Pilpres 2024

Ternyata, Ridwan Kamil Sudah Izin pada Airlangga Hartarto, Agung Laksono: Kami Harap Tetap di Golkar

Peluang Ridwan Kamil mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 sangat besar, dia pun sudah memberitahu tawaran menarik itu pada Golkar.

Editor: Valentino Verry
TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy
Partai Golkar berharap Ridwan Kamil tak keluar saat benar dipinang PDIP mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Signal Ridwan Kamil akan menjadi cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 semakin terlihat.

Seperti diketahui, jelang pensiun dari kursi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil disebut-sebut dibidik PDIP untuk mendampingi Ganjar Pranowo.

Hal ini bisa dimaklumi, karena Ridwan Kamil adalah pemegang suara Jawa Barat, yang mana Ganjar lemah di provinsi itu.

Berbagai simulasi dilakukan PDIP, untuk bisa mendongkrak elektabilitas Ganjar di Jawa Barat, hanya satu solusi berduet dengan Ridwan Kamil.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, mantan Gubernur Jawa Barat itu sudah bertemu Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar.

Dalam pertemuan empat mata itu, ada dugaan pria yang akrab disapa Kang Emil ini membahas masalah politik di Pilpres 2024, khususnya peluang Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

Baca juga: Cara Ridwan Kamil Healing Usai Pensiun dari Gubernur Jawa Barat, Nikmati Hidup Tanpa Beban

“Sudah bicara dengan Pak Airlangga, saya yakin pasti sudah. Saya tidak tahu kapan bertemunya tapi sudah ada pertemuan,” ujar Agung Laksono dikutip dari Kompas.com, Jumat (8/9/2023).

Agung meyakini Ridwan Kamil bakal tetap berada di Golkar, meskipun menjajaki kemungkinan menjadi pendamping Ganjar di Pilpres 2024.

Menurutnya, Golkar juga tidak bisa melarang Ridwan Kamil untuk menjadi bakal RI-2.

“Karena Partai Golkar akan selalu membantu pemerintah yang sah, siapa pun itu,” katanya.

Baca juga: Yenny Wahid Usul Cawapres yang Muda, Prabowo Subianto: Ridwan Kamil Oke!

Terakhir, Agung Laksono menekankan bahwa saat ini Golkar sudah bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres).

Selain itu, upaya Golkar yang utama adalah mendorong Airlangga menjadi bakal cawapres Prabowo.

Komitmen tersebut, lanjut Agung, tidak akan berubah sekalipun Ridwan Kamil dipilih menjadi bakal cawapres Ganjar.

“Pokoknya, Pak Ridwan Kamil kalau pun terpilih kan masih berandai-andai, belum final ya,” ujarnya.

“Andaikan pada waktunya ditetapkan tidak akan Partai Golkar, tidak ada rencana keluar dari koalisi (pengusung Prabowo),” kata Agung Laksono lagi.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menyatakan Ridwan Kamil sudah menemui Airlangga Hartarto.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menyatakan Ridwan Kamil sudah menemui Airlangga Hartarto. (Kompas.com)

Diketahui, Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju bersama Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Koalisi ini mendukung Prabowo sebagai bakal capres.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani sempat menyampaikan ada lima nama figur bakal cawapres yang dipertimbangkan untuk mendampingi Ganjar.

Kelimanya adalah Erick Thohir, Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun, sampai saat ini PDI-P belum memberikan pengumuman.

Sementara itu, Erick Thohir didorong oleh PAN menjadi bakal cawapres Prabowo.

Kemudian, Muhaimin Iskandar telah resmi dideklarasikan Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai bakal cawapres Anies Baswedan.

Arahan Jokowi

Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin, Presiden Jokowi memberi endorse atau arahan agar Ganjar berpasangan dengan Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat.

Hal ini dilakukan untuk menutup lubang suara di Jawa Barat bagi Ganjar yang sangat lemah.

Hanya pria yang akrab disapa Kang Emil itu yang bisa mengangkat elektabilitas Ganjar di Jawa Barat saat Pilpres 2024.

Menurut Ujang, informasi yang dia dapat, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, pun serius mempertimbangkan nama Ridwan Kamil.

"Saya sudah lama mendapat bocoran itu. Maka, kalau saat ini ada pernyataan Megawati bahwa Emil dipertimbangkan jadi cawapres Ganjar, ya itu sangat mungkin, apalagi di politik itu tak ada yang tak mungkin," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar, Selasa (5/9/2023).

Akibat dipilihnya Ridwan Kamil, maka sang arsitek dihadapkan pada pilihan untuk keluar dari Partai Golkar.

Sebab, partai berlambang beringin itu coba setia bersama Koalisi Indonesia Maju, yakni mendukung Prabowo Subianto.

"Jadi, Emil itu atas nama pribadi, bukan Golkar sebagai institusi. Kepartaian yang jelas resmi mengusung Prabowo," ucapnya.

"Intinya, Golkar tetap di Prabowo, sedangkan Emilnya yang keluar. Skemanya begitu. Bocoran yang saya terima," imbuhnya.

Menurut Ujang, berkat endorse Presiden Jokowi, membuat Megawati tak dapat menolak.

"Nama RK akan menjadi cawapres Ganjar. Mungkin di saat yang sama keluar dari Golkar," tegasnya.

"Jadi, bukan karena semakin kuatnya RK, melainkan saya meyakini sudah menjadi skema Jokowi yang mendorong banyak orang di masalah capres-cawapres," lanjutnya.

"Bahkan, Cak Imin pun didorong Jokowi, termasuk RK belakang layarnya itu diendorse Jokowi, bukan karena RK punya daya tawar," tandasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved