Berita Video

VIDEO Pelatihan Bareng KPK dan APH, Ganjar Dorong APIP Aktif Lakukan Pencegahan Korupsi

Sejumlah 180 APH dan APIP se-Jateng dan DIY ikut dalam kegiatan bersama Komisi Pemberantasan Korupsi itu.

Editor: Ahmad Sabran

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membeberkan banyak contoh modus korupsi yang umum terjadi di birokrasi dan pemerintahan. Ganjar mengatakan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) menjadi garda pertama dalam penindakan dan pencegahan korupsi.

Hal itu disampaikan Ganjar di depan Aparat Penegak Hukum (APH) dan APIP yang ikut dalam pelatihan bersama penanganan perkara Tipikor wilayah Jateng-DIY di Hotel Arrus, Semarang, Senin (7/8/2023).

Sejumlah 180 APH dan APIP se-Jateng dan DIY ikut dalam kegiatan bersama Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) itu.

Ganjar mengatakan, slogan ‘Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi’ menegaskan pentingnya sikap integritas dan tidak membohongi rakyat.

“Karena sebenarnya protes masyarakat ya satu saja, kenapa layanannya buruk dan kenapa korupsinya merajalela,” kata Ganjar.

Ganjar menyadari bahwa ‘semrawut’-nya birokrasi dapat menjadi celah oknum tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi korupsi.

Lewat upaya Ganjar ini juga, Jateng 5 tahun beruntun sejak 2018 mendapat predikat A pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) dari Kementerian PANRB.

“Saya senang karena KPK dulu menemani kita, kita mendapatkan kisi-kisi bagaimana melakukan pencegahan (korupsi) dan kita review satu per satu,” tandas dia.

Upaya yang dilakukan Ganjar membawa Jateng meraih penghargaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai provinsi paling berintegritas pada 2019 lalu. Jateng dinilai KPK paling berintegritas dengan skor 78,26, diikuti Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Jawa Barat.

Ketua KPK Firli Bahuri pun memuji Ganjar yang telah menciptakan iklim pemerintahan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam lingkup pencegahan korupsi yang lebih luas, Firli menilai peran Ganjar sangat penting untuk menindak penyelewengan di lingkungan pemerintahan seperti korupsi, gratifikasi, hingga pungutan liar.

"Gubernur memastikan bahwa di dalam pengesahan dan penyusunan anggaran, harus clear tidak ada korupsi, tidak ada uang ketok palu, itu yang harus dilakukan oleh gubernur. Kalau Pak Ganjar sudah melaksanakan, maka kami berterima kasih," kata Firli dalam konferensi pers di Desa Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jateng, Selasa (29/11).

Seperti diketahui, pada sektor pendidikan, Ganjar menerapkan kurikulum antikorupsi untuk mewujudkan generasi yang jauh dari korupsi. Salah satunya pada jenjang SMA sederajat.

Di SMA dan SMK di Jateng, sudah ada 23 sekolah negeri yang memberikan pendidikan antikorupsi. Yaitu, SMAN 2 Salatiga, SMAN 15 Semarang, SMKN 1 Purwodadi Kabupaten Grobogan,  SMKN 2 Kendal, SMKN Jateng di Kota Semarang.

Baca juga: Raih Dana Donasi Cukup Besar, Erick Thohir: Atlet Sepak Bola Jangan Diperlakukan Seperti Ayam Aduan

Kemudian SMAN 1 Pati, SMKN 2 Jepara, dan SMKN Jateng di Kabupaten Pati. Selanjutnya,  SMAN 6 Surakarta, SMAN 1 Karanganyar Kabupaten Karanganyar,  SMKN 1 Wonosegoro Kabupaten Boyolali, dan SMKN 2 Sukoharjo.

Lalu SMAN 1 Magelang Kota Magelang,  SMAN 1 Purworejo,  SMKN 1 Gombong Kebumen, SMKN 1 Temanggung,  SMAN 1 Sigaluh Banyumas, SMKN 1 Purwokerto Banyumas,  SMKN Jateng di Kabupaten Purbalingga, SMAN 1 Pekalongan Kota Pekalongan, SMAN 1 Brebes, SMKN 2 Pekalongan Kota Pekalongan,  dan SMAN 1 Slawi Kabupaten Tegal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved