HUT TNI

Saat HUT TNI Presiden Jokowi Beri Amanat Hadapi Pemilu 2024: Padamkan Percikan Sekecil Apa pun

Presiden Jokowi memanfaatkan peringatan HUT ke-78 TNI dengan memberi amanat pada bdi negara itu untuk selalu waspada. Sebab Indonesia mau Pemilu.

|
Editor: Valentino Verry
Biro Setpres
Presiden Jokowi meminta prajurit TNI untuk menjaga netralitas dan meredam segala bentuk kerawanan yang memicu stabilitas negara jelang Pemilu 2024. Hal itu diungkapkan saat peringatan HUT ke-78 TNI. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta prajurit TNI untuk selalu waspada jelang Pemilu 2024.

Amanat tersebut diungkapkan Jokowi saat memperingati HUT ke-78 TNI di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Seperti diketahui, jelang Pemilu dan Pilpres 2024 diprediksi suhu politik bakal memanas.

Baca juga: Kumpulan Link Twibbon HUT ke-78 TNI Dilengkapi Ucapan Selamat Cocok Dibagikan di Media Sosial

Tiap kubu akan menggunakan segala cara supaya bisa menang, alhasil gesekan di masyarakat tentu makin kuat.

Hal ini tak diinginkan oleh Jokowi, karena bisa memecah belah bangsa, seperti yang pernah terjadi saat Pilkada DKI Jakarta 2017.

Presiden Jokowi meminta TNI terus menjaga stabilitas dan kedamaian bangsa memasuki tahun politik.

"Kita kini telah memasuki tahun politik. Saya minta tetap jaga betul kondisi damai, segera padamkan percikan sekecil apa pun," kata Jokowi.

Baca juga: Pernah Izinkan Keturunan PKI jadi Prajurit TNI, Andika Perkasa Dinilai Layak jadi Cawapres

Presiden meminta TNI memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa dalam Pemilu, perbedaan pilihan akan selalu ada.

Namun, perbedaan pilihan jangan sampai mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa.

"Berikan pemahaman kepada masyarakat bahwa beda pilihan itu wajar, menang dan kalah itu juga wajar," katanya.

Oleh karena itu Presiden meminta agar TNI terus menjaga sinergitas dengan Polri dalam menjaga keamanan dan kedaulatan bangsa.

Selain itu juga meminta TNI dan Polri tetap menjaga netralitasnya.

Baca juga: Ketua Bawaslu RI Temui Panglima TNI, Waswas Netralitas TNI-Polri di Pemilu 2024

"Tetap pelihara watak ksatria. Selalu jadikan sapta marga dan sumpah prajurit pegangan dalam bertindak," pungkasnya.

TNI merupakan sebuah organisasi yang dulunya bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan berubah nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945.

Kemudian, berganti nama lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) guna menyesuaikan susuan dasar militer internasional dan pada 3 Juni 1947 presiden mengesahkan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved