Pilpres 2024
Kunjungi Makam Raja-Raja Mataram Islam Kotagede, Anies Pulang Bawa Tombak Cakra Asmaul Husna
Anies Baswedan mengunjungi makam raja-raja Mataram Islam di Kotagede, Bantul. Anies membawa pulang Tombak Cakra bertuliskan Asmaul Husna.
Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat, Sutawijaya diberi hak oleh Pangeran Benowo untuk melepaskan diri dari kerajaan Pajang dan mendirikan kerajaan Mataram Islam.
Sutawijaya lalu mengangkat dirinya menjadi sultan pertama Kerajaan Mataram Islam dengan gelar Panembahan Senopati.
Pada awal masa pendiriannya, Kerajaan Mataram Islam yang berada di bawah pemerintahan Panembahan Senopati memiliki ibu kota yang berlokasi di Kotagede yang berarti kota besar.
Selain memperluas daerah kekuasaan, Panembahan Senopati juga mulai membangun benteng yang mengelilingi keraton dari bahan batu bata, serta parit pertahanan yang mengelilingi benteng luar.
Panembahan Senopati juga mendirikan Kompleks Makam Raja Mataram di sebelah barat Masjid Agung Kotagede.
Pembangunan kompleks makam raja di Kotagede dilakukan secara bertahap, bahkan terus dilanjutkan sesudah Panembahan Senopati wafat.
Bersumber dari Babad Momana, diketahui pembangunan Kompleks Makam Raja Kotagede dimulai pada tahun 1589 dan selesai pada tahun 1606.
Di dalam kompleks makam terdapat tiga cungkup yang merupakan bangunan utama berfungsi sebagai pelindung makam-makam tertua.
Sesuai urutan dari selatan ke utara , ketiga cungkup tersebut bernama Bangsal Prabayaksa, Bangsal Witana, dan Bangsal Tajug.
Adapun makam dan bagian belakang masjid pernah mengalami kebakaran yang merusak beberapa bangunan sehingga Sunan Paku Buwana X memerintahkan dilakukannya renovasi dengan menggunakan bahan bangunan dan gaya arsitektur pada masa tersebut.
Daftar Raja yang Dimakamkan
Sebelum Panembahan Senapati memulai pembangunan Kompleks Makam Raja Kotagede, sudah ada beberapa tokoh yang dimakamkan di tempat tersebut.
Tokoh-tokoh tersebut dimakamkan di dalam cungkup besar yang diantaranya adalah Sultan Hadiwijaya dan Ki Ageng Pemanahan, beserta anggota keluarganya.
Di tempat yang sama, Panembahan Senopati yang wafat pada tahun 1601 juga dimakamkan tepatnya di sebelah barat makam Ki Ageng Pemanahan sesuai dengan wasiatnya.
Tokoh-tokoh lain yang dimakamkan di dalam cungkup besar di antaranya adalah Ki Juru Martani, Nyi Ageng Nis, Panembahan Seda ing Krapyak (Raden Mas Jolang), Sultan Hamengku Buwono II, Adipati Paku Alam I, Adipati Paku Alam II, Adipati Paku Alam III, dan Adipati Paku Alam IV.
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.