169 huruf q UU Nomor 7 Tahun 2017.

Salah satu penggugat ialah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan perkara Nomor 29/PUU-XXI/2023 yang meminta usia capres/cawapres minimal 35 tahun. 

Pasal yang digugat yaitu Pasal 169 huruf q UU Pemilu, yang berbunyi:

Persyaratan menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden adalah berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun;

"Menyatakan bahwa Pasal 169 huruf q UU Pemilu bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai 'berusia paling rendah 35 tahun," demikian petitum pemohon.

(Wartakotalive.com/M41/Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved