Berita Nasional

Alasan Partai Amanat Nasional Dorong Para Kader Muda Membawa Aspirasi Kaum Millenial di Parlemen

Partai Amanat Nasional (PAN) dorong para kader muda untuk selalu aktif melakukan kontribusi melalui jalur politik di Parlemen.

Editor: PanjiBaskhara
Kompas.com/Andreas Lukas Altobelli
Ilustrasi: Partai Amanat Nasional (PAN) dorong para kader muda untuk selalu aktif melakukan kontribusi melalui jalur politik di Parlemen. 

WARTAKOTALIVE,.COM - Partai Amanat Nasional (PAN) dorong para kader muda untuk aktif berkontribusi melalui jalur politik.

Salah satunya mendorong para kader muda untuk memperjuangkan aspirasi milenial di parlemen.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kab. Bojonegoro, Lasuri akui dorongan kepada kader muda sebagai langkah konkret partainya membela perjuangan milenial.

Sebab, hanya anak muda yang dapat mengerti beragam aspirasi dan persoalan terkini yang dirasakan milenial.

“Tentu PAN tidak hanya jargon untuk membela memperjuangkan milenial, tapi juga aksi nyata,” kata Lasuri.

Bukti nyata PAN mendorong anak muda terlihat dari sejumlah nama segar yang diusung untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang.

Mulai dari tokoh pengusaha muda Tom Liwafa, hingga para influencer seperti Jeje ‘Govinda’, dan Adik Kandung Raffi Ahmad, Nisya Saadia Ifat Ahmad.

Tak sekadar mendorong, PAN turut menggembleng melalui organisasi otonom (ortonom) bernama Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN).

Melalui organisasi tersebut, PAN berupaya memberikan pengalaman serta meningkatkan kesadaran sosial dan politik untuk anak muda.

Pasalnya, melalui ortonom itu, PAN berupaya meningkatkan kecakapan berpolitik anak muda.

Dengan begitu, anak muda akan dapat bekerja lebih cepat dalam membantu berbagai persoalan di masyarakat.

Dia menambahkan, dengan beragamnya latar belakang seluruh kader, PAN semakin mudah menjangkau aspirasi masyarakat dari berbagai kelompok.

Dengan begitu PAN akan semakin dekat dengan berbagai kelompok masyarakat.

“Kami merangkul semua dan selalu memperjuangkan aspirasi masyarakat,” kata Lasuri.

Kader Mayoritas Nahdlatul Ulama

Partai Amanat Nasional (PAN) semakin memiliki kader yang berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Hal tersebut membuat PAN makin sigap dan cepat untuk membantu rakyat.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kabupaten Lumajang, Masyhuri mengatakan hadirnya warga dan tokoh NU merupakan hal yang positif.

Sebab, PAN dengan mudah untuk menggapai akar rumput guna menyalurkan berbagai bantuan.

"Ya saya terima kasih dukungannya dari warga NU. Ini semakin mendapat kekuatan," kata Masyhuri, Jumat (18/9/2023).

Masyhuri menyebut semakin banyak warga NU yang bergabung merupakan wujud komitmen PAN yang senantiasa terbuka terhadap siapa saja.

Hal tersebut yang membuat banyak kalangan NU tertarik bergabung dengan PAN.

"Sesuai dengan logo di PAN bahwa matahari itu menyinari semua, tidak memilih salah satu golongan saja," ucap Masyhuri.

Saat ini, memang banyak sekali warga NU yang bergabung dengan PAN. Sebut saja Gus Ahmad Abdul Qodir dari pondok pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani dan Gus Syaiful dari Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan.

Lebih lanjut, hadirnya warga NU juga membuktikan PAN semakin menjadi pilihan bagi kalangan umat muslim.

Sebab, PAN mampu merangkul NU dan Muhammadiyah untuk berikhtiar bersama berjuang untuk kemaslahatan umat.

"PAN terus berupaya memberikan kemaslahatan bagi umat Islam,"ungkapnya.

Banyak Membantu Umat Islam

Partai Amanat Nasional (PAN) banyak membantu dua lembaga pendidikan Islam yakni pondok pesantren (ponpes) dan madrasah.

Hal tersebut sebagai tanggung jawab PAN dalam membantu perkembangan umat Islam di Indonesia.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Situbondo, Ghozi Zainuddin membenarkan hal itu.

Dia mengatakan PAN rutin menyalurkan beasiswa bagi siswa yang mengenyam pendidikan di ponpes.

Hal tersebut juga sebagai upaya PAN dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Santunan kepada siswa sekolah yang tidak mampu kita berikan beasiswa dan satu bulan itu kita sudah rutin lakukan kepada pondok pesantren,” kata Ghozi.

PAN juga aktif mengawal dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) agar tersalurkan dengan baik.

Kawalan PAN banyak membantu guru-guru madrasah untuk mendapatkan upah yang lebih layak.

Selain itu, PAN juga turut berupaya memberantas buta huruf Al-Quran.

Salah satunya dengan mendorong penyaluran insentif kepada guru ngaji agar lebih sejahtera dan dapat membantu menyebarkan manfaat.

Lebih lanjut, selain membantu di bidang keumatan, PAN juga turut membantu masyarakat secara umum.

Salah satunya dengan menghadirkan program PANsar murah yang digalakkan oleh para kader.

“Kita melakukan kegiatan yang berbasis bersentuhan langsung dengan rakyat seperti program PANsar murah yang rutin dilakukan oleh kader situbondo,” ungkap Ghozi.

Memiliki Ceruk Pemilih Tradisional Kelompok Umat Islam

Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Ade Reza Hariyadi menilai Partai Amanat Nasional (PAN) punya ceruk pemilih tradisional dari kelompok umat islam, termasuk Muhammadiyah.

Hal tersebut memperkuat daya elektoral PAN menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Pemilih tradisional PAN tidak dapat dilepaskan dari aspirasi politik warga Muhammadiyah," kata Ade, Jumat (18/8/2023).

Terbukti, dalam survei Voxpol Center periode 24 Juli hingga 2 Agustus 2023, elektabilitas PAN cukup menjanjikan.

Partai berlambang matahari ini mendapatkan torehan elektabilitas di angka 2,5 persen secara nasional mengungguli Perindo dan PPP.

Perlu diketahui, kedekatan PAN dengan Muhammadiyah sangat melengkapi satu sama lain.

PAN terus berinteraksi langsung dengan para kader Muhammdiyah di berbagai wilayah Indonesia.

Dalam kesempatan berbeda, Ketum PAN Zulkifli Hasan mengatakan PAN terus melakukan sinergi bersama dengan Muhammadiyah sampai saat ini.

Karena menurut PAN, Muhammadiyah mengajarkan demokrasi lewat pemilihan secara santun.

"Jika Indonesia ingin maju, contohlah Muhammadiyah yang terbukti menjadi organisasi yang terus berkemajuan," ungkap Zulhas.

PAN menyadari bahwa kelompok umat islam terbesar ini sangat memetingkan pendidikan untuk kemajuan umat.

Oleh karena itu, PAN berkontribusi memberikan bantuan dana pendidikan kepada pondok pesantren untuk kemajuan umat.

PAN sangat tahu betul pentingnya pendidikan sekolah untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas.

Hal itu menunjukkan baik PAN dan Muhammadiyah memiliki ikatan sejarah yang kuat dan tidak bisa dipisahkan.

Songsong Indonesia Emas 2045

Dalam rangka menyambut kemerdakaan, Partai Amanat Nasional (PAN) terus berupaya untuk menyosong Indonesia Emas 2024.

Upaya tersebut terus ditunjukkan PAN dengan memberdayakan generasi muda bangsa untuk siap menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya.

PAN melalui Calon Anggota Legislatif DPR RI PAN Dapil DI Yogyakarta, Sri Purnomo mengatakan PAN senantias fokus untuk memberikan wawasan kepada milenial atau generasi muda.

Hal itu dikarenakan PAN menyadari anak muda bangsa merupakan generasi penerus bangsa.

"Hari ini menjadi sejarah pada masa lampau sebagai puncak titik perjuangan bangsa oleh para pahlawan. PAN terus mengisi kemerdekaan dengan berbagai upaya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," kata Purnomo, Jumat (18/8/2023).

PAN menyadari untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 butuh persiapan yang matang sejak jauh-jauh hari.

Maka dari itu, sayap partai bernama Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) terus didorong untuk memiliki misi besar untuk mengembangkan potensi generasi muda.

Purnomo menambahkan mewujudkan Indonesia Emas adalah generasi muda, khususnya yang saat ini tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Pasalnya, anak muda bangsa akan membawa dan menentukan kemajuan Indonesia di masa depan.

"Sebagai generasi sekarang, sudah tentu menjadi kewajiban kita menyiapkan anak atau cucu yang saat ini masih kecil, untuk dididik menjadi unggul, berkualitas dan memiliki karakter," ujar Purnomo.

Dalam menyiapkan Indonesia Emas 2045, PAN memiliki program yang mendorong generasi muda menjadi lebih maju dan siap untuk menjadi pemimpin.

Program tersebut diberi nama Magang di PAN (MAPAN) yang menghadirkan beragam manfaat untuk anak bangsa.

Melalui program ini, ada banyak manfaat yang didapat seperti meningkatkan keterampilan berpikir dan melatih kepercayaan diri bagi anak muda.

Hal itu dikarenakan program tersebut memberikan wawasan yang besar dan ilmu pendidikan untuk generasi muda unggulan.

"Tetap percaya, bahwa kerja keras dan usaha yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang manis suatu saat nanti," pungkas Purnomo.

Komitmen Meneruskan Program Presiden Jokowi

Partai Amanat Nasional (PAN) dinilai memiliki hubungan yang baik dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu terlihat dalam sejumlah kesempatan saat Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) mendampingi Jokowi melakukan kunjungan daerah.

Direktur Riset Populi Center Usep S Achyar menilai, langkah PAN mirip dilakukan para partai koalisi pemerintah saat ini, yakni menjaga hubungan yang baik dengan Presiden Jokowi.

Hal tersebut juga sebagai upaya untuk berupaya meneruskan program-program Jokowi di masa mendatang.

"Maka dari itu semua menjaga hubungan dengan pak Jokowi" kata Usep, Selasa (15/8/2023).

Selain itu, Usep menilai langkah PAN berkoalisi dengan Prabowo Subianto juga salah satu indikasi partai besutan Zulhas itu selaras dengan Presiden Jokowi.

Sebab, koalisi Prabowo yang diisi PAN tersebut selalu memposisikan diri pro terhadap tiap langkah Jokowi.

"Mereka menyebut bahwa koalisinya lah yang didukung oleh Pak Jokowi itu" ucapnya.

Terlebih, dalam kesempatan berbeda sebelumnya, Zulhas menyatakan partainya akan tegak lurus dengan Presiden Jokowi.

Hal itu mengindikasikan langkah politik PAN seperti koalisi merupakan tanda selaras dalam rangka mendukung program Jokowi.

"Saya ini sederhana, saya ikut Pak Jokowi saja. Karena apa? Pak Jokowi ini jadi wali kota [Solo] menang banyak (suara)."

"Jadi gubernur [DKI], menang banyak. Maju presiden, menang dua kali. Saya maju presiden, kalah dua kali," ungkap Zulhas.

(Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved