Polisi Tembak Polisi

Densus 88 dan Pihak Keluarga Punya Kronologi yang Berbeda Terkait Penyebab Tewasnya Bripda Ignatius

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar pun membeberkan kronologi tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco.

Editor: Sigit Nugroho
Tribun Pontianak
Kematian Bripda Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage Polisi Asal Kabupaten Melawi Kalimantan Barat tengah menjadi sorotan publik. Hal tersebut bermula setelah lawyer kondang tanah air Hotman Paris mempertanyakan sebab kematian polisi muda itu. Oknum Polisi di tembak seniornya? Di kabupaten Melawi ! Apa benar dari Densus 88 jkt?? tulis potongan postingan Hotman Paris. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage atau Bripda IDF meninggal setelah diduga tertembak oleh rekannya sesama polisi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar pun membeberkan kronologi tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco.

Diketahui, Bripda Ignatius merupakan anggota Densus 88.

Aswin menjelaskan bahwa peristiwa tertembaknya Bripda Ignatius bermula saat Bripda IMS (rekan Bripda Ignatius) mengajak Bripda A untuk berkunjung dan bertemu Bripda Ignatius pada Sabtu (22/7/2023) pukul 22.35 WIB.

Bripda IMS dan Bripda A bertemu dengan Bripda Ignatius di salah satu flat Rusun Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Dalam pertemuan di rusun itu, ada pula Bripda Y. 

“Pada pukul 01.38 WIB, mereka berkumpul di kamar flat Rusun Cikeas bersama Bripda IMS, Bripda IDF, Bripda A, dan Bripda Y,” kata Aswin saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (27/7/2023).

Baca juga: Densus 88 Ngotot Tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage Bukan karena Bertengkar dengan Seniornya

Saat berkumpul tersebut, sekitar pukul 01.42 WIB, Bripda IMS mengeluarkan senjata api dari dalam tas. 

Senjata api itu dikeluarkan untuk diperlihatkan kepada Bripda Ignatius. 

Namun, saat dikeluarkan itu, kata Aswin, senjata itu tiba-tiba meletus.

“Tiba-tiba senjata itu meletus dan mengenai bagian leher Bripda IDF,” kata Kepala Bagian Perencanaan dan Administrasi (Kabagrenmin) Densus 88 AT Polri itu.

Setelah Bripda Ignatius tertembak, ia langsung dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur.

Aswin mengatakan, Bripda Ignatius langsung dinyatakan meninggal dunia pada saat tiba di rumah sakit.

“Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati oleh saksi dan penghuni flat Cikeas yang lain,” ujarnya.

Menurut Aswin, pelaku dalam kasus ini adalah IMS.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved