Viral di Medsos

Tangis Pratiwi Noviyanthi Pecah Lihat Anak Asuhnya Tidur dengan Kipas Angin, Mulyani: Itu Provokasi!

Youtuber Pratiwi Noviyanthi naik daun berkat tangisnya yang pecah melihat anak asuhnya diambil paksa petugas dinas sosial.

Editor: Valentino Verry
grid.id
Youtuber Pratiwi Noviyanthi akan berjuang mengembalikan anak asuh yang masih balita yang diambil Kementerian Sosial karena dianggap dieksploitasi untuk konten. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Baru-baru ini viral di medsos youtuber cantik Pratiwi Noviyanthi menangis melihat kondisi anak asuhnya dalam kondisi tak layak.

Mantan pramugari itu seolah tak terima 10 anak asuh yang telah diurusnya diambil paksa oleh Dinas Sosial Kota Tangerang.

Ke-10 anak asuh Pratiwi Noviyanthi adalah ank-anak dari penderita ODGJ (orang dengan gangguan jiwa).

Karena tersentuh, Pratiwi Noviyanthi pun mengurusnya, sambil dibuat konten.

Karena Pratiwi cantik dan konten yang dibuat juga menarik, alhasil subscribernnya juga banyak, 4,13 juta.

Di tengah keasyikkannya membuat konten sambil merawat ke-10 anak asuhnya itu, Pratiwi Noviyanthi terusik.

Orang-orang berbaju dinas sosial didampingi polisi 'mengambil paksa' ke-10 anak asuhnya itu.

Baca juga: Pengurus Panti Asuhan Diciduk usai Diduga Aniaya Anak Asuh, Istri: Suami Saya Gangguan Jiwa

Karena lokasi penampungan anak asuh Pratiwi Noviyanthi di Cipondoh, Kota Tangerang, wanita cantik itu berkesimpulan Dinas Sosial Kota Tangerang yang mengambilnya.

Karena memiliki subscriber yang banyak, dukungan pada Pratiwi pun sangat banyak.

Sempat bungkam, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang Mulyani akhirnya buka suara terkait polemik penjemputan paksa anak-anak asuh Pratiwi Noviyanthi.

Mulyani mengaku heran dengan respons warganet yang langsung menggeruduk akun Dinsos Kota Tangerang.

Baca juga: Mucikari EMT Punya Anak Asuh Pekerja Seks Sering Melakukan Penganiayaan Jika Tidak Hasilkan Uang

Ia pun menghimbau agar masyarakat tidak termakan provokasi dari Pratiwi Noviyanthi soal penjemputan anak asuhnya itu.

"Dengan ini, kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah menarik kesimpulan sebelum dapat informasi yang lengkap dan benar," himbau Mulyani dalam siaran pers, dilansir dari Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

Bahkan, banyak warganet yang salah paham sehingga membuat akun Instagram dan Facebook Dinsos Kota Tangerang kena penangguhan.

"Lebih bisa menahan diri dengan pemberitaan yang ada dan jangan termakan provokasi," tegas Mulyani.

Menurut Mulyani, petugas yang melakukan penjemputan berasal dari jajaran Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Baca juga: Dinas Sosial Kota Tangerang Masih Mendata Penerima BLT Minyak Goreng dan Menanti Instruksi Kemensos

"Jadi, kami hanya diminta mendampingi petugas kepolisian dan Kemensos. Karena kebetulan lokasi kejadiannya di wilayah administratif Kota Tangerang," jelasnya.

Mulyani menambahkan, saat ini anak-anak tersebut juga sudah dalam perlindungan negara melalui Kemensos.

"Anak-anak tersebut saat ini diketahui dalam naungan Kemensos. Saat ini, kejadian tersebut pun sudah dalam penanganan dan pendalaman pihak Badan Reserse Kriminal (Bareskim) Polri," katanya.

Oleh karenanya, dia mengimbau masyarakat tidak khawatir karena anak-anak telah mendapatkan perawatan yang layak dari petugas.

Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Mulyani meluruskan berita yang viral soal penjemputan paksa anak asuh Pratiwi Noviyanthi.
Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Mulyani meluruskan berita yang viral soal penjemputan paksa anak asuh Pratiwi Noviyanthi. (kabar6.com)

"Hasilnya apa, indikasinya apa, merupakan ranah Bareskrim Polri yang nanti akan memberikan penjelasan," ungkapnya.

Di sisi lain, Mulyani mengatakan, sejauh ini, Dinsos Kota Tangerang belum pernah menerima surat-surat pengajuan yayasan dari yang bersangkutan.

"Kota Tangerang memiliki jumlah yayasan sebanyak 140 lebih dan hingga kini terus mendapat pemantauan, pendampingan, atau pembinaan berkala dari Dinsos Kota Tangerang," katanya.

Dia juga menyebutkan, aksi kepedulian urusan sosial memang perlu dibarengi dengan pengurusan pemberkasan secara legal, jelas, dan lengkap.

Lebih lanjut, Mulyani mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang membolehkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan urusan sosial di Kota Tangerang.

Namun, penyelenggaran itu diharapkan tetap mematuhi aturan dan kelengkapan berkas yang terlegalkan, baik itu pengajuan pendirian yayasan sosial, pengumpulan uang atau barang untuk pendanaan program sosial yayasan sosial, maupun proses adopsi anak.

Kronologi

Pratiwi Noviyanthi saat masih menjadi pramugari, sebelum banting setir jadi youtuber.
Pratiwi Noviyanthi saat masih menjadi pramugari, sebelum banting setir jadi youtuber. (tribunnews.com)

Seperti diketahui, melalui akun Instagram Pratiwi Noviyanthi, wanita akrab disapa Novi ini berjuang membawa kembali anak asuhnya diambil Dinas Sosial Kota Tangerang.

Bahkan Pratiwi Noviyanthi mengaku dirinya akan semakin berjuang demi mengambil kembali anak asuhnya usai mendapatkan dukungan dari banyak pihak dilansir dari akun instagram @pratiwi_noviyanthi, Rabu (2/8/2023).

Novi pun menyatakan tak akan lelah untuk berjuang agar ke-10 anak asuhnya bisa kembali.

"Terima kasih unk supportnya, jgn lelah kawal keadilan unk anak2 saya...," tulisnya.

Kini, total ada 10 anak berusia balita dibawa Dinsos Tangerang ke RSPA (Rumah Sosial Perlindungan Anak) Bambu Apus.

Tangis Pratiwi Noviyanthi pun pecah saat tahu kondisi dari anak asuhnya yang diambil Dinas Sosial Tangerang.

Pratiwi tahu kondisi anak asuhnya tersebut saat berkunjung ke panti asuhan dimana mereka dirawat kini.

Sang Youtuber berencana memberikan makanan pada mereka agar kesehatan dan asupan nutrisi tetap terjaga.

Selain itu Pratiwi juga berharap agar sang pengasuh di panti asuhan bisa kuat merawat ke-10 bayi tersebut.

"Bismillah pengasuh kita diberikan kekuatan untuk merawat 10 bayi yang ada disini, dan saya masih berharap semoga banyak tergerak hatinya untuk membantu saya menyelesaikan kasus ini," jelasnya.

Pratiwi juga membongkar kondisi anak-anak yang tinggal di tempat panti asuhan.

Diceritakan Novi bahwa anak-anak asuhnya tidur berkipas angin dan banyak nyamuk.

"Di sana mereka tidur pakai kipas angin banyak nyamuk," jelas Novi.

Sementara, Novi menjelaskan saat tinggal di rumahnya anak-anak tersebut tinggal di kamar yang menggunakan AC.

"Bukan mengecilkan, ditempat kita semua kamar menggunakan AC, ada anak yang gak bisa udara dingin ada anak juga yang merasa kepanasan," bebernya.

Sembari menangis, Novi memohon agar pihak Dinsos mengembalikan lagi anak-anak tersebut.

"Saya mohon jangan ambil anak saya, karena kalian gak tahu perjuangan saya," ucap Novi.

Sebagai orang yang merawat, tentu Novi merasa sangat kehilangan.

Bahkan ia mengaku stres memikirkan kondisi sang anak di panti tersebut.

"Jujur saya stres ngadepin ini, saya gak tahu harus gimana, cuma satu keajaiban allah yang membantu ini semua, semoga saya tetap kuat, untuk tetap berjuang mengambil dan merawat anak asuh bersama ibunya," jelas Novi.

Kendati demikian, Novi berharap perjuangannya mengambil anak-anak asuh ini bisa dibantu pihak yang terkait.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved