Unik! Deni Iskandar Anak Penjual Kopi yang Jadi Tamu VIP Paus Fransiskus Pernah Jadi Kondektur Bus
Deni Iskandar (30) mendapat kesempatan untuk bersalaman langsung dengan Paus Fransiskus lantaran menjadi tamu VIP-nya.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Sigit Nugroho
Berulang kali dirinya keluar masuk sekolah yang berbeda lantaran merasa tidak cocok.
"Jadi saya SD di SDN Montor 2, SMPN 1 Cikedal, saya awalnya mau masuk STM, mau jadi mekanik, cuma orang tua saya kencang enggak mau (menolak)," jelas Deni.
"Karena saya hidup di pondok, SMP kan saya mondok, saya udah enggak mau mondok waktu itu, udah pusing saya mondok itu, cuma waktu itu orangtua keras," tutur Deni.
Menurut Deni, kala itu dirinya sangat jengah jika setiap hari harus mengaji di pondok pesantren.
Tak terhitung berapa kali dia berdebat dengan sang ibu karena penolakannya itu, namun Deni akhirnya luluh dan mengikuti keinginan ibundanya.
"Siapa orang yang mau ngaji, maunya main-main. Tapi orang tua saya keras waktu itu, pokoknya harus mondok Den, kalau Deni enggak mondok, emak enggak punya Deni," jelas Deni.
"Takut saya waktu itu, akhirnya saya mondok sampai Aliyah," ucap Deni.
Baca juga: Deni Iskandar Belajar Agama ke Vatikan, Iyot: Bikin Bangga Orangtua, Saya kan Orang Miskin dan Bodoh
Hanya saja, Deni rupanya merupakan sosok yang teguh pendirian.
Sejak kecil, ia bercita-cita menjadi seorang sopir bus yang membawa penumpang ke berbagai daerah.
Walhasil karena tak sabaran, Deni memutuskan berhenti Aliyah saat ia sudah kelas 3 semester 2.
"Saya kejar cita-cita saya, makanya saya pernah jadi kondektur bus Murni itu dengan mamang saya," kata Deni.
"Kemudian saya kerja di Cikarang jadi kondektur mobil ekspedisi ngirim barang ke Sumatera, Sulawesi," lanjutnya.
Setelah kurang lebih empat bulan menjalani impiannya, Deni rupanya kelelahan.
Dirinya pun pulang dan memberikan uang hasil jerih payahnya itu kepada sang ibu.
Namun betapa hancurnya hati Deni, uang hasil kerjanya yang diberikan kepada sang ibu, justru dilempar mentah-mentah.
Sebanyak 351 Orang Ditangkap dalam Aksi Unjuk Rasa yang Berujung Kericuhan di Gedung DPR/MPR |
![]() |
---|
Berdiri Sejak 1965, Toko Kopi Cap Bemo di Pasar Rawamangun Kini Tampil Lebih Modern |
![]() |
---|
Dedie Rachim Bantu Promosikan Kopi Bogor Legendaris, Petani Kopi Rasakan Manisnya Kopi |
![]() |
---|
Demo di DPR Ricuh dan Berubah Brutal, Pengunjuk Rasa Tercecer Hingga Permukiman Warga di Tanah Abang |
![]() |
---|
Unjuk Rasa DPR/MPR RI Ricuh, Berikut Rekayasa Perjalanan KRL yang Dilakukan KAI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.