Pilpres 2024

Berlatar Belakang Teknorat Membuat Menteri BUMN Dinilai Berpotensi Dampingi Prabowo Jadi Cawapres

Direktur Eksekutif Partner Politik Indonesia, AB Solissa sebut Menteri BUMN Erick Thohir berpotensi besar jadi Cawapres dari Capres Prabowo Subianto.

Editor: PanjiBaskhara
Erick Thohir
Direktur Eksekutif Partner Politik Indonesia, AB Solissa sebut Menteri BUMN Erick Thohir berpotensi besar jadi Cawapres dari Capres Prabowo Subianto. Foto: Prabowo Subianto dan Erick Thohir 

Sedangkan responden yang tidak menjawab (unidentified voter) sebesar 13,8 persen.

Kenedy menjelaskan, keunggulan ini setelah deklarasi bergabungnya Partai Golkar dan PAN ke koalisi Indonesia Bersatu untuk mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Jadi ada penguatan kembali Prabowo pasca deklarasi PAN dan Golkar", kata Kennedy Muslim

Peneliti Indonesia dari Harvard University, Amerika Serikat, tanggapi temuan ini temuan ini dekat hasil survei lapangan dari lembaga-lembaga survei lainnya pada bulan Mei dan Juni 2023.

"Kalau dibandingkan dengan hasil survei lain, ini dekat dengan hasil simulasi 2 nama di survei yang masuk lapangan bulan Mei atau bulan Juni."

"Bulan Juli ada beberapa survei lain yang gap lebih kecil, 6 atau 4 persen. Ini lebih seperti yang dilihat di Mei dan Juni" ujarnya Peneliti Indonesia dari Harvard University, Seth Soderborg.

Sementara itu, jika Prabowo Subianto berhadapan (head to head) dengan Anies Baswedan, keunggulannya lebih kuat lagi, dengan selisih elektabilitas 30 persen.

"kemudian dari 2 nama, Prabowo Vs Anies, ini lebih jauh unggul Prabowo, ketimbang Prabowo Vs Ganjar.

Menurut Kennedy, simulasi Prabowo Subianto vs Ganjar Pranowo bisa memproyeksikan jika terjadi putaran kedua, dimana Prabowo Subianto melajut ke putara 2 melawan Anies Baswedan.

Hal ini karena akan terjadi pergesaran dukungan dimana pendukung Ganjar akan beralih ke Prabowo.

"Ini asumsi kalau ada misalnya putaran kedua, dan pasangan prabowo dan anies yang maju ke putaran kedua, ini memang selisih lebih jauh lagi sekitar 30 persen, asumsi kita pendukung Ganjar lari ke Prabowo sebagian besar." kata Kennedy.

Pada simulasi head to head Prabowo Subianto Vs Anies Baswedan, Prabowo Subianto mampu meraih elektabilitas 56 persen.

Sedangkan Anies Baswedan hanya 26 persen.

Selisihnya 20 persen dengan responden yang tidak menjawab dan tidak tahu sebanyak 18,1 persen.

Tanggapi Peralihan dukungan jika terjadi putaran kedua dimana Prabowo Subianto akan melawan Anies Baswedan, Seth Soderborg mengatakan fenomena ini sudah banyak terlihat pada hasil survei lembaga lain.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved