HUT RI ke78

Selebgram Dayana dan PKN Samakan IKN dengan Kazakhstan, Perpindahan Ibu Kota Jadi Langkah Strategis

PKN menggandeng selebgram asal Kazakhstan Dayana sekaligus juga Duta Lingkungan dari Astana Kazakhstan saat merayakan HUT RI ke-78.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Alfian Firmansyah
Sekjen PKN Sri Mulyono bersama Selebgram Asal Kazakhstan Dayana 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) turut merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-78 tahun, Kamis (17/8/2023).

PKN menggandeng selebgram asal Kazakhstan Dayana sekaligus juga Duta Lingkungan dari Astana Kazakhstan saat merayakan HUT RI ke-78.

Acara PKN bersama Dayana adalah menggelar diskusi dengan tema "Lingkungan Hidup dan Perpindahan Ibu Kota Negara (IKN)" di Kantor Pimpinan Nasional (Pimnas) PKN, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2023).

Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Nusantara (Sekjen PKN) Sri Mulyono mengatakan bahwa partainya memang mendukung perpindahan ibu kota ke IKN. 

Menurut Sri Mulyono, hak tersebut merupakan langkah yang strategis. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Jokowi dan Maruf Amin Umumkan Upacara HUT RI Tahun Depan Digelar di IKN Kalimantan

Baca juga: Wapres Maruf Amin: Insyaallah Tahun Depan Perayaan dan Upacara HUT RI di IKN

Baca juga: Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, PKN Tunggu Sosok Bacawapres: Faktor Penentu

"Tak hanya mengatasi masalah Jakarta, tetapi juga memberikan dampak positif pada keseluruhan keberlanjutan Indonesia," kata Mulyono. 

Mulyono menuturkan bahwa perpindahan ibu kota ke IKN tersebut, persis dengan kejadian Kazakhstan yang mempunyai ibu kota dengan nama Almaty.

Secara resmi Kazakhstan memindahkan ibu kotanya ke Astana. 

Dengan demikian, PKN pun sangat mendukung perpindahan Ibu Kota Jakarta ke IKN. 

"Mungkin polusi banyak, macet juga. Itu dia IKN adalah solusi, kami PKN mendorong IKN menjadi ibu kota yang berfungsi segara digunakan, pak Anas juga sangat mendukung supaya IKN ini direalisasikan," tutur Mulyono. 

"Karena bajak faktor mengapa harus cepat berjalan, salah satunya Jakarta sudah padat polusi sangat tinggi," jelas Mulyono.

Sementara itu, Dayana pun menjelaskan, secara histori antara Almaty berpindah ke Astana pada 1997, itu mirip dengan konsep yang dijalani IKN itu sendiri. 

BERITA VIDEO: Momen Pembawa Baki Tetap Jalankan Tugas Kehilangan Sepatu

"Secara prinsip pemindahan itu mendukung, nantinya anak muda harus sadar juga soal isu lingkungan, karena bukan urusan Pilpres saja, ada beberapa secara konsep PKN  mendukung untuk mendapatkan ibu kota negara energi bersih, dengan gimana nantinya industri nikel suport supaya IKN nanti bebas polusi," kata Dayana. 

Menurut Dayana, ada kesamaan juga perihal Jakarta yang sudah penuh dengan polusi, akan menjadi solusi ketika IKN itu sudah jadi. 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved