Berita Jakarta

Melihat Pembangunan JPM Dukuh Atas, 'Objek Vital' yang Menghubungkan Empat Moda Transportasi

Yulham Ferdiansyah Roestam mengatakan proses pengerjaan JPM ini sudah 98 persen. Saat ini pihaknya tinggal "memoles" saja.

Penulis: Eko Priyono | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/YULIANTO
Sejumlah pekerja sedang menyelesaikan pekerjaan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas di Jakarta, Selasa (15/8/2023). Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas yang nantinya akan menghubungkan empat moda transportasi, yaitu Transjakarta, LRT Jabodebek, MRT, KRL Commuterline dan menurut rencana JPM Dukuh Atas itu bakal diresmikan oleh Presiden joko Widodo di akhir Agustus 2023. Warta Kota/YULIANTO 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Selasa (25/8/2023) siang, lantai dua Jembatan Penyeberangan Multiguna atau JPM Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, riuh rendah.

Pada satu titik, terlihat pekerja memasang keramik.

Di titik lainnya, ada yg tengah memoles lantai. JPM Dukuh Atas ini dalam waktu dekat akan menjadi "objek vital" di Jakarta.

Direktur Utama PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) Yulham Ferdiansyah Roestam mengatakan proses pengerjaan JPM ini sudah 98 persen. Saat ini pihaknya tinggal "memoles" saja.

"Secara konstruksinya telah rampung. Dua persen itu tinggal 'finishing' saja. Kami juga sudah menguji coba jembatan ini yaitu kuat menampung hingga 14.000 orang sekaligus yang berlalu lalang," kata Ferdi, sapaan Yulham Ferdiansyah, kepada Warta Kota.

Baca juga: Berikut Rekayasa Lalu Lintas Jalan Galunggung saat Proses Erection JPM Dukuh Atas

Bangunan berlantai tiga seluas 4.600 meter persegi (m2) itu memang berdiri kokoh. Panjangnya 265 m dengan lebar bervariasi yaitu 8 m hingga 12 m.

JPM Dukuh Atas ini melintasi kali Banjir Kanal Barat dengan fitur yang terdiri dari akses sepeda, elevator, tangga, lift, area pandang, hingga gerai komersial (2.300 m2).

Ferdi menjelaskan, gerai komersial ini 80 persen diisi produk makanan dan minuman. Luas gerainya bervariasi, 20-24 meter di lantai dua dan 26-38 meter pada lantai tiga.

Lantai paling atas nantinya bisa digunakan untuk menggelar acara tertentu seperti konser mini. JPM Dukuh Atas akan beroperasi mulai pukul 06.00 WIB sampai 24.00 WIB.

"Yang paling sulit dalam membangun JPM ini adalah di bagian struktur bentang 50 meter tanpa tiang. Ada kriteria lendutan yang mesti pas perhitungannya. Kami melibatkan konsultan dari UI (Universitas Indonesia)," ucapnya.


Jembatan—yang dibangun PT MITJ bersama KSO Waskita, Vision First, dan PT ITJ—ini merupakan salah satu bagian utama dalam pengembangan kawasan berorientasi transit Dukuh Atas.

Nantinya JPM Dukuh Atas bakal menghubungkan empat moda transportasi yaitu Halte Transjakarta Dukuh Atas (koridor 4 dan 6) di lantai dasar, Stasiun KRL Commuterline Sudirman, Stasiun MRT Dukuh Atas di lantai kedua, serta Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas yang berada di lantai ketiga.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan JPM Dukuh Atas tersebut akhir Agustus 2023 mendatang.

Menurut Direktur Keuangan dan Korporasi PT MRT Jakarta Roy Rahendra, JPM Dukuh Atas itu merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk membangun konektivitas integrasi antarmoda.

Sejumlah pekerja sedang menyelesaikan pekerjaan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas di Jakarta, Selasa (15/8/2023)
Sejumlah pekerja sedang menyelesaikan pekerjaan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas di Jakarta, Selasa (15/8/2023) (Warta Kota/YULIANTO)

Baca juga: Sarana Jaya Berikan Kebijakan Pada Pedagang JPM Tanah Abang, Tak ada Denda Tunggakan

"Ini menjadi bagian dari transformasi Jakarta dalam mengatur ulang kota dari padat lalu lintas menjadi kota berkelanjutan dan tahan iklim. Harapannya, masyarakat segera beralih ke transportasi umum yang pada akhirnya ikut mengurangi kemacetan khususnya di Jakarta," ujar Roy.

Roy menambahkan, JPM Dukuh Atas ini didesain ramah disabilitas.

Contohnya ramp sepeda dengan tingkat yang tidak memberatkan pada saat orang menggunakan jalan itu untuk kursi roda.

"Lalu pada area lift, bisa menampung kursi roda. Selanjutnya ada guiding block berwarna kuning untuk tunanetra yang juga kami siapkan," ujarnya. (eko)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved