Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta: Serba-serbi Koja dari Keturunan Portugis Hingga Lokalisasi Kramat Tunggak

Terletak di utara Jakarta, Koja memiliki banyak sejarah Jakarta sejak era penjajahan Hindia Belanda.

Editor: Desy Selviany
istimewa
Suasana lokalisasi di Jalan Kramat Jaya RW 19, Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara atau dikenal sebagai Kramat Tunggak sebelum digusur dan dijadikan kawasan Islamic Center tahun 1999. 

Wilayah Koja juga menjadi salah satu saksi bisu perkawinan orang-orang Betawi dengan orang Portugis.

Ribuan cicit berdarah portugis ini kemudian menghuni di Kampung Tugu yang terletak di Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Di wilayah Kecamatan Koja, area Kampung Tugu masuk ke dalam wilayah Kelurahan Tugu Utara dan Kelurahan Tugu Selatan.

Selain punya sejarah Kampung Tugu yang menjadi lokasi percampuran Portugis Betawi, Koja juga memiliki sejarah kelam.

Kawasan Kramat Tunggak di Tugu Utara, Koja menjadi salah satu lokasi lokalisasi terbesar di Indonesia.

Kramat Tunggak ini adalah lokalisasi di Kawasan Jakarta Utara yang dulu sangat terkenal sebagai tempat aktivitas pekerja Seks Komersial (PSK) sejak tahun 1970an.

Baca juga: Sejarah Jakarta: Cilincing Kini Penuh Tronton Dulu Punya Pantai Setara Florida Amerika

Kramat Tunggak pada tahun 1990 an dihuni lebih dari 2 ribu PSK yang diawasi oleh ratusan mucikari saat itu.

Bahkan lokalisasi Kramat Tunggak terbilang sangat pesat, hingga terkenal ke seluruh Asia Tenggara sebagai pusat prostitusi terbesar.

Namun di tahun 2001 lokalisasi Kramat Tunggak digusur dan berubah menjadi Jakarta Islamic Center (JIC).

Selain itu, kawasan Koja juga pernah mengalami tragedi besar. Dalam sejarah Koja, salah satu kebakaran terbesar di Jakarta terjadi di kawasan Plumpang, Koja.

Pada Jumat (3/3/2023) pipa Depo Pertamina Plumpang meledak dan menyebabkan api membumbung tinggi.

Api besar itu kemudian menyambar rumah-rumah warga di sekitar Jalan Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Atas insiden itu terdapat belasan korban jiwa meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit.

Usai kebakaran Depo Pertamina Plumpang tersebut, wacana relokasi warga Tanah Merah Koja kembali merebak.

Pasalnya, warga tinggal di tanah milik Pertamina yang seharusnya menjadi wilayah bebas pemukiman demi keamanan dan keselamatan.

Berada di dekat Tanjung Priok, Koja menjadi salah satu wilayah favorit para perantau. Tak ayal, banyak pemukiman kumuh di Koja yang hingga kini legalitas keberadaannya juga masih dipertanyakan.

Pemprov DKI Jakarta juga hingga kini membenahi sejumlah kampung kumuh di Koja agar bisa menjadi lokasi layak tinggal dan aman dari kebakaran.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved