Pilpres 2024

Pernyataan Lengkap Kemarahan dan Kegalauan Demokrat Setelah Surya Paloh Pasangkan Anies-Cak Imin

Partai Demokrat mengaku kecewa Ketua Partai Nasdem Surya Paloh memasangkan Anies dengan Cak Imim. Demokrat tidak diajak bicara dan dipaksa menerima.

Editor: Rusna Djanur Buana
Kompas.com
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Partai Demokrat melalui Sekretaris Jenderal Teuku Riefky Harsya menumpahkan kekesalan serta kemarahan mereka setelah tahu Partai Nasdem membuat kesepakatan dengan PKB.

Salah satu kesepakatan itu adalah memasangkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar dalam kontestasi Pilpres 2024.

Demokrat merasa ditusuk dari belakanga karena tidak diajak berbicara terlebih dulu.

Sebagai anggota Koalisi Persatuan untuk Perubahan, mestinya Demokrat dan PKS diajak berbicara.

Riefky Harsya menyebut duet tersebut diinisiasi oleh ketua Partai Nasdem Surya Paloh.

Berikut pernyataan pers lengkap Partai Demokrat yang ditandatangani oleh Teuku Riefky Harsya selaku sekjen Partai Demokrat dan anggota Tim 8.

Sebagai catatan Tim 8 adalah tim yang bertugas menjaring bakal calon wakil presiden yang akan diusung oleh KPP.


Dalam kapasitas saya, baik sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat maupun sebagai anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, saya ingin menyampaikan perkembangan situasi terkini.

Penjelasan ini saya tujukan utamanya kepada para pemimpin dan kader Demokrat di seluruh Tanah Air, dan tentunya juga kepada masyarakat luas.

1. Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh.

2. Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat "dipaksa" menerima keputusan itu (fait accompli).

3. Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.

4. Sebagai bahan pertanggungjawaban Anggota Tim 8 yang mewakili Partai Demokrat kepada Rapat Majelis Tinggi Partai, berikut ini kami sampaikan penjelasan lengkap apa yang telah terjadi dalam Koalisi Perubahan secara kronologis:

a. Meskipun Anies Baswedan telah diusung oleh Partai Nasdem sebagai Capres sejak 3 Oktober 2022, tetapi hingga 22 Januari 2023 baik Anies maupun Partai Nasdem belum berhasil membentuk sebuah koalisi Parpol yang memenuhi syarat Presidential Threshold 20 persen.

b. Atas dasar persahabatan dan chemistry yang selama ini terbangun antara Anies dan Ketum AHY, maka pada 23 Januari 2023 di sebuah rumah di Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Anies Baswedan mengajak Ketum AHY "menjemput takdir" sebagai pasangan Capres Cawapres 2024-2029 dengan kesepakatan Anies membawa Partai Nasdem, Ketum AHY membawa Partai Demokrat dan keduanya bekerjasama untuk mengajak PKS. Peristiwa ini disaksikan oleh 4 orang dari Tim 8.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved