Berita Nasional

Berikut Profil I Nyoman Nuarta yang Dipercaya Bikin Patung Soekarno Senilai Rp 10 Triliun

Seniman asal Bali, I Nyoman Nuarta, ditunjuk sebagai sosok yang akan membangun patung Soekarno di kawasan Perkebunan Walini, Cikalong Wetan.

Editor: Sigit Nugroho
Tribunnews.com
Seniman asal Bali, I Nyoman Nuarta, ditunjuk sebagai sosok yang akan membangun patung Soekarno di kawasan Perkebunan Walini, Cikalong Wetan. 

"Terus uang siapa ? Uang rakyat dihambur-hamburkan buat patung?" balas Said Didu.

Baca juga: Patung Soekarno Senilai Rp10 Triliun Dibangun Tahun Depan, Said Didu: Uang Rakyat Dihambur-hamburkan

Ukuran Raksasa

Dikutip dari Kompas.com bahwa Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan menjelaskan, nilai investasi sebesar Rp 10 triliun itu bukan hanya untuk pembangunan patung Soekarno, tapi juga untuk pembangunan perumahan, perkantoran, pusat bisnis yang saling terintegrasi.

"Sebenarnya Rp 10 triliun itu bukan hanya pembuatan patung Soekarno ya, tapi satu kawasan yang mungkin kalau diakumulasikan dengan pembangunan yang lain bisa lebih. Mungkin bisa Rp 20 triliun karena luasan yang nanti dibangun itu hampir kayak Kota Baru Parahyangan, 1.270 hektare," kata Hengky dikutip dari Kompas.com.

Hengky menerangkan bahwa patung Soekarno akan dibangun dengan ukuran raksasa yang tengah duduk mengenakan peci dan menengok ke arah kanan.

"Saya sudah tahu dari pihak Ciputra dan pihak swasta sudah pernah mempresentasikan ke saya. Saya bilang agar Pak Maman sebagai DPMPTSP perizinan pokoknya gas, apapun yang dibutuhkan oleh Ciputra dan pak Nyoman Nuarta, siapapun yang hari ini berinvestasi di Kabupaten Bandung Barat harus dibantu," jelas Hengky.

Baca juga: Cita Rahayu Mulai Jarang Muncul dan Bernyanyi di Panggung Setelah Menikah dengan Cucu Soekarno

Tahap Perizinan

Dikutip dari Kompas.com bahwa saat ini progres pembangunan patung Soekarno sudah memasuki tahap perizinan

"Pembangunan akan dimulai tahun depan setelah proses perizinan selesai," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KBB, Maman Sulaeman.

Untuk saat ini proses perizinan pembangunan patung itu sedang berjalan dan proses kajian kontur serta kelaikan lahan juga sedang ditempuh agar lebih aman dari berbagai macam potensi bencana alam, terutama gempa bumi.

"Untuk kajian-kajian dengan LIPI ITB sudah finalisasi, kemarin itu dimulai analisis dampak lingkungan (amdal) dan sekarang sedang proses perizinan, kalau Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) sudah keluar," ucapnya.

Patung itu akan dibangun setinggi 100 meter di atas lahan 1.270 hektare dengan nilai investasi Rp 10 triliun.

Lokasi pembangunan patung raksasa tersebut tepat di eks proyek Transit Oriented Development (TOD) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang pembangunannya sudah dipastikan batal.

Maman mengatakan, patung Presiden pertama RI itu akan dibangun oleh konsorsium Ciputra, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, dan seniman Nyoman Nuarta.

Berdasarkan desain yang beredar, patung Soekarno akan dibuat dalam posisi duduk dengan kepala yang dilengkapi peci menengok ke arah kanan dan di bagian bawah terdapat bangunan dan tumbuhan hijau.

"Pada awalnya patung itu akan berdiri, tapi jadi duduk karena terlalu tinggi jadi bisa mengganggu lintasan penerbangan dan bisa menelan biaya yang lebih besar," kata Maman.

Baca juga: Sebut Nama Soekarno, Ketua PBNU Gus Yahya: Yang Memburu Jabatan Dipastikan Bukan Orang NU

Maman mengatakan, patung Soekarno ini nantinya akan dilengkapi dengan agrowisata dan lain-lain, sehingga pihaknya harus mengeluarkan beberapa perizinan untuk proyek pembangunan tersebut.

"Untuk perizinan sudah dua kita berikan yaitu untuk agrowisatanya dan patungnya secara gratis karena nanti akan menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi KBB, jadi nanti pendapatannya dari wisata," ujar Maman.

Ia mengatakan, sebelum pembanguan patung itu dimulai akan dilakukan sosialiasi terlebih dahulu kepada masyarakat agar prosesnya bisa berjalan lancar tanpa adanya hambatan.

"Nanti pembangunan patung itu di eks TOD perkebunan PTPN VIII, sebelum dibangun sudah ada sosialisasi dan rapat dengan pak bupati serta anggota dewan dua kali, jadi sekarang tinggal menyelesaikan pembangunan," katanya.

Tumbuhkan Sektor Prekraf

Jadi destinasi wisata baru hingga berpotensi menumbuhkan ekonomi kreatif serta menyerap banyak lapangan kerja, Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno mendukung penuh pembangunan Bandung Freedom Park.

Dukungan tersebut disampaikan Sandiaga Uno usai berdiskusi dengan Seniman, I Nyoman Nuarta di Museum Nyoman Nuarta, Jalan Setra Duta Hegar, Ciwaruga, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Senin (22/2/2021).

Sandiaga Uno mengaku antusias ketika pelopor Gerakan Seni Rupa Baru itu menyampaikan Bandung Freedom Park akan menjadi destinasi baru di Bandung.

Terlebih, kawasan yang termasuk dalam Pengembangan Kawasan Kota Walini Raya itu akan menghadirkan Patung Raksasa Sang Proklamator, Soekarno.

BERITA VIDEO: Detik-detik Mantan Bupati Kutai Barat Ismail Thomas ditahan Kejagung

Patung Bung Karno itu pun disebut tidak kalah dengan mahakarya I Nyoman Nuarta lainnya, seperti Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Badung, Bali; Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya maupun Monumen Proklamasi Indonesia di DKI Jakarta.

"Ini gagasan yang besar, butuh keberanian. Karena bangsa yang besar ini butuh karya-karya yang besar," ungkap Sandiaga Uno mengutip pernyataan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ketika meresmikan GWK pada Sabtu (22/9/2018).

"Kita lihat visi bapak 28 tahun sampai 30 tahun. GWK, sekarang saya lihat dari kantor saya lihat, kebetulan kantor saya sekarang ini di Poltek (Politeknik Pariwisata Bali) pak. Dan itu jadi sebuah ikon, monumen yang tentu akan menjadi kenangan bagi generasi mendatang," tambahnya.

Merujuk sejumlah mahakarya I Nyoman Nuarta, Sandiaga Uno mendukung penuh pembangunan Bandung Freedom Park yang terintegrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung .

Mengingat, Kota Walini Raya yang merupakan salah satu Kawasan Transit Oriented Development (TOD) yang dikembangkan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) itu merupakan bentuk kolaborasi dari berbagai pihak.

Di antaranya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian perhubungan hingga Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemnkomarves) Republik Indonesia bersama pihak swasta.

"(Pembangunan) di Jawa Barat tentunya kita dukung, dan kita perlu ikon ya, karena itu project besar juga, kereta cepat pertama bagi Indonesia, mungkin akan makan waktu beberapa waktu ke depan," ungkap Sandiaga Uno.

"Saya sepakat, saya ini dulu kan pengusaha juga, kalau proyek nggak jalan-jalan ya uangnya juga nggak jalan. Kita dukung pak, kita dukung," ujarnya menegaskan.

Sandiaga Uno pun berharap agar kawasan yang berlokasi di lembah berbukit di Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat itu dapat segera terealisasi.

Karena diyakininya, Bandung Freedom Park dapat memacu geliat pariwisata maupun ekonomi kreatif yang berujung terciptanya banyak lapangan kerja.

"Jadi, bukan hanya keretanya yang cepat, tapi pembangunan Bandung Fredom Park juga cepat," ungkap Sandiaga Uno.

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved