Pilpres 2024

Takut Dipecat PDIP! Said Abdullah Tegaskan Wacana Duet Ganjar-Anies Hanya Andai-andai Pribadinya

Said Abdullah menegaskan wacana duet Ganjar dan Anies merupakan pernyataan dari dirinya sebagai pribadi, bukan dari PDIP.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah menegaskan wacana duet Ganjar dan Anies merupakan pernyataan dari dirinya sebagai pribadi, bukan dari PDIP. 

Sebelumnya diketahui belakangan muncul isu Anies Baswedan menjadi Cawapres Ganjar Pranowo.

Isu itu dilemparkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah.

Said berbicara kemungkinan Ganjar dan Anies menjadi satu kekuatan di Pilpres 2024.

"Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama sama masih muda, cerdas, dan enerjik," jelas Said Abdullah.

Syarat dari PDIP

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pernyataan Said Abdullah adalah pendapat pribadi Said Abdullah, bukan sikap resmi partai.

Hasto menuturkan soal siapa yang akan mendampingi Ganjar, itu merupakan wewenang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Hingga kini, Mega belum menentukan siapa sosok yang akan mendampingi Gubernur Jawa Tengah itu dalam kontestasi pemilu.

Baca juga: PDIP Revisi Wacana Duet Ganjar Pranowo Anies Baswedan di Pilpres 2024, Itu Cuma Andai-andai

"Tadi saya juga meminta penjelasan ibu ketua umum, bahwa itu (capres-cawapres) adalah ranah dari Ibu Ketua Umum, dan sampai saat ini belum diputuskan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto ditemui di Yogyakarta, Selasa (22/8/2023).

Hasto lantas membeberkan kriteria cawapres yang diinginkan PDI-P untuk berduet dengan Ganjar.

Pertama, kata Hasto, sosok tersebut tak hanya menawarkan keunggulan elektoral.

"Tetapi kemampuan teknokratiknya, kesesuaian terhadap ideologi, sejarah perjuangan bangsa, pemahaman terhadap komitmen fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara.

Itu menjadi satu hal yang sangat penting," ungkap Hasto.

Hal penting lainnya, lanjut Hasto, karakter cawapres harus sesuai dengan ideologi PDIP. Dia mengingatkan tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan.

"Calonnya juga harus punya komitmen yang sangat kuat terhadap keberagaman untuk persatuan Indonesia Raya, tidak punya rekam jejak yang bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved