Pilpres 2024
Hasil Survei LSI: Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Kandas, Prabowo Subianto Melejit
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan Prabowo Subinto berhasil mengkandaskan elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
WARTAKOTALIVE.COM - Survei dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode survei 3 – 9 Agustus 2023 menunjukkan Capres Prabowo Subianto mengkandaskan Capres PDIP, Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.
Dalam skema head to head, Menteri Pertahanan RI tersebut berhasil kandaskan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Di dalam survei itu, Prabowo Subinto berhasil mengkandaskan elektabilitas Ganjar Pranowo jika dilakukan skema head to head.
Prabowo Subianto sukses mengantongi dukungan sebanyak 47,3 persen, sedangkan Ganjar Pranowo hanya 42,2 persen.
Baca juga: VIDEO Jelang Lengser dari Kursi Gubernur Jateng, Ganjar Pamitan dengan Tokoh Gereja
Baca juga: VIDEO Prabowo Rugi Didukung Budiman, Isu Penculikan ‘98 Kembali Dijual
Baca juga: Eks Kabais TNI Sebut Ada Sindikat Penjual Obat Terlarang Asal Aceh, Dibalik Tewasnya Imam Masykur
“Simulasi 2 nama, Prabowo 47,3 persen unggul atas Ganjar 42,2 persen, belum menjawab 10,5 persen" kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dalam keterangannya, Rabu (30/8/2023).
Sementara itu, dalam head to head lain, Prabowo Subianto juga unggul ketika berhadapan dengan Anies Baswedan.
Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju tersebut dinilai masih terlalu perkasa bagi mantan Gubernur Jakarta itu.
Dalam skema head to head, Prabowo Subianto sukses mengalahkan Anies Baswedan dengan persentase 51,3 persen berbanding 31,5 persen.
"Simulasi 2 nama, Prabowo 53,1 persen unggul atas Anies 31,5 persen, belum menjawab 15,5 persen" ujar Djayadi.
Tak hanya mengantongi keunggulan dari sisi head to head.
Dari survei yang dilakukan LSI juga menunjukkan, Prabowo Subianto ialah capres teratas top of mind untuk Pilpres 2024.
Dalam survei LSI, Prabowo Subainto bertengger di urutan pertama capres yang berada pada klaster top of mind dengan 24,2 persen.
Diikuti Ganjar Pranowo dengan 22,6 persen dan Anies Baswedan di urutan ketiga dengan 16,4 persen.
"Secara spontan, Prabowo paling banyak dipilih, 24,2 persen, baru kemudian Ganjar 22,6 persen, Anies 16,4 persen, nama lain jauh lebih rendah, sementara 30,7 persen belum memberikan jawaban" pungkas Djayadi.
Raihan Suara Poros Koalisi Prabowo Unggul
LSI Denny JA merilis survei pertarungan partai pendukung capres untuk Pilpres 2024.
Peneliti LSI, Ade Mulyana akui dalam survei tersebut pihaknya turut membandingkan perolehan suara dari partai-partai pendukung pada Pileg 2019 dan survei Agustus 2023.
Diketahui, poros Prabowo terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, PKB dan PAN. Pada Pileg 2019, Gerindra meraih 13,57 persen, Golkar 14,7 persen, PKB 10,09 persen dan PAN 7,65 persen.
Poros Ganjar, PDIP dan PPP, meraih 22,26 persen dan 3,30 persen dengan total 25,56 pada 2019.
Poros Anies seperti Nasdem meraih 10,26 persen, Demokrat 9,39 persen dan PKS 8,7 dengan total 28,35 persen di 2019.
"Adapun dari tiga koalisi partai pendukung capres, memang saat ini partai yang mendukung Pak Prabowo terbesar dalam kursi koalisi, total 46,9 persen," ucap Ade saat konferensi pers di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (30/8/2023).
Selanjutnya, LSI Denny JA melakukan survei elektabilitas partai-partai itu pada 1-8 Agustus 2023.
Lalu, dilakukan ke 1.200 responden dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dan margin of error 2,9 persen.
Poros Prabowo seperti Golkar meraih 12,7 persen, Gerindra 15,7 persen, PKB 6,6 persen dan PAN 4,0 persen dengan total 39 persen.
Poros Ganjar seperti PDIP meraih 23,3 persen dan PPP 2,0 persen, total 25,2 persen.
Sedangkan, untuk poros Anies seperti Nasdem meraih 5,6 persen, Demokrat 3,3 persen dan PKS 5,6 persen dengan total 14,5 persen.
Jika melihat elektabilitas partai-partai saat ini, poros Prabowo kembali unggul.
"Untuk saat ini, perolehan suara partai pro Prabowo atau koalisi yang mendukung Prabowo masih yang terbesar di Pileg 2019 dan Agustus 2023," jelas dia.
Berangkat dari data tersebut, hanya dukungan kepada PDIP dan Partai Gerindra yang mengalami kenaikan.
Hal itu dimungkinkan karena cuma PDIP dan Partai Gerindra yang mengusung capres dari kader mereka sendiri.
"Sementara, partai yang mengusung Anies tidak terdampak signifikan, malah cenderung mengalami penurunan karena Pak Anies sendiri bukan kader murni dari partai pendukung atau partai koalisi tersebut," ungkap dia.
Di Putaran Kedua, Pemilih Partai Pro Anies Merapat Ke Prabowo Subianto
Dukungan partai politik (parpol) sudah terbagi ke tiga poros yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Adapun partai di poros Prabowo Subianto terdiri dari empat yakni Gerindra, Golkar, PKB, dan PAN.
Sedangkan di gerbong Ganjar Pranowo terdiri dari dua partai politik yaitu PDI Perjuangan dan PPP.
Kemudian, poros Anies Baswedan terdiri dari tiga partai politik yaitu NasDem, Demokrat, dan PKS.
Ade Mulyana mengatakan, survei terbaru pada Agustus 2023, total perolehan suara partai pro Prabowo Subianto masih tertinggi, 39,0 persen.
Ganjar Pranowo 25,2 persen, dan Anies Baswedan 14,5 persen.
"Jika kita sandingkan data Pileg 2019 dan data survei Agustus 2023, perolehan suara partai yang berada di poros Prabowo terbesar," ucap Ade saat konferensi pers di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (30/8/2023).
Catatan LSI Denny JA, partai poros Prabowo Subianto terbesar dalam perolehan kursi koalisi pada Pemilu 2019, yakni 46,09 persen.
Terdiri dari empat partai, Gerindra 13,57 persen, PKB 10,09 persen, Golkar 14,78 persen, dan PAN sebesar 7,65 persen.
Total dukungan partai pro Ganjar Pranowo pada Pemilu 2019, sebesar 25,56 persen.
Terdiri dari dua partai yaitu PDI Perjuangan sebesar 22,26 persen dan PPP sebesar 3,30 persen.
Sedangkan keseluruhan dukungan partai pro Anies Baswedan 28,35 persen.
Yakni NasDem 10,26 persen, Demokrat 9,39 persen, PKS 8,70 persen.
"Sementara peta elektabilitas partai koalisi per Agustus 2023, berdasar survei LSI Denny JA, partai pro Prabowo Subianto masih yang tertinggi sebesar 39,0 persen," jelas Ade.
Partai Gerindra penyumbang terbesar dengan 15,7 persen.
Diikuti oleh Golkar dengan 12,7 persen, PKB 6,6 persen, dan PAN sebesar 4 persen.
Perolehan suara partai pro Ganjar Pranowo berada di urutan kedua sebesar 25,2 persen.
PDI Perjuangan penyumbang terbesar dengan 23,2 persen.
Kemudian, PPP menyumbang 2 persen.
Sedangkan suara partai pro Anies Baswedan di urutan ketiga dengan 14,5 persen.
NasDem menyumbang 5,6 persen, Demokrat 3,3 persen, PKS 5,6 persen.
Sementara itu, elektabilitas Capres, Prabowo Subianto masih paling unggul di angka 36,2 persen.
Disusul Ganjar Pranowo 35,8 persen dan Anies Baswedan 19,7 persen.
Jika head to head Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, keunggulan Prabowo Subianto lebih telak.
Elektabilitas Prabowo Subianto 51,5 persen dan Ganjar Pranowo 43,1 persen.
Terdapat selisih sebesar 8,4 persen.
Lalu, kemana suara partai pro Anies Baswedan jika jagoannya tak masuk ke putaran kedua?
Prabowo Subianto mendapatkan dukungan sebesar 64,2 persen dari pemilih partai pro Anies Baswedan.
Sedangkan Ganjar Pranowo hanya dapat dukungan 35,2 persen.
"Dukungan tertinggi terhadap Prabowo dari partai pro Anies Baswedan ada di NasDem sebesar 60 persen, Demokrat 57,7 persen, dan PKS 55,6 persen," ungkap dia.
Namun demikian, besar kecilnya dukungan partai memang bukan satu-satunya penentu kemenangan Capres.
"Kemenangan juga ditentukan oleh kemampuan partai itu memobilisasi pendukungnya untuk datang ke TPS," jelas dia.
Mesin partai pendukung Prabowo Subianto memang lebih banyak pemilihnya dibanding mesin partai Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Partai politik yang kuat, dapat membantu capresnya terpilih jika mampu memobilisasi pendukungnya.
Diketahui, LSI Denny JA melakukan survei tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia.
Dengan 1.200 responden, margin of error survei ini sebesar 2,9 persen.
Survei dilakukan pada tanggal 1-8 Agustus 2023.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif.
Seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement, dan focus group discussion.
(Wartakotalive.com/CC/Yolanda Putri Dewanti)
| Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
|
|---|
| Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
|
|---|
| Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
|
|---|
| AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
|
|---|
| Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Foto-stok-Ganjar-Pranowo-Prabowo-Subianto-Anies-Baswedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.