Penangkapan Teroris

Sudah Kerja Sama dengan BNPT, Bos PT KAI Akui Kecolongan Pegawainya Ditangkap Densus,

PT KAI sudah melakukan kerja sama dengan BNPT sejak tahun 2018 untuk tangkal radikalisme. KAI kecolongan setelah pegawainya ditangkap Densus 88.

Editor: Rusna Djanur Buana
Istimewa
DE alias Danan alias Abu Nibras, terduga teroris yang dibekuk Densus 88 di Bekasi diketahui sudah berbaiat ke ISIS sebelum bekerja di BUMN PT KAI 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo mengakui pihaknya kecolongan setelah salah satu pegawai ditangkap Densus 88 Anti-Teror karena berafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS.

Pegawai berinisial DE alias Danang terbukti menyimpan beberapa pucuk senjata api dan ratusan peluru tajam.

Danang dketahui pernah ingin berperang di Suriah dan menyerbu Mako Brimob.

Didiek Hartantyo menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya sudah mencoba mencegah masuknya paham radikalisme di BUMN yang dia pimpin tersebut.

PT KAI bahkan sudah menjalin kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) sejak tahun 2018.

Baca juga: Terungkap Teroris Bekasi Ternyata Pegawai PT KAI, Simpan Puluhan Senjata Api dan Magasin

"Secara internal, KAI bekerja sama dengan BNPT mulai tahun 2018," kata Didiek, saat menghadiri acara Inovation and Improvement Award (IIA) Tahun 2023 di Hotel Illira Banyuwangi, Selasa (15/8/2023).

Didiek mengaku, selama ini telah melakukan upaya pencegahan dengan maksimal.

"Dan tahun 2021 pada masa pandemi kita perbaharui di stasiun Bandung waktu itu.

Saya bersama Kepala BNPT, Pak Komjen Boy Rafli Amar, dalam rangka pencegahan itu," imbuhnya.

Didiek juga mengklaim, selama ini PT KAI bersama BNPT sudah melakukan sosialisasi pencegahan terorisme ke seluruh Indonesia.

"Waktu itu Pak Boy Rafli kita bawa ke seluruh Daop se Pulau Jawa dan jajarannya ke Pulau Sumatera untuk mencegah paham-paham radikalisme seperti ini," ucap Didiek.

Baca juga: Terduga Teroris di Bekasi Sudah Latihan untuk Serang Markas TNI, Siapkan 9 Senjata Api

Perusahaan juga akan melakukan evaluasi terhadap jajarannya setelah Densus 88 Anti Teroris menangkap salah satu pegawai PT KAI yang terindikasi terlibat terorisme.

"Jadi ini yang kami tegaskan ya, bahwa masing-masing pimpinan unit harus mengetahui bawahannya langsung," ujar Didiek.

Didiek sudah menginstruksikan kepada para pegawai di lingkungan PT KAI, khususnya di Daop 1 untuk lebih jeli dalam menyeleksi pegawainya.

"Dan, kami sudah menginstruksikan, kepada KAI Daop 1 untuk melakukan penelitian atas lingkungan kerjanya dan circelnya," tegas Didiek.

Penelitian itu dilakukan bersama BNPT agar tidak ada lagi pegawai PT KAI yang memiliki paham radikalisme.

Didiek mengaku kecolongan dengan adanya penangkapan terhadap DE, Petugas Langsir (PLR) di Stasiun Jakarta Kota.

Baca juga: Breaking News: Densus 88 Bekuk Pegawai BUMN di Bekasi, Diduga Kelompok Terorisme di Medsos

Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan, tersangka teroris berinisial DE yang ditangkap di Bekasi sudah terafiliasi kelompok terorisme selama 13 tahun.

Dia lebih dahulu menjadi pengikut Mujahidin Indonesia Barat (MIB) dan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebelum menjadi pegawai BUMN di PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar menjelaskan, DE mulai bergabung ke kelompok teror MIB pimpinan WM sejak tahun 2010.

Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo Klaim Sudah Cegah Radikalisasi
Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo Klaim Sudah Cegah Radikalisasi di lingkungan BUMN yang dia pimpin sejak tahun 2018.

“Pertama, dia bergabung dengan MIB di Bandung menjadi jamaah WM yang sudah ditangkap itu, kemudian 2014 dia menyatakan baiat tunduk kepada amir ISIS, kemudian 2016 baru dia terdaftar sebagai karyawan PT KAI,” kata Aswin di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Sebelumnya diberitakan, Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial DE di Jalan Raya Bulak Sentul, RT 07/ RW 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin (14/8/2023) siang.

Beberapa senjata api, ratusan peluru, ponsel, laptop, kamera, dan bendera yang terafiliasi ISIS dijejerkan di teras rumah DE.

Dia juga aktif melakukan propaganda jihad di media sosial.

"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," ucap Aswin.

Aswin menyebut DE pernah membuat unggahan dalam media sosial Facebook berupa poster digital berbahasa Arab dan Indonesia kepada pimpinan ISIS yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi.

DE juga tergabung dalam grup media sosial Telegram bernama BEL4J4R PEDUL1 MUH4J1R. Grup itu adalah grup khusus penggalangan dana.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KAI Klaim Sudah Cegah Paham Terorisme di Perusahaan Sejak 2018"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved