Pilpres 2024

Pengamat Cium Kejanggalan, Sama-sama di Koalisi Perubahan tapi Ada Demarkasi Antara PKS dan NasDem

Efriza menilai, kedua partai politik tersebut belum menemukan kecocokan untuk berjuang bersama memenangkan Anies Baswedan sebagai Presiden 2024.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Alfian
Sejumlah pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan NasDem di DPP NasDem di Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (3/2/2023). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir


WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pengamat Politik Citra Insttute, Efriza melihat di Pilpres 2024 nanti ada hal yang unik dari koalisi perubahan antara NasDem dengan PKS.

Ia menilai, kedua partai politik tersebut belum menemukan kecocokan untuk berjuang bersama memenangkan Anies Baswedan sebagai Presiden 2024.

"Agak janggal memang di dalam perpolitikan," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (21/9/2023).

Menurutnya, NasDem dan PKS menjadi satu bagian tapi tidak saling mencoba untuk lebih dekat.

Baca juga: PSI Tunggu Prabowo Subianto Tentukan Cawapres sebelum Resmi Labuhkan Dukungan

Hal itu ia katakan lantaran PKS dan NasDem sama-sama membangun demarkasi atau memberi ruang pembatas.

"Mereka (Koalisi Perubuhan) membangun demarkasi yang jelas antara NasDem dengan PKS," ungkapnya.

Sebelumnya, Efriza menilai, tiga bakal Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto ingin mengambil suara wilayah Jawa Timur.

Selain itu, ketiganya juga ingin mengambil hati Nahdlatul Ulama (NU) untuk meme3323nangkan Pilpres 2024 mendatang.

Sebab, masing-masing Capres ini memiliki tunggangan tokoh NU, misalnya Prabowo ada nama Erick Tohir, Yeni Wahid dan Khofifah Indar Parawansa.

Baca juga: Pimpinan 3 Parpol Pengusung AMIN di Jakarta Kumpul, Koalisi Perubahan Bakal Berlanjut Sampai Pilgub

Kemudian di Ganjar Pranowo ada nama Erick Tohir, Mahfud MD dan Nazarudin Umar.

Sedangkan, Anies Baswedan meminta Khofifah untuk menjadi bagian tim sukses Pilpres 2024 mendatang.

"Mereka terlihat mengejar wilayah Jawa Timur, yang memang besar dan mereka tahu bahwa ini penting untuk pemenangan," katanya 

Anies-Cak Imin Bahas Tim Pemenangan Pilpres 2024

Sementara itu, Bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) menggelar rapat di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/9/2023).

Adapun rapat tersebut dihadiri perwakilan tiga partai koalisi, yakni NasDem, PKS, dan PKB.

Pantauan di lokasi, terlihat hadir di antaranya, Waketum PKB Jazilul Fawaid, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, juru bicara Anies Baswedan Sudirman Said, Wasekjen PKB Syaiful Huda hingga, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi.

Baca juga: Survei SMRC Pendukung PA 212 Terbelah di Pilpres 2024, Pilih Anies Baswedan dan Prabowo Subianto

Baca juga: Merapat ke Cak Imin, Para Purnawirawan Tersohor Titipkan Agenda Persatuan kepada Pasangan AMIN

"Hari ini kita kick off tim pemenangan (calon) presiden dan Pokja yang bekerja untuk persiapan segala detail-detailnya," ujar Sekjen DPP PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi dilokasi, Jumat (22/9/2023).

Aboe menerangkan, rapat akan membahas mengenai persiapan strategi pemenangan, hingga proses pendaftaran capres-cawapres.

"Persiapan untuk pelayaran pendaftaran pertama dan seterusnya menjadikan tim pemenangan yang lebih siap kuat," kata Aboe.

Lalu, Aboe menegaskan Tim 8 saat ini sudah tidak ada.

Anies-Cak Imin menyusun tim pemenangan tanpa tim 8.
Anies-Cak Imin menyusun tim pemenangan tanpa tim 8. (facebook anies baswedan via kompas.com)

Diketahui, Tim 8 merupakan satuan dari Demokrat, NasDem, dan PKS, untuk mencari bacawapres Anies.

Kini, Demokrat telah keluar dari Koalisi Perubahan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo Subianto sebagai bacapres 2024.

"Tim 8 sudah end, selesai sudah," imbuhnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved