Pilpres 2024

Sosialisasikan Sosok Bacapres PDIP, Pendukung Ganjar Pranowo Ajak Warga Berwirausaha Pangkas Rambut

Sukarelawan Kiai Muda Jawa Timur pendukung Ganjar Pranowo menginisiasi kegiatan pelatihan barbershop untuk tumbuhkan semangat warga untuk berwirausaha

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Sukarelawan Kiai Muda Jawa Timur pendukung Ganjar Pranowo menginisiasi kegiatan pelatihan barbershop untuk tumbuhkan semangat warga mau berwirausaha, di Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Kamis (13/7/2023). 

Selain mendapatkan ilmu dan pengalaman mencukur secara langsung, dia optimistis bakal terus mencoba sehingga akhirnya bisa membuka usaha sendiri.

"Kalau sudah bisa kalau sudah mahir ya mungkin saja (buat usaha barbershop), ya itukan sebagai bisnis baru tentunya untuk anak muda cocok lah."

"Sangat ingin sekali, kita juga ingin nanti kalau ada sesuatu bisa disupport lagi dari kiai muda sendiri," jelas dia.

PPP Dukung Ganjar Pranowo

Ada tiga alasan Persatuan Pembangunan (PPP) mantap mendukung bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Tiga alasan PPP dukung Ganjar Pranowo ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi.

Alasan PPP dukung Ganjar Pranowo yang pertama dari sisi personal.

Rusli sebut Ganjar Pranowo sosok pemimpin yang berproses dari kemasyarakatan, DPR RI, hingga menjadi Gubernur Jawa Tengah.

Sehingga, dia menilai Ganjar Pranowo memiliki kopetensi, kapasitas dan aksebilitas yang menarik bagi PPP.

Apalagi Ganjar Pranowo disebut sebagai tokoh yang berjiwa milenial dengan segala inovasi serta buat perubahan ketika memimpin Jawa Tengah selama dua periode.

Hal itu dikemukakan Rusli Effendi saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif terbuka 'Kenapa Ganjar Pranowo Capres Terbaik Penerus Jokowi' yang digelar di Rumah Aspirasi Relawan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

"Kita lihat di Jawa Tengah, beliau banyak inovasi, pembaharuan-pembaharuan kalau istilah saya. Beliau bisa melakukan otonomi daerah berbasis digitalisasi."

"Ini menarik untuk Indonesia yang kita punya bonus demogarafi. Jadi cocok untuk masa depan Indonesia menghadapi tahun 2035, itu bonus demografi kita yang usia produktif 70 persen," kata Rusli.

"Dari sisi ini PPP tidak ada alasan tidak mendukung," sambung dia.

Kedua dari sisi historis. Rusli mengungkapkan peristiwa di tahun 1997 dimana muncul Mega-Bintang yang merupakan sejarah dari PDIP dan PPP.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved