Wanita Pemuas Nafsu

Mucikari EMT Punya Anak Asuh Pekerja Seks Sering Melakukan Penganiayaan Jika Tidak Hasilkan Uang

EMT tidak segan-segan memukul anak belasan tahun tersebut supaya mereka takut dan mengikuti perintahnya.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Sigit Nugroho
The Hindu
Ilustrasi prostitusi 

WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - EMT memiliki anak asuh untuk dipekerjakan sebagai wanita pemuas nafsu bukan hanya NAT (15) saja.

Di dalam apartemen itu, ternyata ada korban lain yang dijual ke orang lain dengan harga ratusan ribu.

Kuasa hukum korban M Zakir Rasyidin mengatakan bahwa korban tidak mau melayani lelaki atau dalam sehari tidak menghasilkan uang maka akan disiksa.

EMT tak segan-segan memukul anak belasan tahun tersebut supaya mereka takut dan mengikuti perintahnya.

"Jadi mereka ini manggilnya mami. Kalau enggak menghasilkan dipukul, mereka benar-benar dipaksa cari uang," kata Zakir, Sabtu (17/9/2022).

Baca juga: Terungkap, Mahasiswi Diduga Lakukan Praktik Prostitusi Berkedok Terapis Best Seller di Tangsel

Baca juga: Marak Prostitusi Online, MUI Desak Pemkab Karawang Beri Sanksi Pemilik Kost Dan Hotel

Baca juga: Masuki Usia 30 Tahun, Kemolekan Amel Alvi Bikin Hotman Paris Melongo,Dulu Sempat Terseret Prostitusi

Zakir berharap, Subdit PPA Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya segera menuntaskan kasus ini sampai selesai.

Sehingga, tidak ada lagi anak-anak remaja yang menjadi korban perdagangan orang oleh mucari seperti EMT.

Zakir pun menduga, ada jaringan mucikari karena ia tak yakin EMT bergerak sendiri mencari pelanggannya.

"Harus diusut siapa yang suruh, siapa yang modalnya, karena keuntungannya lumayan besar," ujar Zakir.

Sebelumnya, korban penyekapan hingga dijual ke lelaki hidung berlang berinisial NAT (15) tidak hanya dijanjikan mendapat uang banyak dan mempercantik diri.

BERITA VIDEO: WARTAKOTA LIVE UPDATE SIANG : SABTU 17 SEPTEMBER 2022

Mucikari inisial EMT itu juga menjanjikan akan menyekolahkan korban sampai ke perguruan tinggi dan dibelikan kendaraan.

Kuasa hukum korban, Muhammad Zakir Rasyidin menjelaskan bahwa kliennya disekap selama 1,5 tahun di aparteman kawasan Jakarta.

"Jadi dari keterangan orangtua korban, dijanjikan uang banyak, dikuliahin sampai dibelikan kendaraan," tutur Zakir, Sabtu (17/9/2022).

Mendengar janji dari EMT itu, korban tertarik untuk bekerja tanpa mengetahui jenis pekerjaan yang bakal dijalaninya.

Setelah tinggal di aparteman, para korban ini baru menyadari bahwa tubuhnya telah dijual ke lelaki hidung belang oleh EMT.

Setiap hari, korban belasan tahun tersebut harus melayani lelaki dan mendapatkan upah beberapa persen saja dari mucikari.

"Apa yang dijanjikan faktanya bohong. Tarif sekali main itu Rp 300.000 sampai Rp 500.000," ucap Zakir.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved