Berita Jakarta

Dishub Pasangi Teknologi AI di Lampu Lalu Lintas, Warga Tak Rasakan Perubahan: Tetap Macet !

Tidak semua warga tahu soal pemasangan teknologi AI di 20 persimpangan lalu lintas, yang katanya bisa mengatasi kemacetan

Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah
Lampu merah di Jalan S. Parman - Jalan KS. Tubun-Jalan Gatot Subroto (Slipi) yang disebut Kadishub Syafrin Liputo sudah dipasang teknologi AI. 

WARTAKOTALIVE.COM, PETAMBURAN — Sejumlah warga DKI Jakarta mengaku baru mengetahui pemasangan teknologi artifical intelligence (AI) atau teknologi kecerdasan di 20 simpang lampu lalu lintas oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta. 

Padahal, pemasangan itu sudah dilakukan Dishub DKI Jakarta sejak April 2023.

Yang mana teknologi itu digadang-gadang dapat mengatasi kemacetan di Ibu Kota.

Kendati begitu, Siska (23) salah satu warga yang sehari-hari tinggal di daerah Jakarta Selatan mengaku tak melihat perubahan apa-apa setelah Dishub menerapkan teknologi AI di sejumlah lampu lalu lintas.

Menurutnya, Jakarta tetap macet seperti biasanya.

"Kebetulan kantor ada di Tebet, katanya itu ada di simpang Pancoran. Nah kalau dari tempat kosan ke kantor lewat Pancoran kalau mau ke Tebet. Nah itu enggak pernah ngerasa macetnya berkurang, kayak sama aja," ujar Siska saat ditemui Warta Kota di Halte Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2023).

Baca juga: Teknologi AI di Lampu Lalu Lintas Jakarta Tidak Efektif, Pengamat: Mending Fokus Angkutan Umum

Alih-alih dapat meredam kemacetan, Siska justru mengaku tak tahu bagaimana bentuk serta cara kerja teknologi AI di lampu merah, terutama saat jalanan persimpangan tengah macet. 

Sika (23) warga Jakarta Selatan yang memberi komentar soal penerapan AI di 20 titik persimpangan lampu lalu lintas Ibu Kota.
Sika (23) warga Jakarta Selatan yang memberi komentar soal penerapan AI di 20 titik persimpangan lampu lalu lintas Ibu Kota. (Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah)

"Kemarin sempat baca berita katanya mau ada 40 lagi, tapi belum tahu juga, belum lihat kayak gimana, bentuknya yang belum tahu," katanya. 

Wanita berkaca mata itu mengatakan, sosialisasi Dishub terkait pengadaan teknologi AI kepada masyarakat sangatlah kurang. 

Sehingga, masyarakat awam tidak mengetahui apa itu AI dan bagaimana cara kerjanya. 

"Kalau enggak salah tahun lalu juga pernah ngomong AI, AI cuma enggk tahu bentukannya kayak apa, taun ini juga AI lagi cuma enggak tahu bentukannya kayak apa, jadi (adanya AI sekarang) maksudnya nih apa," keluh Siska. 

"Jadi warga-warganya enggak tahu mungkin karena terlalu canggih gitu jadi kami enggak ngerti," lanjutnya. 

Di akhir, Siska menyarankan agar pemerintah berfokus pada transportasi umum saja untuk urai kemacetan, daripada penggunaan AI yang belum diketahui efektivitasnya.

"Kalau emang efektif ada kajiannya ya sudah diperbanyak, cuma kalau misalnya cuma buang-buang anggaran mending fokus di transportasi umumnya saja, supaya kendaraan biasanya enggak bertambah," jelasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Nur (25) yang menyebut pemerintah seharusnya melakukan uji coba dahulu secara bertahap.

Baca juga: 20 Titik Lampu Lalu Lintas di Jakarta Gunakan Teknologi AI, PDIP: Belum Ada Pengaruhnya

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved