Sosok
Temui Para Penyintas, Ternyata Ini yang Membuat Pembina Letera Anak Pelangi Tidak Takut Terpapar HIV
Selain mendatangi rumah, lima pembina ini juga mendampingi anak-anak hidup dengan HIV ke rumah sakit dan mengadvokasi.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
Selain dukungan, LAP juga memberikan pendampingan psikologi anak, mengedukasi kesehatan serta mengadvokasi hak-hak anak yang hidup dengan HIV.
Pimpinan LAP, Riama Siringo menjelaskan, di DKI Jakarta dan sekitarnya ada sebanyak 130 anak serta remaja yang hidup dengan HIV didampingi oleh pihaknya.
Baca juga: Sebanyak 180 Ibu Hamil Dapat Pengobatan ARV, Ditemukan 9 Bayi Lahir dalam Kondisi Terpapar HIV AIDS
Sedangkan yang dari luar Jakarta ada sekira puluhan anak yang tergabung di Lentera Anak Pelangi.
"Jadi anak-anak yang kami dampingi menjalani aktivitasnya sehari-hari sama seperti lainnya. Jadi anak-anak yanh kami dampingi tidak tinggal bersama kami karena kami bukan panti asuhan," ucapnya kepada Warta Kota, Minggu (23/7/2023).
Anak-anak yang hidup dengan HIV ini masih tinggal bersama keluarganya dan hidup secara normal di lingkungan rumahnya.
Meski demikian, LAP sangat rutin mengadakan kegiatan terhadap anak yang menderita HIV di Jakarta.
Menurut Riama, anak-anak yang hidup dengan HIV ini masuk kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Sehingga ia bersama kelompoknya bergerak memberikan dukungan baik dengan cara datang ke rumah atau mengadakan kegiatan berkumpul dengan anak HIV.
"Kami terus suarakan agar masyarakat dan semua pihak untuk mendukung anak yang hidup dengan HIV," jelasnya.
Baca juga: Mengerikan, Pemkab Karawang Tes 46.972 Orang yang Memiliki Resiko Tinggi Tertular HIV/AIDS
Keluhan dari Anak yang Hidup dengan HIV
Sudah berdiri belasan tahun, Lentera Anak Pelangi sering mendengar keluhan anak yang hidup dengan HIV di Jakarta ataupun di luar kota.
Riama menerangkan, kelurahan yang paling utama dari anak yang hidup dengan HIV pastinya soal kesehatan fisiknya.
Sebab, anak-anak tersebut harus meminum obat setiap hari dan mengalami sakit berulang kali karena kondisi kesehatan yang rentan.

"Mereka juga harus ke rumah sakit dan pastinya ini menganggu aktivitas sekolah mereka," tuturnya.
Ketika kondisi kulit anak HIV sedang buruk, biasanya mereka akan tumbuh rasa tidak percaya diri untuk bertemu dengan teman-temannya.
Sosok Ade Armando yang Diangkat Jadi Komisaris PLN NP, Pernah Sebut Gibran Wapres Terbaik di RI |
![]() |
---|
Sosok Brigjen Hengki Haryadi, Polisi Kelahiran Palembang yang Berani Penjarakan Hercules-John Kei |
![]() |
---|
Cantiknya Sosok Gita KDI yang Terus Dijodohkan dengan Dedi Mulyadi, Pernah Tampil Mesra Bersama |
![]() |
---|
Kisah Inspiratif Sri Wulandari, AO PNM Mekaar Jadi Duta di Istanbul Youth Summit 2025 |
![]() |
---|
Sosok Tjong Sioe Lan, Korban Pembunuhan di Dalam Toren Dikenal Warga Angke Jakbar Dermawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.