Kisah Kiai Muchammad Mukhtar Mu'thi, Pendiri Shiddiqiyyah yang Melegenda di Kabupaten Jombang

Berikut profil dan kisah Kiai Muhammad Mukhtar Mu'thi, atau Syekh Muhammad Mukhtar Mu'thi yang melegenda di wilayah Kabupaten Jombang.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Berikut profil dan kisah Kiai Muhammad Mukhtar Mu'thi, atau Syekh Muhammad Mukhtar Mu'thi yang melegenda di wilayah Kabupaten Jombang. Foto: Kiai Muhammad Mukhtar Mu'thi, atau Syekh Muhammad Mukhtar Mu'thi 

Mereka yang turut berjuang melawan penjajah berdampingan dengan prajurit-prajurit Pangeran Diponegoro.

Adapun pendidikan Kiai Mukhtar Mu'thi mencakup ilmu agama, fiqih, aqidah, dan tashawuf, diterima dari berbagai guru, termasuk kakek dari garis ibu.

Pendidikan karakter atau adabin chasanin didapatkan langsung dari ayahnya, yaitu Kiai Abdul Mu'thi yang terkenal teratur, tegas dan disiplin.

Sang kakek dari garis ibu mempunyai peran dalam pengembangan ilmu tashawuf yaitu Kiai Falal (Guru Thoriqoh Syattariyah).

Ia juga mendapat bimbingan dari : Kiai Ali Muntoha (Guru Thoriqoh Naqshabandiyah, Qodiriyah dan Akmaliyah), Kiai Musytari (Guru Thoriqoh Anfasiyah), dan Syekh Syu'eb Jamali (Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah), dan masih banyak lagi guru Kiai Mukhtar Mu'thi lain.

Tak hanya itu saja sejak remaja, ia juga aktif dalam perjuangan bersenjata melawan penjajah Belanda, dan bergabung dalam pasukan gerilya Pojok Klitih dan Mlaten.

Bahkan Kiai Mukhtar tercatat ikut serta mempertahakan kemerdekaan di daerah Lamongan dan Madiun hingga kemudian tergabung dalam organisasi Masyumi.

Kiai Mukhtar sempat dikenal sebagai orator ulung yang ditunggu pendengar setianya, narasinya dapat menggugah kesadaran untuk melawan segala bentuk ketidakadilan.

Sang orator ini juga gigih menunjukkan bentuk perlawanannya pada faham komunisme yang mulai berkembang.

Pada tahun 1959, Kiai Muchtar Mu'thi kembali ke Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Ia memenuhi harapan ibunya, Nyai Nasichah untuk meneruskan wasiat ayahnya Kiai Abdul Mu'thi.

Awalnya Pesantren ini dikenal dengan sebutan Kedung Turi.

Kemudian berkembang menjadi Pesantren Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, yang fokus pada pendidikan tashawuf serta kesadaran berbangsa dan bernegara.

Dalam perkembangannya, Kiai Mukhtar Mu'thi mendirikan yayasan pendidikan dan banyak organisasi dengan visi-misi berlandaskan keimanan dan kemanusiaan.

Mulai dari Yayasan Pendidikan Shiddiqiyyah, perkumpulan murid-murid putri Jam'iyyah Kautsaran Putri Haajarullah Shiddiqiyyah (JKPHS) dan organisasi sosial kemanusiaan Dhilal Berkat Rohmat Alloh (DHIBRA) Shiddiqiyyah.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved