Dampak Gempa Bantul, Sejumlah Bangunan Rumah Warga Rusak dan Warga Dilarikan ke Rumah Sakit

Sejumlah bangunan rumah dikabarkan rusak imbas gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo

Tangkapan video youtube kompastv
Gempa mengguncang Yogyakarta pada Jumat malam (30/6/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengatakan gempa Yogya itu berkekuatan Magnitudo 6,4 terjadi sekitar pukul terjadi sekitar pukul 19.57 WIB itu berpusat di Barat Daya Bantul, Yogyakarta, demikian imbuh BMKG. Pusat gempa berlokasi di laut. 

WARTAKOTALIVE.COM - Sejumlah bangunan rumah dikabarkan rusak imbas gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo, Jumat (30/6/2023).

Gempa bumi berpusat di Bantu, DIY itu juga mengakibatkan sejumlah warga dilarikan ke rumah sakit.

Seperti satu bangunan yang terkonfirmasi mengalami kerusakan di antaranya Gedung Budaya Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca juga: Gempa 6,4 Magnitudo Yogyakarta Buat Kereta Api Berhenti Luar Biasa

Genting dan plafon ruang auditorium mengalami kerusakan akibat guncangan gempa.

Genting di ruang tersebut melorot.

Selain itu, plafonnya juga jebol.

Akibatnya, seorang penari yang sedang berlatih tertimpa plafon dan langsung dilarikan ke RS PKU Wonosari.

"Gentingnya melorot. Plafon juga rusak. Tadi ada satu orang yang tertimpa plafon, langsung dilarikan ke RS PKU," kata Wisnu, seorang pegawai Taman Budaya Gunungkidul saat dihubungi melalui sambungan telepon dilansir dari Tribunjogja.com.

Gempa Bumi berkekuatan 6,4 Magnitudo mengguncang wilayah Bantul, Yogyakarta, Jumat (30/6/2023).

Menurut data BMKG, pusat gempa berlokasi di laut tepatnya 86 kilometer barat daya Bantul, Yogyakarta.

Pusat gempa berada pada kedalaman 25 km dengan lokasi 8.63 LS dan 110.08 BT.

BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

BMKG mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap gempa susulan.

Gempa dirasakan di Kulonprogo (IV MMI), Nganjuk (IV MMI), Kebumen (IV MMI), Ponorogo (IV MMI), Kediri (IV-III MMI), dan Mojokerto (III MMI).

Memahami Arti Skala MMI

MMI merupakan singkatan dari Modified Mercalli Intensity.

Dikutip dari laman resmi BMKG, skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

Baca juga: VIDEO Jokowi Baru Saja Tinggalkan Gedung Agung, Saat Gempa di Yogyakarta Terjadi

Berikut arti dari Skala MMI mulai dari MMI I sampai MMI XII:

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

 

Baca Berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved