Bayi Tertukar

Kasus Bayi Tertukar, Siti Mauliah Tolak Damai dengan RS Sentosa: Restorative Justice untuk Kita saja

Kasus bayi tertukar belum beres, masih banyak babak baru yang terjadi seperti gugatan hukum dan proses transisi.

Editor: Valentino Verry
Kolase foto TV One/Tribun Bogor
Siti Mauliah (kiri) dan Dian (kanan), orangtua yang bayinya tertukar di RS Sentosa Bogor kemungkinan besar menggugat rumah sakit itu, sekarang mereka sedang fokus masa transisi. 

Diketahui Siti dan Dian sama-sama melahirkan bayi laki-laki pada 18 Juli 2022 di RS Sentosa, Bogor.

Hasil tes DNA terhadap dua bayi laki-laki berinisial MRD dan MGR menyatakan keduanya tertukar dari orangtua aslinya.

Baca juga: Hasil DNA Sudah Keluar, Orang Tua Bayi yang Tertukar Siap Laporkan RS Sentosa ke Polisi

"Ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan oleh Kapuslabfor yang diwakili oleh beliau bahwa anak tersebut memang tertukar," ujar Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam jumpa pers di Bogor, Jumat (25/8/3023).

Juru Bicara RS Sentosa Gregg Djako menyatakan sejak kasus bayi tertukar muncul pihaknya sudah mendapatkan saksi sosial.

Dampak sanksi sosial ini membuat jumlah pasien berobat ke RS Sentosa perlahan menurun.

Jika hal ini berjalan terus menerus, bisa berakibat ke 300 karyawan yang bekerja di RS.

Gregg menyadari sanksi sosial tersebut merupakan konsekuensi yang harus diterima oleh rumah sakit.

AKBP Rio Wahyu Anggoro akan mengangkat kedua bayi tertukar sebagai anak angkat.
AKBP Rio Wahyu Anggoro akan mengangkat kedua bayi tertukar sebagai anak angkat. (Wartakotalive/Hironimus Rama)

Pihaknya berharap rumah sakit mendapat kesempatan untuk menyelesaikan kasus secara damai dan kekeluargaan, tidak melalui jalur hukum.

"Pasien menurun jauh. Ini sanksi sosial yang diterima. Kita jadi sorotan negatif," ujar Gregg saat dikonfirmasi, Minggu (27/8/2023).

Masa Transisi

Ibu bayi tertukar di Bogor, Siti Mauliah mengaku bahagia saat pertama kali dirinya menggendong dan mencium anak kandungnya setelah setahun terpisah.

Setelah hasil tes DNA keluar, kedua ibu bayi tertukar di Bogor, Siti dan Dian, sepakat melakukan transisi pemindahan anak selama satu bulan.

Proses transisi itu dimulai Senin (28/8/2023). Pada proses di minggu pertama ini, kedua ibu dan bayi akan dipertemukan secara intens.

Rencananya, dalam satu pekan ini mereka akan bertemu setiap hari.

"Kedua ibu dan suami masing-masing sangat bersemangat dan meminta untuk intensitas pertemuan itu lebih ditingkatkan, jadi jangan satu minggu satu kali," kata Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohannes Redhoi Sigiro, dikutip dari tvOneNews, Senin (28/8/2023).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved