Pilpres 2024

Ternyata, Ridwan Kamil Sudah Izin pada Airlangga Hartarto, Agung Laksono: Kami Harap Tetap di Golkar

Peluang Ridwan Kamil mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 sangat besar, dia pun sudah memberitahu tawaran menarik itu pada Golkar.

Editor: Valentino Verry
TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy
Partai Golkar berharap Ridwan Kamil tak keluar saat benar dipinang PDIP mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. 

Diketahui, Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju bersama Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Koalisi ini mendukung Prabowo sebagai bakal capres.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani sempat menyampaikan ada lima nama figur bakal cawapres yang dipertimbangkan untuk mendampingi Ganjar.

Kelimanya adalah Erick Thohir, Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun, sampai saat ini PDI-P belum memberikan pengumuman.

Sementara itu, Erick Thohir didorong oleh PAN menjadi bakal cawapres Prabowo.

Kemudian, Muhaimin Iskandar telah resmi dideklarasikan Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai bakal cawapres Anies Baswedan.

Arahan Jokowi

Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin, Presiden Jokowi memberi endorse atau arahan agar Ganjar berpasangan dengan Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat.

Hal ini dilakukan untuk menutup lubang suara di Jawa Barat bagi Ganjar yang sangat lemah.

Hanya pria yang akrab disapa Kang Emil itu yang bisa mengangkat elektabilitas Ganjar di Jawa Barat saat Pilpres 2024.

Menurut Ujang, informasi yang dia dapat, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, pun serius mempertimbangkan nama Ridwan Kamil.

"Saya sudah lama mendapat bocoran itu. Maka, kalau saat ini ada pernyataan Megawati bahwa Emil dipertimbangkan jadi cawapres Ganjar, ya itu sangat mungkin, apalagi di politik itu tak ada yang tak mungkin," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar, Selasa (5/9/2023).

Akibat dipilihnya Ridwan Kamil, maka sang arsitek dihadapkan pada pilihan untuk keluar dari Partai Golkar.

Sebab, partai berlambang beringin itu coba setia bersama Koalisi Indonesia Maju, yakni mendukung Prabowo Subianto.

"Jadi, Emil itu atas nama pribadi, bukan Golkar sebagai institusi. Kepartaian yang jelas resmi mengusung Prabowo," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved