Kasus Rocky Gerung

Sebut Rocky Gerung Intelektual Songong Berotak Udang, Ali Ngabalin: Selamat Menikmati Jeruji Besi

Pengamat Politik Rocky Gerung disebut intelektual songong berotak udang oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.

|
Penulis: Desy Selviany | Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Pengamat Politik Rocky Gerung disebut intelektual songong berotak udang oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin di Twitter. Foto: Ali Mochtar Ngabalin dan Rocky Gerung 

“Kalau gak jadi presiden nanti dia akan jadi rakyat biasa, tapi ambisi Jokowi akan mempertahankan legasinya. Dia pergi ke Cina untuk tawarkan IKN, dia mondar mandir dari satu koalisi ke koalisi lain untuk mencari kejelasan dirinya,” kata Rocky.

"Dia cuma pikirkan nasibnya sendiri, gak memikirkan nasib kita. itu baj****n yang to*** Kalau dia bajingan pintar dia bakal berdebat dengan Jumhur Hidayat,” lanjut Rocky Gerung dalam video tersebut.

Maka atas pernyataan Rocky Gerung tersebut barisan relawan Jokowi bisa dibilang yang paling terdepan membela Jokowi.

Tak hanya menangkis, mereka juga bergerak cepat melaporkan dugaan penghinaan Rocky Gerung itu ke Polda Metro Jaya.

Kemudian Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut partainya melayangkan protes keras kepada Rocky Gerung atas pernyataannya mengenai Jokowi.

Menurut Hasto, Rocky telah menggunakan kata-kata di luar kepantasan untuk menyerang martabat dan kehormatan Presiden.

Sementara calon presiden dari Partai Gerindra yang merasa cukup dekat dengan Jokowi.

Prabowo dan Partai Gerindranya secara lugas dan berulang-ulang memuji Jokowi dan berjanji untuk melanjutkan seluruh programnya jika mereka memenangkan Pemilu 2024.

Politikus PDIP Adian Napitupulu menilai Prabowo dan timnya hanya sedang membangun persepsi soal arah dukungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2024.

Kubu Prabowo menurut Adian hanya membangun persepsi soal arah dukungan Jokowi.

Menurutnya persepsi itu dibangun lewat baliho-baliho yang menyandingkan Prabowo dengan Jokowi.

Menurut dia, baliho itu dipasang dan tersebar untuk menunjukkan seolah-olah Menteri Pertahanan itu merasa dekat dan mendapat dukungan dari Presiden Jokowi.

Padahal, menurut Adian, kedekatan Prabowo dengan Jokowi dalam beberapa kesempatan tak lebih dari hubungan atasan dan bawahan.

Sampai saat ini pun Prabowo belum bersuara terkait  ujaran kebencian yang dilontarkan Rocky Gerung kepada Jokowi.

Yusuf Dumdum seorang pegiat media sosial bahkan juga sempat menyindir Prabowo.

Lewat cuitannya di Twitter, Yusuf meminta Prabowo membuktikan loyalitas pada Jokowi setelah muncul penghinaan oleh Rocky Gerung.

"Jokowi itu panglima tertinggi, kalau saya sebagai Menhan pasti gak terima pimpinan saya dikatain seperti ini," tulis Yusuf Dumdum di akun Twitternya, Selasa 1 Agustus 2023.

"Ayo pak @prabowo saatnya melakukan pembelaan terhadap pak @jokowi. Ini waktu yang tepat untuk menunjukkan loyalitas. Kita semua gak terima Presiden dikatain begini,” bebernya.

Namun meski Prabowo hingga kini tidak berkomentar, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, mengungkapkan, Gerindra menilai pernyataan Rocky tidak memiliki dasar dan berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat.(*)

(Wartakotalive.com/DES/Joanita Ary)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved