Pembunuhan

Eks Danpaspampres Cium Keanehan Kasus Penculikan dan Pembunuhan Warga Aceh Oleh 3 Prajurit TNI

Eks Komandan Paspampres Letjen (Purn) Nono Sampono, mencium keanehan dan kejanggalan dari kasus penganiayaan hingga tewas oleh 3 prajurit TNI

Kolase Wartakotalive.com/Istimewa
Tiga prajurit TNI pelaku penculikan dan penganiayaan hingga tewas terhadap Imam Masykur (25), warga asal Aceh yang merupakan pedagang kosmetik di Ciputat, Tangerang Selatan. Komandan Paspampres (2001-2003), Letjen TNI (Mar) (Purn) Nono Sampono, mencium keanehan dan kejanggalan dari kasus tersebut. Nono membeberkannya. 

"Sekarang ini setahu saya, karena saya bekas Gubernur Akademi Militer dan Danjen Akademi TNI, ada muatan tentang HAM yang memang diberikan pelajaran," paparnya.

Sehingga menurut Nono, seharusnya ke 3 prajurit TNI itu tidak melakukan penyiksaan kepada korban hingga tewas, hanya demi uang tebusan yang mereka peras.

Sebelumnya Komandan Polisi Militer Kodam Jayakarta (Danpomdam Jaya), Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar dalam konferensi pers di Pomdam Jaya, Selasa (29/8/2023) mengatakan ke 3 prajurit TNI pelaku penganiayaan dalam kasus ini sudah ditangkap pihaknya dan tengah menjalani proses hukum.

Ia menjelaskan korban dalam kasus ini adalah Imam Masykur, warga asal Aceh tepatnya Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten  Bireuen.

Imam Masykur diketahui merupakan penjual obat-obatan ilegal dengan kedok toko kosmetik yang berlokasi di Jalan Sandratek, RT 02 RW 06, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Baca juga: RSUD Karawang Kaget Terima Mayat dari Inafis, Ternyata Pemuda Aceh yang Dibunuh Oknum Paspampres

Selain korban yang asal Aceh, ketiga anggota TNI terduga pelaku juga merupakan asal Aceh.
 
“Mereka ini (oknum TNI) semua satu angkatan, yang latar belakangnya sama-sama orang-orang dari Aceh, dan sama-sama sedang berada di Jakarta,” kata Irsyad.

Irsyad menjelaskan, ketiga anggota TNI itu merencanakan penculikan Imam Masykur lalu melakukan pemerasan.

Imam Masykur, kata dia memang diculik dari toko kosmetiknya di Rempoa.

Lalu ia diminta menghubungi keluarga untuk meminta tebusan sebesar Rp 50 juta.

Kemudian, paada Rabu (23/8/2023), Imam ditemukan tidak bernyawa di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Mayatnya tergeletak di dalam sebuah kali di Bendungan Curug, Karawang.

“Mereka melakukan itu secara bersamaan (dan) terencana untuk (melakukan) penculikan dan pemerasan ini. Mereka kelompok orang yang sama,” katanya.

Janggal

Sebelumnya keanehan dan kejanggalan kasus ini juga diungkapkan Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel kepada Wartakotalive.com, Selasa (29/8/2023).

Reza mengatakan kecepatan kerja TNI dalam menangani kasus ini, diyakini, akan bisa mempertahankan marwah institusi TNI di hadapan publik.

Namun kata Reza, ada beberapa pekerjaan yang bisa ditindaklanjuti.

Baca juga: Polda Metro Tahan Kakak Ipar Oknum Paspampres Praka RM, Jadi Driver Saat Culik Imam Masykur

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved