Penistaan Agama

Natalius Pigai: Teman Panji Gumilang Banyak Jenderal, Al-Zaytun Dipakai Negara Cuci Otak Orang NII

Natalius Pigai menduga, Ponpes Al-Zaytun diasuh Panji Gumilang dipakai negara menjadi tempat cuci otak orang-orang NII jadi toleran dan Pancasilais

Istimewa
Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menyatakan bahwa pimpinan Ponpes Al-Zaytun Indramayu, Panji Gumilang memiliki banyak rekan Jenderal baik TNI dan Polri serta dedengkot intelijen. Ia menyebut Ponpes Al-Zaytun dipakai negara untuk mencuci otak orang-orang NII dan kelompok radikal agar menjadi toleran dan Pancasilais 

Namun buku itu malah disebut iblis oleh orang-orang yang pro terhadap Al-Zaytun.

“Kita diancam. Isi buku itu tentang kesesatan Al-Zaytun tapi konteksnya Al-Zaytun adalah bentuk kemegahan tapi dibaliknya tragedi kemanusiaan yang luar biasa,” ujarnya.

 Hal ini, kata Taufik, karena para pekerjanya justru hidup dalam kemiskinan.

“Coba lihat ribuan pekerjanya masuk jam 6 pulang jam 6 yang mereka ngontrak, mereka hidup dalam kemiskinan. Satu kontrakan bisa lima keluarga,” lanjutnya.

Selain itu yang lebih mengenaskan lagi, menurutnya, para mahasiswa atau santri di Ponpes Al Zaytun kerap dipaksa untuk menipu hingga membohongi orang tuanya.

Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu belakangan menjadi sorotan publik karena dianggap mengajarkan ajaran sesat.
Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu belakangan menjadi sorotan publik karena dianggap mengajarkan ajaran sesat. (Tangkapan video youtube al-zaytun official)

“Mahasiswa itu terlalu banyak disuruh bohong dan menipu orang tuanya,” katanya.

NII Al Zaytun dikatakannya merupakan sebuah tragedi kemanusiaan.

“Bagi saya peristiwa NII Al Zaytun ini adalah tragedi kemanusiaan yang menyangkut anak-anak bangsa yang dirusak dicuci otaknya, yang diradikalisme dan seharusnya MUI melakukan pencegahan dini,” ucapnya.

Sementara itu, Pengamat Terorisme, Al Chaidar mengatakan gerakan Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 adalah palsu.

Baca juga: Dituding Bekingi Panji Gumilang, Moeldoko: Saya Tahu Siapa yang Goreng Itu, Emang Gw Preman?

Organisasi itu adalah bentukan dari pemerintah untuk mencegah radikalisme yang berkembang di Indonesia terutama dari NII yang asli.

"NII KW 9 dibiarkan karena program deteksi pemerintah, sangat efektif menangkal radikalisme di Indonesia. KW 9 bentukan pemerintah, lakukan deradikalisasi, misalnya dakwah, ada yang terjerumus ke asli ke palsu, kalau yang palsu diperas, akhirnya NII yang asli hilang semua, jaringan NII hilang," ujar Al Chaidar di gedung DPD, Jakarta, Jumat (6/5/2011) dikutip dari Tribunnews.com.

Menurut Al Chaidar, pemerintah sendiri mengetahui adanya penipuan dan pemerasan yang dilakukan KW 9.

Tidak hanya itu, pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang lanjut Al Chaidar juga sengaja direkrut pemerintah dari gerakan NII yang asli ke KW 9.

"Panji bergabung ke KW 9 direkrut, dia itu sebenarnya NII asli supaya bergabung, dan ada dakwah," katanya.

Terancam Tersangka

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved