Viral Media Sosial

Viral WNA Asal Pakistan Mengemis di Kawasan Mega Kuningan, Sudinsos Jaksel Langsung Turun Tangan

Viral WNA Asal Pakistan Mengemis di Kawasan Mega Kuningan, Sudinsos Jaksel Langsung Turun Tangan

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Petugas Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Selatan melakukan patroli di Kawasan Mega Kuningan, tepatnya depan Satrio Tower, Blok C4, Jalan Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu (11/10/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Informasi adanya satu keluarga berperawakan Timur Tengah yang mengemis di kawasan Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan viral di media sosial.

Terkait informasi tersebut, Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan pun langsung melakukan cek lokasi.
Kasudinsos Jakarta Selatan, Bernard Tambunan mengatakan tak ditemukan adannya satu keluarga berperawakan Timur Tengah tersebut di Mega Kuningan saat pengecekan di lokasi.
"Setelah petugas sosial ke lokasi, tidak ditemukan," kata dia saat dihubungi, Kamis (12/10/2023).
Berdasarkan penuturan para pekerja Mega Kuningan ucap Bernard, diduga keluarga tersebut berasal dari Negara Pakistan.
"Tapi (pekerja) ngakunya keluarga itu dari Pakistan," ucap dia.
Di samping itu, Bernard menduga jika satu keluarga berperawakan Timur Tengah itu, merupakan pengungsi dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), atau yang dikenal dengan sebutan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi.
Dia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kesbangpol DKI Jakarta, Imigrasi Jakarta Selatan, dan UNHCR atas adanya informasi tersebut.
"Kalo Timur Tengah bisa jadi pengungsi UNHCR. Kami akan berkordinasi dengan Kesbangpol juga Imigrasi, termasuk UNHCR. Siapa tau pengungsi UNHCR," kata Bernard.
Lebih lanjut, Bernard mengimbau kepada masyarakat agar tak memberikan uang, dan langsung laporkan kepadanya jika menemukan kasus serupa.
"Kami mengimbau, lain kali jangan dikasih (uang), dan langsung laporkan ke kami," ucap dia.

Viral Satu Keluarga Berperawakan Timur Tengah Mengemis di Kawasan Mega Kuningan

Peristiwa mengejutkan dialami oleh seorang pegiat media sosial bernama Widino Arnoldy.

Momen itu terjadi ketika dirinya hendak pulang kerja di Kawasan Mega Kuningan, tepatnya depan Satrio Tower, Blok C4, Jalan Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu (11/10/2023).

Ketika itu, dirinya yang tengah menunggu ojek online (ojol) dikejutkan dengan kehadiran satu keluarga berperawakan Timur Tengah.

Pria itu diungkapkan Dino menyapanya dan mengenalkan istri serta kedua anaknya.

Dalam perkenalan itu, sang ayah katanya mengaku berasal dari Pakistan.

Mereka mengaku kehabisan uang dan meminta sedekah kepadanya untuk makan.

"Lg nunggu ojol depan satrio tower kuningan, kondisi rame orang pulang kerja. Gw disamperin orang arab 1 keluarga (suami istri sama anaknya 2). Bapaknya nyapa assalamu'alaikum trus pake bahasa Inggris bilang minta uang buat makan krn keluarganya blm makan," tulis Dino lewat akun twitter @Widino pada Rabu (11/10/2023).

"Si bapak ini bilang dari Pakistan, minta sedekah buat makan dia n keluarganya," tambahnya.

Terenyuh dengan keadaan keluarga itu, Widi pun memberikan selembar uang pecahan Rp 100.000 miliknya.

Sang ayah yang menerima terlihat agak kecewa dan menawar agar diberi uang Rp 200.000.

Lantaran tidak memiliki uang tunai, Dino pun meminta maaf.

Permintaan maaf pun diterima, keluarga asal Pakistan itu pun meninggalkannya.

Baca juga: Sebut MK Sebagai Mahkamah Keluarga, Rizal Ramli: Jokowi Jatuh Kita Bubarkan MK Abal-abal Ini!

Baca juga: Dito Dapat Bingkisan dari Terdakwa Korupsi, Rocky Gerung Sentil Mahfud MD: Tolong Bangunkan Belio

"Gw kasih lah 100rb, trus si bapaknya minta kasihnya 200rb aja. Karena dr penampilan keluarga ini kaya orang berada jd gw bilang aja 'maaf cuma ada cash 100rb'," ungkap Dino.

Peristiwa tersebut rupanya diperhatikan para pekerja kantoran di sana.

Mereka menayakan kepadanya soal perbincangan hingga maksud dirinya memberikan uang kepada WNA asal Pakistan itu.  

"Abis si keluarga ini pergi, orang2 yg tadi liatin pada nanya kenapa tadi, gw ceritain lah minta uang buat makan," ungkap Dino.

"Ada 1 rombongan juga nyamperin gw nanyain kenapa, pas gw ceritain ternyata ada temennya di rombongan itu bilang pernah dimintain juga dan mereka kaya modus katanya," jelasnya.

Pernyataan beberapa orang itu pun mengejutkannya.

Apalagi, ketika dirinya diceritakan sikap salah satu anak berperawakan Timur Tengah itu ketika menerima uang sebesar Rp 20.000.

Anak itu katanya membuang uang yang diberikan karena dinilai sangat kecil.

"Pernah salah satu orang di rombongan itu dimintain juga sama anaknya pas di kasih 20ribu duitnya malah dibuang, katanya ngasihnya kekecilan wkwk," ungkap Dino.

"Ternyata orang arab ini udah terkenal sama orang2 yg kerja di sekitaran satrio tower," bebernya.

Pengakuan beberapa orang pekerja tadi terbukti nyata.

Sesaat dirinya menumpang ojol dan melintasi Kawasan Mega Kuningan, dirinya melihat ayah berperawakan Timur Tengah itu.

Pria itu dilihatnya tengah duduk santai di sudut trotoar sembari asyik menikmati rokok.

Sementara dari kejauhan, istri dan kedua anaknya terlihat tengah mengemis kepada sejumlah pekerja kantoran di depan gedung One Satrio.

"Lucunya, pas gw udah naik ojol, ngeliat si bapak2 ini lg ngerokok santai ga jauh dr tempat td ketemu gw, dan gw ngeliat si ibunya sama anaknya misah lg minta2 ke orang lain juga di depan one satrio haha," ungkapnya.

Melihat hal tersebut Dino baru tersadar telah menjadi korban penipuan.

Dengan modus memelas dan sedekah, keluarga yang mengaku asal Pakistan itu menjual iba kepada orang-orang di Kawasan Mega Kuningan

Apalagi diketahui mereka sudah melakukan aksi itu sejak lama.

"Modus2 gini ternyata bukan cuma orang indo aja yaa. Ngasih tau aja, ini juga tadi dapet info dari mas2 yg ngasih tau kalo mereka itu modus dan kebiasaan," ungkap Dino.

Merujuk pengalamannya, Dino mengimbau kepada masyarakat agar tak tertipu dan memberikan uang kepada keluarga tersebut.

Sebab dinilainya keluarga asal Pakistan itu tak layak ditolong.

"Kalo lg di sekitaran satrio kuningan ada orang arab dari Pakistan belum makan minta uang, ga perlu dikasih ya. Emang si niatnya nolong tp bukan ke org yg semestinya ditolong," ungkap Dino.

"Dari reply banyak bgt ternyata yg ngalamin hal yg sama, ada yg ngaku dari Pakistan, Palestina, Afganistan, Suriah, Maroko. Lokasinya di kuningan, sarinah, cikini, dll," tambahnya.

Dalam postingannya, Dino pun mengaku heran lantaran tidak adanya petugas yang menertibkan WNA tersebut.

Mengingat aksi mengemis yang dilakukan keluarga itu sudah berlangsung sejak lama.

"Ini yg berwenang (entah ranahnya siapa) gak mau menertibkan kah??" tanyanya.

Postingan Dino pun viral di media sosial.

Dalam rentang sehari, utasannya dibaca lebihd ari 2 juta orang.

Beragam pendapat hingga pengakuan pun dituliskan masyarakat.

Satu di antaranya akun twitter @flip_flap_fly yang mengungkapkan keluarga yang ditemui diduga berasal dari kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Sebab, diketahui banyak pengungsi asal Pakistan yang bermukim di sana.

"Di Asem Baris (tebet) banyak 'pengungsi' dari pakistan, dan sekitarnya yang tinggal di shelter2. Mungkin mereka dari situ," tulis akun twitter @flip_flap_fly.

"Awalnya gw kasihan, lama2 mereka ngelunjak, bahkan bbrp nikah siri sm orang sekitar dan nyari kontrakan petak, tp ngga mau bayar," bebernya.

Akun twitter @iamhairy justru mempertanyak sikap pemerintah yang justru membiarkan para 'pengungsi' itu terlantar di Indonesia.

Menurutnya, pemerintah harus mendeportasi mereka ke negara asal, sehingga tidak menjadi beban sosial di Jakarta.

"Kalau kaya gitu bisa di deportasi ke negara mereka aja ngga si, sedangkan di Indonesia aja di razia, nah ini TKA di info malah jadi pengemis," tulis @iamhairy.

"Mikir juga, ada aturan ga si buat warga negara asing yg jadi pengemis atau penipuan gini," balas Dino.

"Mesti lapor ke siapa ya yang ngerti? Kalo di Bali kan ada Mbok Niluh, di Jakarta kayanya gak ada figur seperti Mbok yang memberantas WNA begajulan," balas @nasgortomyum.

"Harusnya bisa dideportasi krn udah mengganggu...mari tag @ditjen_imigrasi," tambah @bein_dee.

Beragam komentar pun ditulikan bersusulan menanggapi pengakuan masyarakat terkait keberadaan satu keluarga asal Pakistan itu.

@BanyuSadewa: KAK AKU JUGA PERNAH DISAMPERIN SAMA KELUARGA ARAB INI (kayaknya keluarga yg sama) DI DEPAN MRT BUNDARAN HI
Yg nyamperin bini nya, pake stroller waktu itu, kirain mau nanya jalan gataunya minta duit. Karna kebetulan aku gak pegang cash yauda aku cmn I’m sorry I’m sorry aja

@Widino: Si Ibunya perawakannya (maaf) agak gemuk bukan? Dan pake outfit hijab yg panjang kaya ibu2 arab kebanyakan? Kalo iya berarti sama itu orangnya.

@BanyuSadewa: Iya betul.

@watikasbi: Eh iya aku kaya pernah liat sekitaran HI

@stiraaaaa: Keluarga arab yang sering minta minta di sekitar GI - PI

@widmon: Iyaa saya juga pernah di dekat PI. Tiba2 disamperin nanya apa ngerti bahasa inggris, terus ngoceh kalau kehabisan duit buat balik ke penginapan sama kelaparan

@One1Nee: Bru mau komen klo aku disamperinnya pas lg di deket mrt HI tp cmn ibu n anak. Aku lgs pura2 ga ngerti bahasa inggris krn da curiga krn mrka keliatan milih org buat disamperin (awalnya deket mrka ada jg org lg bdiri tp mrka malah sengaja jln k aku yg posisi nya agak jauh).
rafael

@vanjie08: Disekitaran Blok M ada juga ibu dan anaknya yg sedah dewasa , dia bilang pengungsi dari Suriah, ada 2 orang kena dimintain uang , saya infoin ke orang orang yg ada didekat saya , klo itu modus , jadi pada gak ada yg kasih

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved