Berita Jakarta

Warung Remang-remang di Tambora Dibongkar, Warga Ungkap Ada Kode Senter Panggil Wanita Malam

Bedeng-bedeng yang terletak di tepian rel kereta di Jalan Bandengan Utara III, Tambora kerap menjadi sarang maksiat yang dilakukan dengan kode senter.

Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Proses penghancuran bangunan liar di Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, dihancurkan, Senin (16/10/2023). Bedeng-bedeng yang terletak di tepian rel kereta itu kerap menjadi sarang maksiat yang dilakukan dengan kode senter. 

WARTAKOTALIVE.COM, TAMBORA — Ustaz Udin (50) selaku salah satu tokoh masyarakat di Jalan Bandengan Utara III, Tambora, Jakarta Barat, menyebut jika bedeng-bedeng yang terletak di tepian rel kereta di wilayahnya itu, kerap menjadi sarang maksiat.

Diketahui, bangunan tersebut resmi dibongkar oleh 514 petugas gabungan dari Polri, Satpol PP, pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Barat, dan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Senin (16/9/2023).

Sepengetahuannya yang telah tinggal di DKI Jakarta sejak 1988, bedeng-bedeng yang dikamuflase menjadi warung-warung itu telah ada jauh sebelum dirinya datang. 

Hal itu diketahui Udin lantaran dirinya kerap menyaksikan adanya wanita malam yang hilir mudik di bangunan liar tersebut.

Petugas gabungan menghancurkan puluhan bangunan liar di kawasan royal, Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Senin (16/10/2023). Karena selama ini jadi tempat prostitusi.
Petugas gabungan menghancurkan puluhan bangunan liar di kawasan royal, Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Senin (16/10/2023). Karena selama ini jadi tempat prostitusi. (warta kota/nuril yatul)

"Sangat lama (sudah ada bangunan liar tempat prostitusi). Saya pindah ke Jakarta tahun 1988 aja, ini udah ada," kata Udin saat ditemui di sekitar lokasi pembongkaran 35 bangunan liar, Senin. 

"Kadang ke sini kadang ke luar. Ya masalahnya ratusan wanita, ya pada intinya melakukan maksiat," imbuhnya.

Menurutnya, para wanita itu datang karena ada laki-laki yang memanggilnya dengan memberi kode menggunakan senter.

Walhasil, banyak wanita yang datang dan masuk ke dalam bisnis haram tersebut.

"Kalau di sini di seberang utara (Jakarta Utara). Sepanjang jalan pake senter (narik perhatian) si cowonya. Nantinya ngehampirin (cewenya), dulu sebelum dibongkar begitu (polanya)," kata Udin.

Baca juga: Jadi Tempat Prostitusi, Petugas Gabungan Hancurkan 35 Bangunan Liar di Kawasan Royal Tambora

Dia mengaku bersyukur lantaran pemerintah akhirnya melakukan pembongkaran hari ini, setelah sekian lama warga mengeluhkan keberadaan sarang maksiat itu.

Pasalnya, kata Udin, warga telah menandatangani surat permohonan penghancuran bangunan itu sejak 2016. Namun baru kali ini resmi diratakan dengan tanah.

"Ya saya sangat amat beruntung, tanpa harus turun tangan dari warga masyarakat, dari pemerintah sendiri yang turun tangan, tanpa kami harus mengotori tangan sendiri dan warga," kata Udin.

Udin menyampaikan, bukan tanpa sebab warga menginginkan bangunan liar itu dihancurkan.

Baca juga: Warung Prostitusi, Bedeng yang Jadi Sarang Maksiat di Bibir Rel KA di Tambora Kini Diratakan Petugas

Pasalnya, dia dan warga takut apabila anak-anak yang berada di sekitar kawasan itu terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan.

Apalagi, para oknum yang berada di tempat itu, menyulap kamar prostitusi dalam bentuk warung-warung.

"Kami sangat khawatir karena pemuda-pemudi kami dididik benar-benar jangan sampai terjerumus dengan yang namanya dunia panas, dunia malam," pungkasnya. 

Sebelumnya, Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama menyampaikan, bangunan liar tempat prostitusi itu terletak di RW 12 dan RW 10 Kelurahan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

Dia membenarkan jika kawasan itu, kerap dipakai sebagai sarang maksiat.

"Bangunan liar tersebut digunakan untuk tempat prostitusi dan beroperasi dari pukul 20.00 WIB sampai 04.00 WIB," kata Putra saat ditemui di lokasi penghancuran bangli prostitusi, Senin. 

Dia menyebut, total ada 514 personel gabunhan yang dikerahkan dalam kegiatan tersebut.

Putra juga menyebut, sebelum penghancuran bangunan liar itu, pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan mengimbau agar warga yang semula menempati bangunan tersebut, segera meninggalkannya.

"Sudah dilakukan sosialisasi berupa himbauan serta penempelan selebaran penertiban bangunan liar oleh pihak Satpol PP di masing-masing unit bangunan liar yang berada di lokasi yang ditertibkan," pungkasnya. (m40)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved