Pencurian Listrik

Marak Pencurian, Petugas PLN Putus Instalasi Listrik Rumah Berlantai dua di Cengkareng Timur

Pencurian listrik kian marak, banyak masyarakat yang nekad. Ingin pakai listrik banyak, tapi bayar murah.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
warta kota/nuril yatul
Petugas PLN sedang mengecek listrik pada sebuah rumah di Cengkareng Timur yang diduga mencuri listrik. 

Di saat yang bersamaan, petugas dari Damkar dan BPBD memberikan edukasi kepada warga terkait penanganan kebakaran dan apa saja yang perlu diperbaiki untuk mengantisipasi hal tersebut.

"Apakah misalnya meterannya sesuai dengan penggunaan listriknya atau enggak, kalau sesuai pasti udah selesai (pengecekannya)," kata Isnawa saat ditemui di Kantor Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Kamis (21/9/2023).

"Tapi kalau seandainya ditemukan ada suatu kejanggalan misalnya ada konveksi kok meterannya itu seperti meteran rumah biasa, padahal mereka menggunakan instalasi listriknya, volume listriknya cukup tinggi, nah ini tentunya akan menjadi tugas teman-teman PLN ahli konsul mengecek lebih dalam lagi," lanjutnya.

Menurut Isnawa, apabila saat blusukan ditemukan ada warga yang melanggar ketentuan dan instalasi listriknya membahayakan warga sekitar, maka akan langsung ditindak dan diberi sanksi.

Pasalnya kata Isnawa, 90 persen penyebab kebakaran adalah karena korsleting listrik.

"Ilustrasinya, bangunan atau rumah di Jakarta itu banyak yang dibangun tahun 1970, 1980-an menggunakan kabel-kabel listrik di tahun itu, yang mungkin belum diganti sebesar penggunaan listrik sekarang," jelas Isnawa.

"Dulu mungkin rumah isinya cuma TV, setrikaan lampu, misalnya sederhana. Sekarang kalau kami liat di kontrakan ini semuanya ada, laptop, handphone tiga, kipas angin, hairdryer, dll," ucapnya.

"Itu kan digunakan bersamaan, tentu akan terjadi penggunaan intensitas listrik yang melebihi dari ketentuan," lanjutnya.

Tak hanya itu, Isnawa juga menyinggung soal kabel-kabel serabutan yang sudah usang dan rentan menyebabkan kebakaran, kerap terpasang di rumah-rumah warga.

Oleh karenanya, blusukan hari ini, merupakan langkah edukasi dan antisipasi pihaknya untuk mencegah kebakaran.

"Di luar itu juga ada misalnya penggunaan rokok, membakar sampah ataupun lupa mematikan kompor atau ditemukan ada tabung gas yang penggunaannya salah, nah itu tentunya harus lebih jadi perhatian kami," ujar dia.

Menurutnya, pihaknya masih akan terus melakukan pemantauan ke setiap kelurahan. Terutama, di sembilan kelurahan lain yang memiliki intensitas kebakkaran tinggi.

"Selama di Oktober ini setelah kami melakukan ini tentunya kami harapkan teman-teman walikota, camat, lurah bisa menginisiasi mengadakan program mandiri untuk memantau kelurahan masing-masing agar menekan angka kebakaran Jakarta," pungkasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved