Berita Jakarta

Konflik Akses Jalan H Gudig Meruya Selatan akan Ditutup PT Anwa, Warga Tolak karena Masalah Ekonomi

arga RT 03 RW 06 Meruya Selatan menolak rencana penutupan jalan H Gudig oleh PT Anwa Residence adalah lantaran akses warga yang menjadi sulit.

Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah
Spanduk penolakan warga RT 03 Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat soal penutupan jalan H Gudig 

WARTAKOTALIVE.COM, KEMBANGAN — Salah satu yang menjadi alasan warga RT 03 RW 06 Meruya Selatan menolak rencana penutupan jalan H Gudig oleh PT Anwa Residence adalah lantaran akses warga yang menjadi sulit.

Sementara, jalanan itu merupakan milik warga dan sepatutnya dipergunakan untuk warga.

Hal itu sebagaimana disampaikan salah satu warga RT 03, Nambri (42) saat ditemui di lokasi penutupan jalan, Rabu (19/7/2023). 

"Saya udah 15 tahun ada di sini, jalan itu udah lama ada. Kalau ditutup aksesnya gimana?" jelas Nurhasan. 

"Karena aksesnya kan cuma satu mobil, kalau itu ditutup kan jadi mempersulit akses warga juga," imbuhnya.

Baca juga: Akses Jalan Warga Green Village Ditutup Beton, Pemkot Bekasi Bakal Verifikasi Dokumen

Selain itu, kata dia, para warga di RT 03 ini tengah mengalami kesulitan ekonomi.

Sehingga jika harus berkendara memutar, bukan tidak mungkin pengeluaran bahan bakarnya bertambah.

"Kedua secara ekonomi warga kesulitan, tiba-tiba aksesnya pun ditutup, apa bukan tidak mungkin menambah kesulitan?" kata Nambri. 

Terlebih lagi, alasan PT Anwa menutup jalan tersebut adalah karena sering terjadi kecelakaan dan kurang enak dipandang.

Pasalnya jalur tersebut berdekatan dengan gapura masuk proyek PT Anwa yang nantinya bakal menjadi akses keluar masuk calon penghuni kluster mereka.

Di lokasi yang sama, Nurhasan (40) juga turut mengomentari polemik tersebut.

Menurutnya, ada empat rumah warga yang telah dibeli oleh PT Anwa dengan harga Rp 17 juta per-meternya.

Nantinya, rumah-rumah tersebut akan dirobohkan untuk dijadikan kluster perumahan.

Baca juga: Miris, Akses Jalan Digugat, Vihara Berusia 100 Tahun Terancam Terisolasi, Jemaah: Itu Tanah Hibah

Kendati begitu, kata dia, pihak PT Anwa hanya membeli rumahnya saja bukan jalanan yang ada di sekitarnya.

"Ada empat rumah (yang dijual), yang dijual punya kakak ipar saya, Rp 17 juta per-meter. (Berani buka harga tinggi) karena untuk buka akses depan," kata Nurhasan saat ditemui di jalan H Gudig Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved