Berita Nasional

Susi Pudjiastuti Soroti Banyaknya Transmigran Tidak Diberi Lahan yang Dijanjikan Sampai Beranak Cucu

Susi Pudjiastuti menyoroti banyaknya transmigran di Indonesia yang tidak diberi lahan seperti yang dijanjikan hingga mereka beranak cucu

|
KOMPAS/ HENDRA A SETYAWAN
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyoroti banyaknya transmigran di Indonesia yang tidak diberi lahan seperti yang dijanjikan hingga mereka hidup bertahun-tahun sampai beranak cucu. 

WARTAKOTALIVE.COM -- Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyoroti banyaknya transmigran di Indonesia yang tidak diberi lahan seperti yang dijanjikan hingga mereka hidup bertahun-tahun sampai beranak cucu.

Hal tersebut kata Susi Pudjiastuti terjadi pada para transmigran di banyak tempat dan hidup mereka selama ini cukup miris.

Susi Pudjiastuti menyoroti hal ini di akun Twitternya @susipudjiastuti, dengan menyematkan link pemberitaan yang menyebutkan para transmigran di Nunukan, Kaltara meminta Presiden Jokowi mengurusi mereka sebelum berhenti menjadi Presiden, di cuitannya, Senin (24/7/2023).

"Hal yg sama juga terjadi di banyak tempat, transmigrasi sampai beranak dan bercucu tapi lahan yg dijanjikan tidak pernah diterima," kata Susi.

"Di Natuna juga ada, namun 2 thn lalu setelah bbrp surat dan wawancara dg Mendes saya dengar sebagian sudah dapat surat lahan yg dijanjikan," katanya.

Dikutip dari Kompas.com, sebuah unggahan di media sosial yang menggambarkan ratap tangis dan jeritan kesedihan para transmigran di Satuan Pemukiman (SP 5) Sebakis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menimbulkan keprihatinan.

Baca juga: Bupati Pesawaran Jumpa Ganjar Pranowo, Cerita soal Warganya Transmigran dari Jawa Tengah

Para transmigran asal Pulau Jawa dan Provinsi Banten, yang diberangkatkan secara resmi pada 2013 lalu, ternyata belum memiliki lahan garapan, baik lahan usaha (LU) ataupun lahan plasma, yang seharusnya menjadi hak mereka.

"Saya hanya sekadar memperlihatkan ada peristiwa yang menggugah kemanusiaan kita di sekitar tempat saya tinggal. Harapannya, nasib mereka diperhatikan dan para pemangku kebijakan yang mengirim mereka, segera bertanggung jawab terhadap kondisi mereka," ujar pemilik unggahan tersebut, Yudha Adjie, saat dikonfirmasi, pada Jumat (7/7/2023).

Yudha mengunggah kisah para transmigran itu di grup Facebook Peduli Nunukan. 

Baca juga: Tidak Menyangka, Mahasiswa UIN Anak Transmigran Ini Dapat Hadiah Biaya SPP dari Ganjar

Sejumlah video yang diunggah Yudha Adjie, semua merupakan percakapan yang berisi keluhan dan harapan para transmigran SP 5 Sebakis, yang sudah lebih 10 tahun lamanya menanti pembagian lahan garapan.

Para transmigran tersebut semua menumpahkan kesedihan, kekecewaan, serta kemarahan mereka atas kondisi yang sama sekali di luar ekspektasi mereka, saat mendaftar sebagai transmigran.

"Banyak dari mereka yang hanya makan dengan daun ubi atau kangkung yang direbus. Dari mana mereka mendapat uang kalau tidak diberi lahan garapan," kata dia.

Yudha juga memvideokan kondisi rumah rumah transmigran di SP 5, yang sudah lapuk dan tidak layak. Mayoritas isi video, adalah para wanita tua yang menangis dan berharap ada perbaikan nasib mereka yang sudah 10 tahun bertransmigrasi.

Mereka meluapkan kekecewaan dan menumpahkan kerinduan mereka terhadap keluarga di kampung halaman. Pulang malu, tak pulang rindu. Kalimat tersebut, menjadi narasi dan alasan kuat untuk tetap menunggu hak mereka dengan terpaksa.

"Kita berharap ini viral dan didengar langsung Presiden kita Pak Jokowi. Beliaulah harapan kita saat ini," kata Yudha.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved