Eksklusif Warta Kota

Bangganya Putra Kasat Narkoba Polres Jakbar Tugas Paskibraka Nasional, Terinspirasi Senior

Berikut wawancara eksklusif dengan Putra Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat yang jadi Paskibra Nasional di Istana Negara

|
AKBP Indrawienny Panjiyoga/HO/Warta Kota
Kepala Satuan atau Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar) ini tak kuasa menyembunyikan rasa bahagianya tatkala membicarakan Raja Shiam Al Ghiffary Panjiyoga jadi Paskibra Nasional saat penurunan bendera di HUT ke-78 Kemerdekaan RI 

 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Senyum AKBP Indrawienny Panjiyoga terpancar sepanjang 30 menit wawancara bersama Warta Kota, Sabtu (19/8) lalu. 

Kepala Satuan atau Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar) ini tak kuasa menyembunyikan rasa bahagianya tatkala membicarakan Raja Shiam Al Ghiffary Panjiyoga.

Raja merupakan putra sulung Panji, sapaan karib Indrawienny Panjiyoga.

Menurut Panji, sang anak membuat keluarga besar berbangga hati karena terpilih sebagai salah satu petugas Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada upacara penurunan bendera negara dalam rangka peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Istana Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (17/8) sore.

Panji membeberkan proses terpilihnya Raja sebagai petugas Paskibraka.

Raja yang diwawancarai lima hari setelah sang ayah pun tak kalah bahagia.

Ia memandang optimistis masa depannya. Apa saja ungkapan hati mereka?

Berikut wawancara eksklusif Warta Kota bersama Panji dan Raja yang berlangsung di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat:

Terpilih sebagai Paskibraka bukan perkara gampang. Bagaimana Anda menggambarkan suasana kebatinan usai menerima kabar prestasi yang diukir Raja?

Panji (P): Tentu saya sebagai orangtua merasa sangat bangga, putra saya menjadi Paskibraka di Istana Merdeka di hadapan bapak Presiden RI Joko Widodo.

Dia baru ikut Paskibraka itu di Kelas X SMA (1 SMA) Presiden Boarding School (Kabupaten Bekasi, Jawa Barat).

Kebetulan sekolahnya ini kan semi militer ya. Sewaktu SMP dia belum ikut Paskibraka.

Anak saya mewakili Provinsi Jawa Barat karena setiap provinsi itu mengirimkan dua siswa, satu perempuan dan satu lelaki.

Alhamdulillah anak saya terpilih siswa lelaki dari provinsi Jawa Barat. Kebetulan kan saya tinggal dan anak saya sekolahnya di wilayah Jawa Barat.

Saya sebagai orangtua hanya bisa mendoakan dan membimbing anak, semoga cita-citanya bisa tercapai. Dia sebelum seleksi sempat meminta doa juga ke saya, "Pah doain abang biar lulus seleksi ke tingkat pusat".  Saya selalu mendoakan dan mendukung yang terbaik untuk anak saya.

Baca juga: Savina Fasha Jadi Kebanggaan Perguruan Cikini Bisa Masuk Paskibra Nasional 2022

Sebelumnya saya mewawancarai ayah. Beliau bangga. Sebenarnya apa yang membuat Anda tertarik ikut Paskibraka?

Raja (R): Saya terinspirasi dari senior saya, namanya Kang Bram. Beliau pada tahun 2022 menjadi pengibar bendera di Istana Merdeka.

Setelah tahu beliau menjadi seorang Paskibraka, saya terpacu untuk ikut dan orangtua mendukung saya 100 persen.

Nah sebelum terpilih di tingkat nasional, saya sudah melatih fisik dari kelas 2 SMP. Itu bisa jadi salah satu basic (dasar) saya agar mempunyai fisik yang memadai untuk bersaing di tingkat pusat.

Bisa diceritakan proses seleksinya?

R: Pada saat dari provinsi untuk naik ke tingkat pusat, kami diseleksi, pertama kesehatan, lalu ada psikotes, kemudian tes inteligensi umumnya, aturan baris berbaris, dan tes fisik.

Dari provinsi Jawa Barat yang punya 27 kabupaten dan setiap kabupaten mengirim empat orang, total sekitar 108 orang yang ikut seleksi.

Nah yang diambil per provinsi itu ada dua orang, satu putra, satu putri. Jadi 38 provinsi mengirimkan dua orang, berarti 76 orang. Ke-76 orang itu dibagi dua, 38 orang di tim A, sisanya ke tim B. Kami masuk  karantina, total sampai hari kepulangan itu kami bersama-sama selama 45 hari.

Raja Shiam Al Ghiffary Panjiyoga putra dari Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat bertugas sebagai penurun bendera di Istana Negara pada HUT ke-78 RI
Raja Shiam Al Ghiffary Panjiyoga putra dari Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat bertugas sebagai penurun bendera di Istana Negara pada HUT ke-78 RI (dok pribadi)

Seperti apa proses latihan selama karantina?

Kalau latihannya, sehari itu latihan dari pagi hingga menjelang malam.

Jadi kami setiap hari latihan. Di Minggu pertama kami mendapatkan pembekalan di Lemhannas RI untuk pemantapan nilai-nilai kebangsaan.

Dan sebuah kebanggaan juga karena saya terpilih sebagai peserta terinspiratif di Lemhannas tahun ini.

Maksudnya di Lemhannas itu kan mengerjakan beberapa makalah di setiap kelompok, kami mengerjakan satu makalah.

Nah setelah makalah itu selesai kami lalu memaparkan makalah itu kepada rekan-rekan kami di Lemhannas.

Setelah semua kegiatan itu selesai di akhir kelas pembekalan pemantapan nilai kebangsaan tersebut di-voting, siapakah peserta paling inspiratif di antara kalangan Paskibraka 2023 yang nantinya dikasih penghargaan.

Baca juga: Meriahkan Peresmian Gedung YPCH, Anak Muda Papua Siapkan Paskibra dan Yel-yel Nasionalisme

Setelah seminggu pertama, selesai kami menjalani latihan PBB (Pelatihan Baris Berbaris), formasi dan juga latihan fisik dipimpin Korgatap (Komando Garnisun Tetap) I Jakarta.

Puncaknya, saya bertugas di Istana Merdeka menjadi pengerek sore, di kelompok 8. Jadi kami dibagi dua kelompok, Indonesia Maju dan Indonesia Jaya.

Saya masuk ke kelompok Indonesia Jaya untuk penurunan sang Merah Putih. Jujur, sebagai manusia biasa, saya ada perasaan gugup apalagi tapi Alhamdulillah saya bisa mengatasinya dan tetap fokus dalam tugas.

Bagaimana respons orangtua setelah tahu Anda lolos ke tingkat nasional dan apa target Anda selanjutnya?

Mereka terharu. Saya melihatnya mereka ikut bangga. Mungkin untuk cita-cita, saya menjadikan Paskibraka kemarin sebagai batu lompatan untuk menjadi seorang taruna Akademi Kepolisian (Akpol) nanti. Saya ingin menjadi anggota Polri. (m26/eko)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved