Pilpres 2024

Panglima TNI Lepas Tangan Soal Pensiunan Jenderal Dukung Capres: Saya Bisa Pengaruhi Prajurit saja

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono lepas tangan soal pensiunan jenderal berpolitik praktis.

Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Yulianto
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) mengatakan dirinya tak bisa mengendalikan pensiunan jenderal yang berpolitik praktis, akan tetapi dia hanya bisa memengaruhi para prajurut TNI agar netral di Pilpres 2024. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jelang Pilpres 2024 para pensiunan jenderal TNI-Polri mulai bermain.

Mereka coba mendukung capres tertentu, dan hal ini biasa terjadi tiap Pilpres.

Menyikapi hal itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan tak bisa berbuat apa-apa.

Baca juga: Setelah Bertemu Pensiunan Jenderal TNI-Polri, Anies Kunjungi Rumah Jusuf Kalla Pagi ini, Ada Apa ya?

Bahkan, kata eks Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu dirinya tidak bisa memengaruhi para purnawirawan TNI.

"Ya saya enggak bisa pengaruhi beliau (mereka), tapi saya pengaruhi prajurit saya,” ujar Yudo usai perayaan HUT ke-78 TNI di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Dalam kesempatan itu, Yudo menekankan semua prajuritnya untuk netral dalam menyukseskan Pilpres 2024.

"Saya akan menekankan pada prajurit saya seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, bagaimana cara-cara TNI tetap netral. Karena kuncinya cuma satu, dalam menyukseskan pemilu, kuncinya TNI, Polri, ASN, harus netral," tegas Yudo.

Baca juga: Hadiri Bedah Buku Terkait Hoax, Anies Tegaskan Pentingnya Fakta Agar Masyarakat Objektif

Jauh sebelumnya, Yudo juga pernah mengingatkan purnawirawan untuk tidak menggunakan atribut TNI dalam berkampanye.

Pernyataan itu Yudo sampaikan saat menjawab pertanyaan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Sriwijaya II Mayjen Yanuar Adil dalam Pengarahan Panglima TNI: Netralitas Pemilu dan Bimbingan Teknik Tindak Pidana Pemilu 2024.

Awalnya, Yanuar menceritakan di wilayahnya terdapat purnawirawan TNI yang maju sebagai calon anggota legislatif (caleg).

"Tapi dia masih menggunakan atribut TNI. Di fotonya terpasang dengan menggunakan atribut lengkap," ujar Yanuar dalam pertemuan di Mabes TNI Cilangkap, sebagaimana disiarkan di YouTube Puspen TNI, Selasa (12/9/2023).

Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan Bersama para Anggota Forum Komunikasi Purnawirawan TNI Polri untuk Perubahan dan Persatuan (FKP3) berdiskusi di kediaman Anies, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Jumat (6/10/2023).
Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan Bersama para Anggota Forum Komunikasi Purnawirawan TNI Polri untuk Perubahan dan Persatuan (FKP3) berdiskusi di kediaman Anies, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Jumat (6/10/2023). (Istimewa)

Yanuar menyebut pihak Dandim setempat sudah diminta agar menyampaikan ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan partai purnawirawan terkait. Namun, sejauh ini belum ada tindak lanjut dari Panwaslu maupun partai mereka.

"Masih belum bereaksi tentang adanya baliho dari yang menggunakan atribut TNI," tuturnya.

Menanggapi hal ini, Yudo mengatakan siapapun dilarang menggunakan atribut TNI, salah satunya seragam, untuk keperluan kampanye. Fasilitas serta sarana dan prasarana, termasuk mobil dinas juga tidak diperbolehkan.

"Jadi untuk TNI yang mencalonkan legislatif, mencalonkan kampanye tidak boleh, tidak boleh menggunakan atribut TNI," jawab Yudo.

Yudo mengatakan, pihaknya bakal menerbitkan aturan yang melarang penggunaan atribut TNI untuk berkampanye.

Pada kesempatan itu, Yudo juga mengatakan kepada jajarannya, termasuk Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI Laksamana Kresno Buntoro agar ketentuan itu segera diterbitkan.

"Ya nanti untuk itu, ini harus segera dikeluarkan memang," tegas Yudo.

Sebelumnya, kediaman bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan disambangi oleh beberapa purnawirawan perwira tinggi dari TNI dan Polri yang tergabung dalam Forum Komunikasi Purnawirawan TNI Polri untuk Perubahan dan Persatuan (FKP3), Jumat (6/10/2023) malam.

Kedatangan para mantan jenderal tersebut guna makin memantapkan langkah ke depan dan membahas hal teknis dan praktis terkait untuk mendorong perubahan.

“Jadi kami melakukan diskusi bapak-bapak para purnawirawan yang tergabung dalam FKP3 yang kita diskusikan langkah-langkah yang akan dikerjakan ke depan," ujar Anies di kediamannya, Lebak Bulus, Cilandak.

"Ini bukan perjumpaan pertama dan sudah berlangsung berkali-kali. Sekarang kita mulai melangkah pada hal-hal yang lebih praktis, imbuhnya.

“Saya dan Gus Imin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas dukungan, kerja luar biasa para purnawirawan untuk mendorong perubahan, hal tersebut mendasari kita semua merapatkan barisan,” tambahnya.

Para anggota FKP3 itu juga mendapatkan beberapa poin yang terdapat dalam agenda perubahan, dimana seketika itu juga para mantan petinggi TNI Polri tersebut langsung selamat dan makin mantap dalam barisan bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

“Tadi dijelaskan kami ingin mendorong Indonesia yang lebih adil, keluarga-keluarga merasakan kebutuhan pokok yang lebih terjangkau, lapangan pekerjaan lebih mudah, biaya pendidikan yang murah, sistem kesehatan yang lebih sederhana dan juga kita sepakat ingin Indonesia yang mandiri, serta berwibawa di gelanggang internasional,” paparnya.

Sementara itu, menurut Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, ada kesamaan terkait perubahan yang diusung AMIN dan semangat perubahan yang ingin didorong para purnawirawan tinggi.

“Demikian tadi kami mencoba mendalami perubahan. Kami khawatir perubahan itu dianggap sebagai sesuatu yang sangat drastis, tapi ternyata beliau menjelaskan dengan sangat baik, dan sangat masuk akal, dan juga sangat beretika,” tutur Razi.

“Beliau juga menyampaikan itu juga, dan menekankan perubahan utu bukan sesuatu yang menakutkan tapi sesuatu yang sangat terpelajar dan itu dilakukan demi Kesatuan republik Indonesia yang lebih baik,” lanjutnya.

Hal serupa juga juga disampaikan oleh Letjen TNI (Purn) Sutiyoso yang mengakui rekam jejak dan prestasi Anies merupakan faktor penting yang membuat para purnawirawan sejalan untuk menitipkan kepemimpinan nasional ke depan kepada pasangan AMIN.

"Memilih Pak Anies itu karena kita tahu latar belakang pribadinya kita tahu," ujarnya.

"Semua capres itu kita harus tahu track recordnya apa yang pernah dikerjakan, apakah dia punya success storied nggak ketika menjabat?" imbuhnya.

"Sehingga kita yakin karena dia mengurus sesuatu yang tidak mudah bagi indonesia. Kita harus yakin dia mumpuni dia sanggup gitu, dan amat yakin dia sanggup, ya Anies ini,” tandasnya.

Berikut daftar perwakilan purnawirawan Pati TNI Polri yang menghadiri pertemuan di kediaman Anies, antara lain: Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi. Letjen TNI (Purn) Sutiyoso. Laksdya TNI (Purn) Deddy. Mayjen TNI (Purn) Jul Effendi. Mayjen TNI (Purn) Syaiful Rizal. Mayjen TNI (Purn) Sunarko. Mayjen TNI (Purn) Gadang. Marsda TNI (Purn) Iman Sudrajat. Irjen Pol (Purn) Anas Yusuf.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved