Pengelolaan Sampah Terpadu, Pemkab Badung Kolaborasi Tatalogam & Coca Cola Bangun TPS 3R di Seminyak

Pengelolaan Sampah Terpadu, Pemkab Badung Kolaborasi Tatalogam & Coca Cola Bangun TPS 3R di Seminyak

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
TPS 3R Seminyak Mahija Collection Center, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (7/7/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali terus berkomitmen melakukan pengelolaan sampah melalui Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R).

Hal tersebut dibuktikan lewat diresmikannya TPS 3R Seminyak Mahija Collection Center, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (7/7/2023).

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta menyebut, upaya pengelolaan sampah di Kabupaten Badung, khususnya di Seminyak diharapkan dapat menjadi model percontohan tidak hanya untuk wilayah Provinsi Bali saja, tapi hingga ke tingkat internasional.

"Kami harap dalam melaksanakan kegiatan mengurangi, memilah dan mengolah ini tidak hanya jadi contoh di Provinsi Bali saja, tapi juga sampai ke tingkat Internasional," ungkap Bupati Giri Prasta dalam siaran tertulis pada Senin (10/7/2023).

"Intinya adalah untuk menumbuhkan ekonomi sirkular itu luar biasa sekali. Kami akan mendukung sepenuhnya. Sekali lagi saya tidak mau menimbun atau ada tumpukan sampah," ujarnya

Patut diketahui, pengembangan infrastruktur di TPS 3R Seminyak ini merupakan sebuah bentuk kolaborasi antara Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia, Pemkab Badung, dan PT Tatalogam Lestari (Tatalogam Group) dalam upaya bersama menangani sampah di Indonesia.

Vice President Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia dan Papua New Guinea, Lucia Karina, mengatakan, tujuan dari dukungan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas TPS 3R Seminyak agar dapat berfungsi secara optimal yang didukung pemerintah pusat melalui Kemenko Marves RI.

“Sebagai perusahaan global yang beroperasi secara lokal, kami sadar bahwa kami juga harus menjadi salah satu bagian solusi bukan hanya di global kami di Eropa, tapi juga di Indonesia. Dan kami juga sangat mendukung komitmen dari pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah sebesar 30 persen dan bisa mengurangi sampah laut sebesar 70 % pada tahun 2025," jelas Karina.

"Dan ini salah satu yang kami bisa lakukan sebagai wujud komitmen kami, di luar dari komitmen-komitmen lain yang kami lakukan bersama sistem kami dari The Coca-cola Company,” terang Karina.

Karina mengakui, pencapai-pencapaian yang telah diraih selama ini merupakan jerih payah dari banyak pihak yang terlibat di dalamnya.

Mulai dari pemerintah, masyarakat adat, hingga pihak swasta lain. Hal ini tentunya disesuaikan dengan konsep kolaborasi yang ditawarkan CCEP yang mereka sebut dengan pendekatan Nona-Helix.

Lebih lanjut dipaparkannya, Nona-helix approach adalah pendekatan yang dilakukan pihaknya untuk mengajak seluruh stake holders mengelola sampah.

Sehingga waste manajemen itu berbasis pengelolaan oleh stakeholders.

"Karena itu, tahun ini saya berdiskusi dengan beberapa pihak, salah satunya adalah mitra kami, PT Tatalogam Lestari (Tatalogam Group) yang selama ini sudah menjalankan pilar ESG (Environment, Social and Governance). Kami mengajak mereka untuk bisa juga menunjukkan bagaimana prinsip keberlanjutan industri baja itu masuk ke dalam waste manajemen,” terang Karina.

Hasilnya, lanjut Karina, prinsip zero waste yang telah diusung produsen genteng metal dan bangunan berbasis baja ringan ini pun mampu diterapkan dalam pembangunan konstruksi TPS 3R Seminyak yang baru diresmikan ini.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved